06

37.2K 1.9K 16
                                    

"Mas di sini?" Laki laki yang dipanggil mas itupun menoleh. Mengangguk lalu memberi isyarat agar sang wanita mendekat padanya nya. Sementara sang wanita yang mengerti kode itu langsung saja menghampirinya.

"Ada apa mas?" Tanya wanita itu saat sudah ada di depannya.

"Sini duduk di paha mas. Ada hal yang mau mas tanyakan sama kamu." Laki laki itu menepuk pahanya bermaksud agar sang wanita duduk di sana. Dan hal itu langsung dituruti oleh wanita itu.

Setelah memastikan sang wanita sudah nyaman, laki laki tadi mulai membuka obrolan kembali dengan sang wanita.

"Ada yang ingin kamu bicarakan dengan mas, girl?"

"Tentang apa? Lagipula tanpa aku kasih tau mas juga pasti sudah tau." Pria itu mengangguk. Ia memang sudah tau apa yang sudah di alami wanitanya. Tapi, ia ingin mendengarkannya langsung.

"Girl!"

"Ada murid yang menggangguku mas. Dia juga pernah mengganggu Eve dulu. Hanya itu."

"Atas dasar apa dia mengganggu kalian? Setau mas kamu sama Eve bukan tipikal perempuan yang suka mengganggu orang lain. Jadi kenapa dia mengganggu kalian?"

Wanita itu menggeleng. Ia juga tidak tau alasan utama gadis itu mengganggunya tadi. "Mungkin ingin caper. Mas tau sendiri kan aku sama Eve itu Queen nya sekolah. Dan untuk mendapat gelar itu juga gak mudah. Selain cantik, Queen harus berprestasi entah di akademik ataupun non akademik. Dan kebetulan nya lagi kita berdua termasuk orang kaya, famous lagi. Paket komplit kan mas? Jadi kemungkinan karena itu dia ngusik kita berdua."

Pria itu mengangguk mendengar penjelasan wanitanya. Jika sedari tadi kalian menganggap wanita dan laki laki itu adalah Agatha dan Sean, maka kalian benar.

Sean sudah berada di apartemen Agatha dari tadi. Setelah meeting dengan klien nya, ia memutuskan mampir ke apartemen Agatha. Kebetulan juga tempat meeting nya dekat dengan apartemen sang wanita.

Dia juga tidak memiliki jadwal lain hari ini. Lebih tepatnya, dia mengurangi jadwal kerjanya untuk dua minggu ke depan. Ia hanya ke kantor jika penting saja. Selebihnya akan ia kerjakan dari rumah.

"Kamu ingin honeymoon kemana nanti?" Agatha mendongak menatap Sean. Ia sebenarnya belum memikirkan tentang honeymoon.

"Memang pakai honeymoon mas? Aku pikir setelah nikah kita gak pakai honeymoon."

"Memang kamu tidak mau pergi honeymoon?"

"Mau. Tapi aku belum kepikiran mau kemananya. Terserah mas aja deh mau kemana." Benar. Ia tidak tau mau honeymoon kemana. Toh dia juga tidak kepikiran untuk honeymoon. Jadi dia belum ada rencana ingin mengunjungi negara mana.

Sean sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Agatha. Wanitanya itu kembali menyandarkan kepalanya. Dia pun mengelus rambut wanita itu. Semakin memberikan kenyamanan padanya.

Dua kali pertemuan terakhirnya, Agatha memang bersikap manja. Sangat berbeda dengan Agatha yang ia temui di club malam itu.

Malam itu, Agatha terlihat sangat badas layaknya bad girl. Pakai an serba hitam. Dengan bawahan short pants dan atasan crop, membuat gadis itu terlihat swag dan sexi secara bersamaan.

Rambut panjangnya yang ia cepol asal memperlihatkan leher jenjangnya yang putih. Bentuk tubuhnya yang sempurna, serta beberapa bagian yang terlihat lebih menonjol membuatnya tergoda saat itu.

Tapi akal sehatnya masih bisa bekerja. Gadis itu teman adiknya. Tidak mungkin ia menuntaskan hasratnya pada Agatha. Walaupun yang membuat hasratnya naik juga gadis itu.

Otaknya masih waras untuk tidak melakukan hal itu. Sampai saat ada laki laki asing yang menyeretnya ke sebuah kamar. Otaknya tidak bisa ia ajak kompromi lagi.

SILENT GIRL [END]Where stories live. Discover now