29

14.6K 978 40
                                    

Hari ini, Agatha dan keluarga akan pergi menghadiri pernikahan ulang orang tuanya. Ibu dan ayahnya akan menikah lagi setelah beberapa tahun lalu memilih untuk bercerai.

Entah apa alasan mereka bercerai dulu. Karena setelah mereka bercerai pun mereka masih terlihat seperti pasangan suami istri. Bukan mantan suami istri.

Mereka berdua masih lengket satu sama lain. Ya pokoknya mereka tidak seperti pasangan yang sudah bercerai. Jadi perceraian mereka waktu itu tidak ada gunanya.

Anggap saja dulu mereka cerai karena kerasukan jin iprit. Makanya mereka melakukan hal yang bodoh seperti itu.

Atau, bisa juga perceraian keduanya adalah skenario yang sudah di buat oleh author untuk menunjang karakter Agatha. Karena sekarang yang ada di tubuh Agatha ini adalah dirinya, jadi itu mengubah hal yang sudah di tulis oleh author.

Haruskah ia bangga karena sudah merusak alur novel ini? Oh tentu saja ia. Karena ia memang sengaja menghancurkannya.

Salahkan saja author yang terlalu menyempurnakan tokoh utama. Memberikan segala kesempurnaan dalam hidupnya. Seakan akan hidup tokoh utama tidak ada mines nya, tidak ada celahnya.

Oh ayolah, dia suka toko utama. Tapi membenci cerita dimana tokoh utama di gambarkan menjadi orang yang sangat sempurna.

Karena setiap tokoh punya keunggulan dan kekurangannya masing masing. Seperti tokoh Agatha yang memiliki kesempurnaan dalam kecantikan, kepintaran, kepopuleran. Tapi memiliki cela dari segi keluarga, dan nasib cintanya.

Dimana kedua orangtuanya bercerai saat ia masih ada di bangku SMP. Lalu kesuciannya yang di renggut seseorang. Lalu ia yang harus mati muda hanya karena menyinggung tokoh utama.

Sedangkan Luci, mendapatkan hidup yang sempurna, di kelilingi orang orang yang tulus, kisah percintaan yang baik. Meskipun dia tidak memiliki orang tua, tapi ia mendapat gantinya dengan menjadi kesayangan dari orang tua teman temannya yang lain.

Sayangnya, Luci begitu tamak. Ia yang sudah mendapatkan itu semua malah menginginkan yang lebih. Rela menyingkirkan putri kandung agar ia bisa menggantikan tempatnya.

Sehingga ia berakhir seperti sekarang. Akhirnya, cerita ini tidak memiliki tokoh utama. Karena semua orang adalah tokoh utama dalam kisahnya masing masing. Dan menjadi figuran dalam kisah orang lain.

"Mas, ayo cepetan! Kamu sama Rexi ngapain aja sih!" Teriak Agatha. Suaminya itu, belum saja selesai bersiap diri. Malah
Mengajak putrinya ikut bersiap lagi.

Oh tuhan, dia sudah menyiapkan putrinya itu dengan susah payah agar terlihat cantik. Lalu, apa yang ingin suaminya lakukan dengan putrinya itu.

Sudahlah anaknya lebih dekat dengan suaminya. Jadi, mau di apakan saja dengan Sean, Rexi tidak akan protes. Sangat berbeda saat dengan dirinya.

Putrinya itu akan selalu memberontak. Lalu mengadu yang tidak tidak pada Sean. Setelahnya, Sean akan mendiamkan dirinya. Cih, menyebalkan.

Rasanya ingin sekali dia membuang putrinya itu. Atau menukar putrinya dengan anak lain.

Jika saja ia tidak ingat bagaimana sakitnya saat melahirkan, ia pasti sangat tega membuang anaknya. Sayangnya ia tidak rela jika harus membuang putrinya.

Dan soal nama Rexi, ia sengaja memakai namanya di dunia asli untuk anaknya. Tidak ada alasan sih, hanya agar namanya tetap hidup meski di dunia lain.

"Bunda!" Panggil Rexi pada Agatha.

Shit. Apa yang sudah di lakukan oleh Sean. Lihatlah penampilan anaknya. Oh my God, dia sangat cantik. Ia putrinya jadi lebih cantik.

"Ih anak bunda kayak princess. Siapa yang mendandani Rexi?" Agatha mengambil Rexi dalam gendongannya. Memberikan ciuman gemas ke seluruh wajah putrinya.

SILENT GIRL [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum