26

16.5K 1K 20
                                    

Hari ini adalah hari terakhir mereka berempat ada di Bali. Karena besok pagi keempatnya akan kembali ke Jakarta. Menyiapkan drama yang akan mereka pentaskan di acara ulangtahun sekolah.

Tentu saja drama yang mereka maksud adalah terbongkarnya siapa Luci. Tidak sabar sekali rasanya menunggu esok malam. Tidak bisakah hari ini di percepat saja.

Jika ada yang bertanya bagaimana keadaan Luci sekarang, maka dia baik baik saja. Dia menikmati kemenangannya dengan puas. Tidak lupa kembali berhubungan dengan pria pria hidung belang.

Karena Bintang sudah tidak bisa menjadi partner nya lagi. Tapi, Bintang bilang kalau ia akan datang di acara sekolah tersebut. Selain karena menjadi tamu undangan, dia juga datang atas perintah Agatha.

Tentu saja untuk menunjukkan pada Luci kalau pria yang ia anggap sebagai pion, nyatanya hanya bidak miliknya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pribahasa itu sepertinya sangat cocok di gunakan untuk Luci.

Ah ua, yang lomba olahraga juga harusnya dimulai dari sekarang. Jadi, besok tinggal penampilan finalnya saja. Dan semoga saja kelasnya menyabet juara.

Dan hari ini juga, Agatha dan Eve akan melakukan foto shoot dengan baju hanfu. Eve dengan hanfu warna oranye dan aksesoris yang simpel untuk menonjolkan sisi imutnya. Sedangkan Agatha dengan hanfu hitam dan aksesoris yang sedikit lebih banyak untuk kesan badas.

Sebenarnya ada satu lagi hanfu warna merah, tapi terkesan sangat ribet. Mungkin Agatha akan memakai aksesoris nya saja untuk foto ke dua. Yang mana ia akan foto bagian muka saja.

"Agatha dan hitam adalah kombinasi yang sempurna." Puji Eve saat melihat Agatha keluar dengan hanfu miliknya.

"Gue baru tau kalau lo bisa imut." Balas Agatha tak kalah sinis. Ia tau jika pujian yang di lontarkan Eve padanya juga ada unsur sinisnya.

"Make up lo lebih bold berarti?" Tanya Eve yang di angguki Agatha.

Memang dia akan menggunakan make up yang sedikit lebih bold, tapi tidak setebal tante tante girang juga. Bold sesuai porsi seorang Agatha.

Mereka mulai make up dengan di bantu penata rias yang biasa membantu mereka jika ada foto shoot. Entah saat di sekolah ataupun di luar sekolah. Jadi, mereka tidak perlu khawatir akan hasil make up nya nanti.

Karena kedua penata rias tersebut sudah tau seluk beluk muka mereka. Sudah tau juga karakteristik mereka. Jadi tidak akan ada drama make up tebal, alis Sinchan, ataupun drama drama lainnya.

"Kenapa kalian tidak ikut secara langsung saja. Kenapa harus online seperti ini." Tanya salah satu stylish yang sedang menata rambut Eve.

"Males kak. Mending istirahat di rumah. Lagian pasti capek lah abis liburan." Jawab Eve. Memang benar, mereka pasti capek jika baru pulang dari Bali harus ikut kegiatan sekolah.

"Gue denger acaranya sampai malam ya?" Tanya stylish yang satunya.

"Emang. Lo berdua ada orderan dari sana emang?" Tanya Agatha.

Jangan heran jika ia menggunakan bahasa yang sebenarnya tidak cocok digunakan, mengingat jarak umur mereka lumayan jauh. Stylish yang memegang Eve berumur dua puluh delapan, sedangkan yang memegang Agatha berumur dua puluh enam tahun.

Karena sering menggunakan jasa mereka, entah untuk dirinya sendiri atau keluarga, membuat Agatha dan Eve menjadi sangat dekat dengan mereka. Bahkan saat acara pernikahan Agatha waktu itu saja ia menggunakan jasa mereka untuk make over wajahnya.

"Gak ada sih. Cuma kita juga di undang ke acara itu. Toh kita berdua juga selalu kerja sama sama tuh sekolah kan kalau ada event event penting."

Eve sudah selesai dengan penampilan imutnya. Tinggal menunggu Agatha yang masih harus memakai beberapa aksesoris di wajahnya. Stylish yang tadi menangani Eve pun membantu temannya untuk mendandani Agatha agar lebih cepat selesai.

SILENT GIRL [END]Where stories live. Discover now