TIGA| Vaira namanya

75 15 2
                                    

HALLO, DI KALIAN MASUK KAH PART INI?
WATTPADKU EROR KAYANYA NIH

***

NAIRA VAIRA BASUPATI, wanita berusia 23 tahun itu adalah seorang anak  ke 2 dari keluarganya. 

Vaira, biasa ia di panggil oleh sang Kakek. Di rumah besar yang kini ia tempati, berisikan Kakek, Nenek, Ayah, Ibu Tiri, serta Kakak tirinya. 

Layaknya keluarga bahagia bukan? 

Tapi tentu memang mereka terlihat seperti keluarga bahagia, hanya terlihat. 

Vaira terlahir dari sebuah kesalahan, sang Bunda mengandungnya tanpa sebuah ikatan pernikahan dengan ayahnya, dan dia juga bukanlah hasil dari hubungan penuh cinta. 

Kesalahan, anak haram, predikatnya di dalam rumah ini. 

Basupati, sang ayah adalah seorang pengusaha sukses yang tentu  begitu mementingkan reputasi, dia keras kepala, tidak pernah mau mengalah, jadi pria itu tentu akan memperlakukannya dengan baik di depan orang banyak. 

Tapi kalau mereka di rumah, tidak perlu di ceritakanlah ya, tentu banyaknya luka di punggung serta kakiknya bisa menjabarkan semua. Pria itu tidak pernah memukul wajahnya, karena luka di wajah akan terlihat, jadi pria itu terus mengincar bagian yang tertutup. 

Tidak hanya ada satu orang yang membencinya di rumah ini, karena selain sang Kakek yang menyanginya, 4 lainnya yang  berperan sebagai penyebar rasa sakit. 

Poppy, ibu tirinya itu tidak pernah memang memukulnya, wanita itu bahkan bicara dengannya saja tidak, tapi hanya dari cara Poppy menatapnya saja, Vaira sudah dapat menyimpulkan kalau kebencian wanita itu mungkin sangatlah besar, dulu saat kecil ia masih sering kali meminta perhatian dari wanita itu, tapi seiiring berjalannya waktu dan fakta kebencian yang tak beradap dari seluruh keluarganya ini padanya terungkap, Vaira memakluminya. 

Sedangka sang Kakak tiri, Rubby Tiana Basupati. wanita yang hanya terpaut usia 1 tahun darinya itu, adalah salah satu sumber terbesar dari rasa sakitnya. 

Amukan sang Ayah, ocehan panjang lebar sang Nenek, serta sorot tajam penuh kebencian dari ibu tirinya, sebagian besar terjadi karena ulah Rubby. 

Gadis itu selalu merasa iri padanya, dia tidak mau melihat sedikit saja senyum di wajah Vaira, senyum Vaira adalah cambukan bagi Rubby, adik haramnya itu tidak boleh tersenyum. 

Dengan usaha sang Ayah yang lumayan bisa di bilang besar dan sukses, Vaira sering kali mendengar gumaman iri dari orang-orang yang bahkan tidak pernah melihat kehidupannya. 
Tapi semua rasa sakitnya tentu memerlukan tameng dan benteng yang kokoh. 

Dan gadis menunjukan topeng yang begitu tebal di depan banyak orang, tawa palsu, senyum dan keceriaan yang tidak dari hati, serta rasa tak tau malu yang terus ia tumpuk, supaya rasanya tidak begitu sakit. 

Penuh kepalsuan, tapi tidak masalah selama ia masih bisa mengendalikan rasa mencokol di dadanya itu. 

"Ju, gue balik duluan ya, udah malem banget takut Kakek gue nungguin." bisiknya di tengan suara kencang yang berdentum di dalam sebuah klub. 

Dia sering ke club? tentu, permintaan dari sang Ayah yang tidak ingin terlalu sering melihat wajahnya, Vaira memutuskan untuk menghabiskan harinya di luar hingga malam hari. 

"Lu gak bisa di sini sejam lagi aja Va? tolonglah temenin gue." pinta temannya itu dengan wajah yang begitu memelas. 

"Gak bisa, gue telpon Alsi deh ya buat temenin lu, gue lebih sayang Kakek gue, Ju." mohonnya begitu memelas. "besok gue bantuin deh ngejambakin pacar sialan lu itu, ya?" 

SERAPHICWhere stories live. Discover now