24

16.5K 990 6
                                    

Ulang tahun sekolah yang hanya tinggal tiga hari membuat seluruh anggota OSIS ad di masa sibuk sibuknya. Segala persiapan harus segera selesai mengingat waktu yang hanya tinggal sedikit. Tidak hanya OSIS saja, siswa siswi lain juga ikut sibuk untuk menyiapkan diri agar bisa memenangkan perlombaan yang sudah mereka pilih.

Setiap tahunnya, pihak sekolah akan mengadakan lomba untuk masing masing kelas agar suasana semakin meriah. Dimulai dari bidang olahraga, seni, maupun akademi. Selain itu, sudah ada bazar yang di siapkan oleh masing masing kelas untuk menemani lomba tersebut.

Acara lomba dan bazar akan di adakan di pagi hari. Lalu malamnya di gunakan untuk party. Selain lomba, biasanya murid murid juga diminta untuk memakai baju dari negara lain. Dan tahun ini, temanya adalah Cina. Jadi, mereka akan di minta untuk memakai hanfu, pakaikan khas dari negri tirai bambu tersebut.

Sebenarnya tidak semua murid yang di minta memakai baju seperti itu. Hanya beberapa murid saja sebagai perwakilan dari kelasnya masing masing. Dan selama ini selalu Agatha dan Eve yang berhasil mencuri perhatian.

Namun sepertinya kali ini berbeda. Karena kedua primadona tersebut tidak mengikuti kegiatan apapun yang berkaitan dengan acara. Beberapa gadis merasa sedikit lega, karena mereka bisa menunjukkan potensinya tanpa takut redup duluan oleh mereka berdua.

Sebenarnya, baik Agatha dan Eve tidak pernah berniat seperti itu. Hanya saja, perhatian orang orang seakan selalu terarah pada mereka. Bahkan saat mereka tidak melakukan apapun.

"Bali, I'm coming!"

Eve berteriak setelah turun dari pesawat yang ia tumpangi. Teriakannya yang menggelegar mampu menarik perhatian orang sekitar. Tapi Eve tidak perduli. Ia dengan langkah riang menyeret kopernya menuju mobil yang akan menjemput mereka menuju hotel yang akan mereka tempati selama di sana.

Ada dua mobil yang menjemput mereka. Satu untuk Agatha dan Sean. Dan satunya lagi untuk dia dan Matteo.

"Kamu tidak ingin ikut di acara sekolah girl?" Tanya Sean saat mereka sudah dalam perjalan menuju hotel.

"No. Tapi sedikit memberi sentuhan tidak masalah kan mas?" Agatha menyenderkan kepalanya di bahu sang suami. Jika kalian berfikir Agatha duduk di samping Sean, maka kalian salah. Karena Agatha lebih memilih duduk di pangkuan suaminya itu.

Bahkan saat di pesawat tadi, ia juga tidak sungkan untuk duduk di pangkuan suaminya. Entahlah, dia hanya ingin bermanja dengan Sean. Ia bahkan tidak mau di tinggal sedikitpun oleh Sean.

Saat Sean ingin ke kamar mandi pun Agatha akan ikut. Sebenarnya Sean tidak masalah dengan sifat Agatha yang seperti ini. Ia malah menyukainya.

Tapi, ia juga di buat heran sendiri. Ada apa dengan istrinya itu. Tumben sekali tidak mau jauh darinya. Andai saja Agatha seperti itu setiap hari, sudah ia pastikan tidak akan pernah membiarkan Agatha keluar rumah. Ia akan mengurung Agatha untuk dirinya sendiri.

"Ingin berbuat apa? Foto dengan memakai hanfu?" Tanya Sean

"Hemm. Meskipun tidak ikut acara langsung bukan berarti tidak bisa secara online kan?" Gumam Agatha menikmati elusan di kepalanya. Matanya mulai memberat pertanda kantuk sudah mulai datang. Sean selalu bisa membuatnya merasa nyaman dengan posisi seperti ini.

Ia benar benar terlena dan mulai menyelami alam mimpi. Sean yang tau jika Agatha sudah tertidur pun membenarkan posisi duduknya agar Agatha semakin nyenyak.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh lima menit, akhirnya mobil yang di tumpangi mereka ber empat pun sampai di hotel.

Eve dan Sean turun terlebih dahulu. Menurunkan kopernya juga koper milik Sean dan Agatha. Sedangkan supir mobil yang di tumpangi Sean langsung membuka pintu penumpang agar Sean bisa keluar.

SILENT GIRL [END]Where stories live. Discover now