Twenty-one

1.8K 134 20
                                    

Acara camping mereka di pantai berjalan dengan sangat lancar, atau bahkan belum saja hal buruk terjadi.

Mereka sudah mendirikan tenda mereka masing-masing. Bahkan sekarang waktu sudah menandakan waktu sore, dan MC kita juga belum bangun dari tidur tamvan nya.

Bahkan anak itu sudah melewatkan makan pagi dan juga makan siangnya.

"Adek lo bangunin sana, ga kesian apa dari pagi belum makan itu" suruh Cakra pada Alion

Alion segera beranjak dari duduknya menuju ke tenda sang adik.

Tapi saat membuka tenda, Alion tidak mendapati sang adik di dalam sana.

"Berlin!"

"Berlin kamu di mana sayang! Jangan bercanda!" Teriak Alion meneriaki nama sang adik dengan keras. Berharap dapat sang empu dengar.

Mereka semua yang mendengar teriakkan dari Alion pun segera bergegas menyusul.

"Ada apa sih Al, kok teriak-teriak begitu?" Tanya Damar penasaran begitu juga dengan yang lain.

"Berlin!"

"Ya Berlin kenapa! Ngomong yang bener ege!" Balas Cakra tak kalah keras.

"Kenapa? Jangan membuat kami khawatir Al" cerca Samudera

Alion menatap mereka dengan mata yang bergetar. "Berlin hilang" dua kata itu mampu membuat mereka menatap Alion tak percaya.

"Jangan bercanda Al!" Bentak Alon tak suka

"Apa aku terlihat sedang bercanda hah!"

"Aku serius Alion!" Teriaknya di depan mereka.

"Apa yang kalian tunggu! Cepat cari adik ku sialan!" Perintah Samudera pada anak Zerounlais.

Mereka dengan sigap segera mencari Berlin, bahkan sampai ada yang mencarinya di tengah laut menggunakan jetski.

Takut-takut jika Berlin bermain air dan terseret ombak. Meskipun ombak yang terlihat tenang.

Samudera sudah menghubungi Doris dan juga galaxy. Bahkan mereka sudah mengerahkan anak buah mereka untuk mencari Berlin.

"Apa kalian menemukan Berlin?" Tanya samudera dengan raut wajah yang khawatir.

Sudah terhitung dua jam lebih mereka mencari si kecil, tapi tak kunjung di temukan.

"Belum bang, bahkan kami sudah mencari di tengah laut tapi tidak ada tanda-tanda Berlin tenggelam" jelas Teo

"Sama kita juga ga Nemu Berlin sama sekali" ucap damar

Samudra yang sudah emosi pun menendang api unggun yang mereka buat tadi.

"Terus gimana dong, gak mungkin kan kita pulang tanpa bawa Berlin" sela Cakra

Cukup lama mereka terdiam, bahkan situasi kini yang kian mencekam.

***

Sementara di tempat yang jauh dari perkotaan, tepatnya di dalam hutan terdapat rumah tua yang sudah lama tak di tempati.

Di dalam sana terlihat seseorang yang terikat di kursi dengan kepala tertutup kain.

Bahkan ada beberapa lelaki berbadan kekar yang menjaganya.

Dari kejauhan terlihat seorang perempuan masuk keruangan itu.

"Holla bitch, apa kau senang dengan surprise ku"

"Ku harap kau menyukainya, karena aku sudah menunggu-nunggu hari ini datang"

"Kau tau, aku tidak suka apa yang sudah menjadi milik ku di rebut. Dan kau dengan tidak tahu malunya merebut semua itu!" Bentak perempuan itu dan membuka kain penutup yang ada di kepala sang lawan bicara.

_CHANGE_Where stories live. Discover now