22

18.6K 1.1K 26
                                    

Haruskah Luci merayakan awal kemenangannya sekarang? Pasalnya, setelah ia meminta tolong pada Bintang untuk membereskan masalahnya, saat itu juga teror yang ia dapat langsung berhenti. Tidak ada lagi paket paket yang berisi teror untuknya. Hidupnya pun kembali tenang seperti semula.

Hanya saja, sikap Gavin terlihat sangat berbeda dari bisanya. Setelah kembali sekolah waktu itu masih terlihat normal. Tapi, sejak satu minggu ini Gavin berubah aneh. Dia terlihat menghindarinya. Tidak seperti dulu yang selalu menempel padanya seperti perangko.

Tidak cukup sampai di situ, saat ada orang yang membully nya pun Gavin terlihat tidak perduli. Bukan yang benar benar tidak perduli. Tapi kurang tanggap seperti dulu. Bahkan saat ia menuduh Agatha dan Eve saja Gavin langsung tidak perduli. Seakan akan dia tidak mendengarkan ucapannya.

Tentu hal itu terlihat aneh untuknya. Meskipun Gavin sudah tidak terlalu berguna lagi untuknya, tapi ia juga masih butuh Gavin untuk melindunginya di sekolah. Selain itu, ia juga butuh Gavin sebagai ATM berjalannya. Ah ya, ngomong ngomong, Gavin sudah tidak memberikannya uang lagi. Biasanya, tanpa ia minta pun sudah pasti akan di transfer oleh Gavin. Tapi sekarang, ia bahkan harus meminta dulu baru di transfer. Itupun tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Bukannya ia kekurangan uang, tapi ia juga sangat mencintai uang. Uang dari Bintang memang masih ada, tapi juga mulai menipis. Bintang berbeda dengan Gavin. Jika Gavin selalu mentransfer uang padanya setiap hari sebagai uang jajan, maka Bintang hanya memberikan uang ketika ia selesai melayani pria itu. Dan seminggu ini Bintang ada urusan kerja. Yang berarti ia tidak bisa melayani pria itu, dan ia tidak mendapat uang dari pria itu.

Brughhh

Seseorang dengan sengaja menabrak Luci sampai membuatnya jatuh tersungkur di kantin. Rasa sakit ia rasakan di pantatnya karena kuatnya tabrakan itu. Herannya, saat ia jatuh dengan keras, orang yang menabraknya malah terlihat santai saja. Seakan tabrakan tadi hanya angin lewat yang tidak terasa olehnya.

"Ahhh Luci. Long time no see. How are you beb? Oh tentu saja indah karena aku tidak mengusikmu lagi. Iya kan?" Tanya seorang gadis yang sudah menabrak Luci.

"Eve?" Cicit Luci. Sial, gadis itu masih saja mencari perkara dengannya. Ia pikir gadis itu sudah tidak berani mengusiknya lagi setelah berhadapan dengan Bintang. Tidak tau saja jika merekalah yang mengendalikan Bintang. Jadi, mana mungkin Bintang berani melukai mereka. Kecuali jika dia ingin bertemu dengan malaikat pencabut nyawa saja.

"Jangan terlalu cepat merayakan kemenangan Luci. Satu masalah hilang bukan berarti masalah yang lain ikut hilang juga bukan? Jadi, tingkatkan lah kewaspadaan mu. Jangan pernah lengah jika kau tak ingin mati. karena dia masih hidup dan mengincar nyawamu." Eve memelankan suaranya di akhir kalimat sehingga hanya Luci yang bisa mendengarnya. Setelah itu ia pergi meninggalkan kantin. Menyusul Agatha di rooftop.

Meninggalkan Luci yang menegang di tempatnya. Dan orang orang yang kecewa karena drama yang cepat berakhir. Tidak biasanya juga Luci tidak mengganggu Eve ataupun Agatha lagi. Apakah dia sudah tobat sekarang. Tapi mustahil juga jika dia sudah tobat.

Tapi tunggu, ada hal yang tidak kalah menarik sebenarnya. Hal itu adalah Gavin. Iya Gavin. Kenapa dia hanya diam memperhatikan kejadian itu. Harusnya kan Gavin langsung membela Luci saat Eve dengan sengaja menabraknya. Seperti yang sudah sudah. Saat Gavin dengan gegabah nya langsung menyalahkan orang lain yang mengganggu Luci. Siapapun nama yang keluar dari mulut Luci, maka tanpa pikir panjang Gavin akan membalas orang itu.

Tapi kenapa sekarang tidak. Bahkan akhir akhir ini Gavin juga tidak bersama Luci. Jika dulu dimana ada Gavin maka ada Luci, maka sekarang tidak. Apa keduanya sudah putus? Jika ia haruskah mereka merayakannya? Karena menurut mereka Luci sangat tidak cocok dengan Gavin. Dia hanya bisa menyusahkan saja. Itulah yang ada di mata orang lain.

SILENT GIRL [END]Where stories live. Discover now