17

21K 1.2K 22
                                    

"Bangsat"

"Bajingan"

"Anjing"

"Setan"

"Babi"

"Sekalian aja lo sebut semua penghuni kebun binatang." Serobot Agatha sebelum Eve melanjutkan segala umpatan yang ia miliki.

Sudah dari awal mereka tiba di kantin, segala umpatan Eve keluarkan. Seakan akan tidak ada habisnya, ia terus saja mengumpat sana sini.

Ia jadi heran sendiri, apa tidak pegal bibir Eve? Ia yang hanya melihat saja merasa pegal. Lagipula, kalau dia tidak terima ya maju saja, labrak saja Luci. Bukan malah mengumpat di depannya seperti ini.

"Luci anjing. Berani banget dia godain pacar gue. Muka kayak pantat babi aja belagu. Cihh, matanya Gavin buta apa gimana. Udah tau pacarnya godain pacar gue, eh malah diem aja. Di kira Luci ratunya mereka kali. Gak sadar diri banget bangsat."

Eve terus menggerutu melihat tingkah Luci yang menggoda Matteo. Entah gak sengaja nyenggol lah. Atau dia tersempit lah. Pengen makanan yang seperti punya Matteo lah. Dih jalang bangsat.

Bakso yang ia pesan bahkan sudah tidak berbentuk lagi karena ia gunakan sebagai pelampiasan. Agatha hanya menyayangkan bakso itu. Harusnya ia makan saja tadi jika tau akhirnya tidak di makan Eve.

Brakkkk

Hening. Kanti yang semula ramai tiba tiba berubah hening saat Eve meletakkan gelasnya secara kasar. Bahkan jika di lihat secara teliti, akan ada retakan kecil di bagian samping bawah gelas itu.

"Kantor bang Sean lagi butuh model, lo mau gak?" Bukan, bukan itu yang sebenarnya ingin Eve sampaikan.

Tapi ya sudahlah. Lagian ada untungnya juga dia mengatakan itu. Siapa yang tidak kenal dengan Sean kakaknya. Semua orang pasti mengenalnya.

Entah tua atau muda pasti mengenal siapa itu Sean Revano Darmana. Banyak gadis gadis yang ingin menjadi pendamping Sean, atau paling tidak ingin ada di posisi Eve.

Tapi sayang itu mustahil. Karena Eve tidak akan pernah menerima saudara angkat. Dan Sean juga sudah menikah. Jadi keinginan mereka harus pupus. Apalagi jika mereka tau siapa istri Sean. Mereka akan dipaksa mundur sejauh jauhnya oleh Agatha.

"Buat apa?" Tanya Agatha. Ia rasa Sean tidak membicarakan hal ini padanya.

"Bikini bottom."

Takkkk

"Bajingan. Lo aja sana. Kan enak tu lo tinggal ngakang dapet duit." Sinis Agatha setelah ia memberikan satu jitakan penuh cinta untuk Eve.

"Sakit njing. Lagian ngapain gue harus ngakang. Tinggal minta sama bonyok atau abang juga bakal di kasih. Jatah warisan gue juga banyak." Eve balik melempar sendok ke arah Agatha yang langsung menghindar.

"Banyak kan juga gue. Gue anak tunggal kaya raya say." Tak terima dengan lemparan Eve, Agatha juga ikut melempar garpu nya kearah Eve yang ikut menghindar juga.

Jadilah dua orang gila itu saling melempar barang yang ada di meja. Orang yang ada di sekitar meja keduanya memilih pindah tempat. Takut takut mereka malah jadi sasaran Agatha dan Eve.

Pranggggg

Pranggggg

Bughhhh

Brakkkk

Hahaha... Hahaha

Kegiatan gila itu berakhir dengan jatuhnya Eve akibat tendangan yang Agatha berikan pada meja. Karena terlalu kuat, meja itupun terdorong ke arah Eve yang mengakibatkan Eve hilang keseimbangan dan jatuh.

SILENT GIRL [END]Where stories live. Discover now