~s e c o n d~

4.7K 364 23
                                    

Hai, apa kabar?
Sehat-sehat kan? Sehat dong pastinya.

#Typo? Tandai ya, biar bisa langsung di perbaiki.

°°°

"Apakah dia benar-benar berubah boy?"

"Hm, sangat berubah"

"Bahkan tatapannya sangat tajam berbeda dengan tatapan sebelumnya." Tambah Louis Huira Adijaya kakak kedua dari Berlin.

"Tak ada lagi tatapan polos dan berbinar seperti biasanya lagi dad," Kendra Maury Adijaya kakak ketiga Berlin.

"Bagaimana bisa? Itu terlalu mustahil."

"Apa efek dari tidur panjangnya membuatnya seberubah itu?" Doris Adijaya menatap lekat putranya.

"Mungkin saja dad, buktinya dia berubah." Sarkas Arnawa Alon Adijaya.

"Dan bisa jadi tidak." Sela Arnawa Alion Adijaya, kakak kembar dari Alon.

Doris diam, otaknya berputar mengingat video cctv yang memperlihatkan Berlin di sana. Yang biasanya anak itu akan terlihat lemah, merengek dan menatap mereka dengan mata biru polosnya.

Tapi sekarang?

Yang mereka lihat tidak lagi tatapan lembut dari bungsunya, malainkan tatapan tajam dan juga datar yang di layangkan.

"Pantau terus perubahan adik kalian, lihat sampai mana anak itu berubah."

Sedangkan Angkasa sendiri tengah asik membaca buku di perpustakaan masion, yang bahkan tidak ada yang menyadari keberadaannya bahkan para bodyguard sekali pun.

"CK" decaknya karena merasa kesal tidak mengerti dengan arti kata dari buku yang ia baca.

"Apakah aku yang bodoh atau memang tulisannya yang aneh?" Herannya menatap buku yang ia pegang.

Apa lagi tulisan persetiap hurufnya membuat Angkasa memejamkan matanya tidak mengerti.

"Sial, kau yang bodoh sialan." Makinya pada dirinya sendiri.

Membalik buku yang semulanya terbalik menjadi benar, pantas saja sedari tadi setelah dua buku yang ia selesaikan membaca. Tapi saat buku terakhir yang ia pegang tulisannya terasa aneh, itu karena ia yang memegangnya dengan keadaan terbalik.

Gimana si dec dec baca buku aja sampek tebalik, kurang asupan kah? -_-

Akhirnya Angkasa pun melanjutkan acara membaca bukunya tanpa menghiraukan jam sudah menunjukkan pukul berapa.

Dan sudah terhitung 5 jam Angkasa disana, sejak ia keluar dari masion dan sampai ia menemukan perpustakaan ini.

Sampai-sampai ia tidak tau keributan apa yang terjadi di sana karena ketidakhadiran dirinya.

Kruyuk~

"Lapar"

"Huh~ pantas sudah jam makan malam." Monolognya lalu segera membereskan buku-buku yang ia baca, dan tak lupa membawa beberapa buku yang ia ambil untuk ia baca di kamar nanti.

Angkasa pun memutuskan untuk keluar dari perpustakaan itu untuk mengisi tenaga, karena para cacingnya yang sudah minta diberi makan.

Saat sudah setengah perjalanan menuju ruang makan, dapat Angkasa dengar suara gemuruh dan grasak-grusuk dari sana, membuat Angkasa menyerit heran.

"Dari mana saja kamu hah!"

"Tidak bisakah kau tidak menyusahkan kami?!"

"Kau hanya bisa menyusahkan dan menyusahkan! Mau sampai kapan kau akan seperti itu sialan!"

_CHANGE_Donde viven las historias. Descúbrelo ahora