1

11.8K 235 12
                                    

Hai para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung😘

Cerita My Busy Story ini adalah hasil revisi dari cerita lama aku yang berjudul My Adorable brother.

TAPI....

Versi ini lebih lebih lebih lebih....
.
.
.
.
.

Mantap lah!

So, selamat membaca besti ku, muah!/plak

.........

Seorang gadis yang sedang mengelap beberapa gelas, terus menghela nafas kesal. Kegiatannya terganggu karena seorang pemuda tampan yang duduk di hadapannya terus menatap tanpa berkedip sambil bertopang dagu.

Dengan perasaan kesal, gadis itu menghempaskan kasar gelas yang ada ditangannya dan menatap tajam pemuda itu.

"Apa kamu tidak ada kerjaan, hah!?" Ucap Gadis itu marah.

Pemuda itu menggeleng pelan lalu tersenyum manis membuat lesung pipinya terlihat jelas.

"Ngelihatin calon istri aku adalah hal terpenting dalam daftar hidup ku," ucapnya penuh bangga, "kamu itu adalah Permata terindah, eh.. Ara!!"

Gadis itu mengusap telinganya kasar, berjalan pergi meninggalkan pemuda yang menurutnya gila. Hampir setiap hari Pemuda gila itu selalu mengganggunya dengan mengungkapkan ketertarikannya padanya di hadapan banyak orang dan sudah setiap saat pula ia menolak mentah-mentah.

"Dasar kepala batu!" Batinnya kesal dengan perasaan dongkol.

Evara, yang sering dipanggil Ara itu dengan kasar menghempas celemek kerjanya dan mengambil cepat tas yang tergantung di dekat sepasang kekasih yang sedang asyik menikmati makan siang romantis. Sepasang kekasih itu menatap bingung dengan tindakan gadis itu.

"Ra, kamu mau ke man- eh Ara!!" Naya terus memandang punggung adiknya yang mulai menjauh dari pandangannya, lantas ia menghelah nafas lelah.

"Vid, kamu masuk kasih tahu gih sama temen Kamu jangan ganggu Ara terus, kasihan Ara nggak tenang kerjanya sampai bolos kayak gitu." Ujar Naya memandang kekasihnya yang sedari tadi asik makan makanan yang ia buat.

"Udah aku kasih tahu tapi dianya aja yang kepala batu, padahal-" David menelan sisa makanannya di mulut lalu menatap kekasihnya, "Aku udah kasih ancaman sama tu bocah tengik."

Sekali lagi Naya menghela nafas lelah sambil memijit pangkal hidungnya pusing. "ini semua gara-gara kamu sih, udah tahu Ara nggak mau tapi masih dipaksain!"

"Ya maaf, aku nggak tahu ternyata kalau Ara nggak suka sama laki-laki,"

"Apa! Maksud kamu adik aku itu nggak normal!" Naya memandang David tajam membuat pemuda itu tersedak.

"Bukan gitu maksud aku tuh Ara tuh-"

"Aku nggak mau tahu pokoknya kamu harus buat temen kamu itu nggak datang lagi ganggu Ara!"

Dengan kasarnya Naya menghempaskan genggaman tangan David dan pergi meninggalkan kekasihnya. David mengacak rambutnya frustasi sambil mengumpat kesal.

Naya pasti bakal sulit dibujuk mengingat masalahnya ini menyangkut adik kecilnya.

"Habis kali ini lo, Henry Grayn Falon." desisnya tajam dengan umpatan yang tak henti-hentinya keluar dari mulutnya.

David melangkah pergi dan langsung menarik paksa baju sahabatnya yang masih duduk di dekat kasir. Menyeretnya keluar Cafe ke arah mobilnya dan Langsung melempar kasar ke dalam.

My Busy StoryWhere stories live. Discover now