Chapter 13 | New Home

14 2 10
                                    

YUHUUU, kawand! Yuk gulir layar gawainya untuk baca keasikan dua manusia ini yok wkwkwk, dijamin cukup greget juga :v

Jangan lupa komen dan vote, okay! Enjoy and happy reading <3
_____

23 February at 18:12, Luffy's House

Shean berdecak kagum saat pandangannya menyapu seisi rumah bernuansa era 90 tahunan. Ornamen-ornamen di dalam sana terpajang rapi menggantung di dinding dan sebagian lagi ada yang tersimpan di dalam etalase. Wallpaper dengan motif bunga vintage klasik memberi kesan elegan dan hangat. Perbandingan yang cukup jomplang dengan apartemen yang Shean tinggali sebelumnya.

Lalu, dari segi tingkatan rumah, rumah itu hanya memiliki 2 lantai. Dibandingkan dengan rumah para tetangga tinggi menjulang, rumah Luffy cukup sederhana. Hanya saja lebih lebar dan luas. Walau Shean sendiri belum mengeksplorasi keseluruhan sudut rumah dan pekarangan, bisa dirasakannya karakteristik rumah tersebut mengedepankan kenyamanan nomor satu.

Sebenarnya sebelum Shean dibuat terkagum dengan isi rumah Luffy, sudah dibuat cangah terlebih dahulu dengan pagar rumah saat pertama kali datang. Pagar rumah kayu berjejer rapi berhiaskan bunga-bunga tumbuh subur di depan pagar. Bunga-bunga itu layaknya cat yang mewarnai putihnya pagar kayu.

Awalnya, Shean membayangkan rumah Luffy seperti mansion mewah dengan halaman super luas, berhiaskan air mancur dengan patung dewi-dewi setengah telanjang serta di dalam mansionnya ada banyak perabotan dengan desain futuristik. Ternyata, rumah Luffy jauh lebih sederhana dibanding ekspektasinya diawal. Tetapi sukuri apapun itu, yang penting dia dapat tempat tinggal.

Shean masih berdiri tegap di dalam salah satu kamar menatap seorang pria tengah bertengger di ambang pintu kamar dengan menyilangkan kedua tangannya. "Untuk sementara waktu, kau tidur di kamar ini. Tolong sekali lagi jangan menyentuh, meninggalkan sidik jari, bahkan berpikir untuk menyentuh barang-barang yang ada di dalam lemari itu. Untuk barang-barangmu sendiri, sementara kau taruh di seberang kasur. Paham?"

Shean menyetujui persyaratan tersebut dna bergegas menindak persyaratan tersebut dengan menaruh barangnya di seberang kasur. Dia mencoba membiasakan matanya untuk menyapu pandangan terhadap sekeliling ruangan. Kamar ber-wallpaper putih polos dengan sedikit hiasan strip emas disepanjang sisi lebar dinding. Wangi kamar menyeruak di indera penciumannya membuatnya ketagihan dan menjadi lebih rileks. Lagi-lagi, Shean berpikir tentang perbandingan kesekian kalinya bahwa kamar ini lebih nyaman beratus kali lipat dibanding kamar di apartemennya dulu. Kalah jauh. Walau sebetulnya dia singgah untuk sementara waktu.

Tok tok tok

"Ya?" Shean melongokkan kepalanya keluar pintu setelah mendengar suara ketukan.

"Setelah berbenah, segeralah mandi," ucap Luffy berekspresi datar.

"Baik!" Shean menutup kembali pintu kamarnya. Ia bergegas membereskan kembali barang-barangnya dan bersiap untuk mandi sesuai perintah Luffy.

***

12:03 PM Before Happened, Hospital

Sudah genap seminggu Luffy bekerja seusai pengajuan unduran dirinya. Tinggal malam ini. Malam menuju puncak peresmian dirinya pamit dari tempatnya bekerja. Malam penjamuan. Seperti biasa di waktu senggangnya, Luffy menjenguk Shean yang dikabarkan keadaannya sudah jauh lebih membaik.

Luffy selalu menenteng minuman yang dibelinya dari minimarket. Membeli dua jenis minuman berbeda. French vanilla latte untuk dirinya dan susu stroberi untuk Shean. Kata gadis itu, minuman paling favorit seumur hidupnya. Di dalam kamar inap, penampakan gadis itu seperti biasa¾duduk, menoleh ke arahnya dengan melontarkan senyum lebar, dan binar kedua mata cokelat muda kala mendapati kehadirannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beautiful Flowers: Always Got Picked UpWhere stories live. Discover now