27

16.5K 1K 32
                                    

Setelah tiga hari berlibur di Bali, pagi ini Agatha dan yang lain akan kembali ke Jakarta. Tentu saja untuk menyiapkan segala keperluan dramanya nanti.

Karena malam nanti, kesempatan kedua Luci akan habis. Dan tinggal menunggu satu kesempatan lagi sebelum dia menyerahkan nyawa Luci pada Matteo.

Dan setelah itu pemeran utama kita akan mati. Dan novel ini akan berakhir. Semuanya akan kembali normal. Lalu dia bisa fokus mengurus rumah tangganya bersama Sean.

Dia juga punya sedikit hadiah untuk Sean nanti. Dan akan ia berikan bersamaan dengan acara sekolah nanti. Ia jamin suaminya itu akan senang dengan hadiah yang ia siapkan.

Perjalanan pulang kali ini pun tidak ada drama seperti saat berangkat kemarin. Agatha duduk di kursinya sendiri. Bukan di paha suaminya. Padahal Sean berharap Agatha akan duduk di pahanya lagi seperti saat berangkat.

"Kalian udah siap kan untuk acara nanti malam." Tanya Matteo yang posisinya ada di depan kursi Sean dan Agatha.

"Sangat siap. Pastikan tidak ada kesalahan sedikitpun nanti." Peringat Eve. Ia tidak mau ada kesalahan sedikitpun yang bisa membuat rencana yang sudah mereka susun dengan rapi jadi berantakan.

Luci harus hancur sehancur hancurnya. Ia tidak terima dengan apa yang sudah dia lakukan pada Erika adik dari kekasihnya. Ia juga tidak terima dengan sikapnya yang suka mencari masalah dengannya.

Luci sudah mengusiknya, maka sekarang ia akan mengusik balas dirinya. Luci kira ia seperti orang lain yang pernah menjadi korban fitnahnya? Tentu saja tidak.

Ia akan membalas orang yang sudah berani mengusiknya. Ia akan balas dengan hal ang serupa. Karena tidak ada orang yang panen jagung saat orang itu menanam padi.

Tidak ada orang yang membalas keburukan dengan kebaikan. Kalaupun ada, orang itu adalah orang dengan jiwa malaikat.

Sedangkan dia cuma manusia biasa. Yang mana ketika di sakiti akan balas menyakiti. Ketika ada orang berbuat baik maka ia akan membalas kebaikan orang tersebut.

Dirinya adalah kaca yang siap memantulkan bayangan dari orang yang berdiri di depannya. Ia adalah ladang yang siap memberikan hasil panen sesuai dengan bibit yang mereka tanam.

Jadi, jangan pernah mengatakan bahwa dia kejam. Karena dari awal pun dia tidak memperkenalkan dirinya sebagai malaikat.

"Setelah malam nanti, kesempatan hidup Luci hanya tinggal satu. Jika dia menggunakan kesempatan itu dengan baik, maka dia akan mendapatkan kematian yang setimpal. Tapi jika dia menyia-nyiakan kesempatan itu, maka kematian dia akan jauh lebih mengerikan daripada takdir yang udah di tentukan."

Sean yang ada di samping Agatha hanya mampu diam membeku mendengar gumaman tadi. Entah kenapa dia merasa ada yang tidak beres dengan alasan kematian Luci nanti.

Seperti ada alasan lain yang lebih kuat dari dendam Matteo. Dan alsan itu hanya diketahui oleh Agatha saja.

"Tidur lah girl. Karena setelah ini kita akan melewati hal yang sedikit melelahkan." Sean membawa Agatha dalam dekapannya.
Hal itu ia gunakan untuk meredam suasana mencekam yang tadi tercipta di antara mereka. Jika tidak, semua orang akan ikut merasakan aura istrinya yang berubah jadi gelap.

√√√

17.45 WIB

Artinya tinggal lima menit lagi pesta ini akan dimulai. Sudah banyak orang yang berdatangan ke rangkaian terakhir dari acara sekolah ini.

Satu persatu tamu penting undangan juga sudah hadir di tempat. Mulai tuan Raka Shaquille, keluarga Darmana, dan keluarga Mahawira yang tidak pernah terlihat lagi setelah pengumuman kematian bungsu mereka kini sudah hadir di aula.

SILENT GIRL [END]Where stories live. Discover now