25

1.2K 65 0
                                    

Assalamualaikum semuanya wahai reader ku Ter comel,Ter manis,Ter cantik,Ter bohay,Ter luar biase lah rajoo!

Aku masih ingat kan ya kalau ini cerita ku ada juga di aplikasi baca novel lain selain di sini, jadi jangan terkejut dan syok dan serangan jantung dan mat-/plak!

Hehehe

Ampun bang jago...

Vote dan komentar akan selalu aku tagih dari kalian sampai ajal memisah kan kit-/plak!

Hehehe

Ok, sekian bacotan opening dari aku sang chocobabble yang artinya ocehan sang coklat, yaitu aku sendiri!

Kalau ada Typo jangan diem aja lu pade, kek surat lamaran kerja ku yang dari kemaren gak juga dipanggil, hiks...

Yaudah deh, selamat membaca 😘

.....

Pagi hari ini nampak sangat cerah, dilihat dari awan yang bergumpal indah, sinar matahari yang cerah, harum tanah sehabis hujan tercium wangi, orang-orang tampak semangat memulai aktivitas dan mempadati jalan setapak serta jalanan mulai dipadati kendaraan.

Semua orang tampak rapi dan bersemangat untuk memulai hari.

Sangat jauh beda dengan seorang gadis yang masih bergelung pada bantal guling nya, masih asik berada dalam dunia mimpi indahnya yang bermimpi sedang makan eskrim sebanyak-banyaknya.

Gadis itu tersentak saat merasakan bulu lembut di tangannya, berusaha menghindarkan nya, gadis itu menelentangkan badannya, lalu melebarkan tangan dan kakinya di kasur besarnya.

Kembali, tidur gadis itu terganggu saat merasakan bulu lembut di pipinya, seakan ada yang menggaruk pelan.

"Meong..."

Gadis itu mengernyit, melirik sebentar lalu kembali tidur.

"Meong..."

Gadis itu tetap tidur, menghiraukan kembali garukan yang terkesan cepat pada pipinya. Seekor kucing gendut berwarna abu-abu itu tampak marah, terus menggaruk pipi gadis itu kesal.

"Ughh... Nanti Noel," gumam gadis itu mendorong kepala kucing persia abangnya. Dia masih ingin kembali menikmati makan Eskrim coklatnya.

Kucing bernama Noel itu tampak tak menyerah, kembali menggaruk pipi gadis itu, namun tak lagi mendapatkan respon, kucing itu mengambil langkah naik ke dada gadis itu, lalu memijat pelan berusaha membangunkan.

Namun sang majikan hanya diam, tertidur lelap tidak mempedulikan beban di dadanya. Tidak kehabisan akal, Noel dengan pelan menenggelamkan wajah gadis itu di perutnya. Langkah ampuh yang selalu dia lakukan pada gadis itu yang tak lain Evara. Dia tak akan menyerah sampai Evara yang selalu memeluknya erat sampai dia sesak dan selalu menculiknya saat dia tidur di kasur kesayangannya dan membawanya ke kamar dan berakhir tidur di pelukannya itu bangun tidur.

Beberapa detik kemudian, gadis itu langsung membuka matanya, nafasnya terasa sesak, dengan pelan dia mengangkat kucing gendut abangnya itu lalu duduk. Menguap sebentar lalu menatap kucing itu kesal yang berada di pangkuannya.

Evara mengendus, "kamu tuh ya! Kalau bukan karena imut sudah ku masak jadi semur..."

"Meong!"

Evara menggelitik perut Noel, membuat kucing itu marah dan mencakar tangan gadis itu, namun Evara tak merasa sakit karena kuku Noel sudah di potong, membuatnya terseyum miring, kembali membuat kucing itu marah dengan mengganggunya.

My Busy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang