|SW 13| Pelakor & Istri Sah

11.2K 471 22
                                    

Gimana kabarnya guys? Bantu share cerita ini dong kalau emang kalian suka. Yang share bisa tag aku di Instagram. Akun Instagram: Shtysetyongrm. Aku tunggu tag kalian 💜
JANGAN LUPA KOMEN & VOTE
terimakasih
××××××××××××××××××××××××××××××××××

Allah saja tidak pernah menghina hambanya, ini manusia yang baru kaya berani-beraninya menghina dan menganggap istrinya sampah. Terkadang manusia merasa hebat karena harta, namun tidak tahu bagaimana caranya memperlakukan manusia.
|Secret Wife|
HAPPY READING!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••|••••••|••

"Gue pulang naik angkot aja," ucap Anindya secara terpaksa mengikuti Arsa dan pacarnya sampai parkiran mobil mereka.

"Kamu masuk duluan sayang. Nanti ada orang yang lihat, kan, gak enak juga," ucap Arsa lembut pada Bianca yang kemudian menganggukan kepalanya.

Bianca yang memang tidak mau diterpa gosip tentang hubungan mereka memilih masuk lebih dulu ke dalam mobil milik Arsa. Untuk sekarang hubungan mereka memang tidak terpublikasi, karena mereka berdua sedang menjalankan kontrak film. Tentu saja mereka tidak ingin menghancurkan mimpi masing-masing.

"Lo bareng kita," ucap Arsa menatap tajam Anindya.

"Ogah! Pacaran, mah, jangan ngajak-ngajak. Gue naik angkot aja," timpal Anindya ingin berlalu, namun ditahan oleh Arsa yang memegang pergelangan tangannya.

"Apa lagi?" tanya Anindya berusaha melepaskan. "Lepasin. Katanya gak mau karirnya hancur. Tapi barusan pegang tangan pembantu. Gimana kalau ada yang foto? Bisa bahaya."

"Siapa yang bilang Lo pembantu?" Arsa memberikan pertanyaan diluar nulur. Padahal beberapa menit yang lalu Arsa sendiri yang mengatakannya.

"Gue sumpahin Lo amnesia. Gue benci banget ---"

"Jangan bantah kata suami. Gue males berdebat sama Lo. Masuk buruan," potong Arsa seraya mengedipkan matanya. Bukan karena bermain mata, tapi silau akibat terpaan matahari yang mengenai wajahnya.

"Kalau ada maunya anggap dirinya suami. Giliran gak ada maunya buang gue," tutur Anindya, kemudian menggeser posisi Arsa lalu masuk ke ruangan yang sama dengan Bianca.

Anindya tak peduli lagi. Dengan santainya ia duduk di samping Bianca yang terkejut akibat ulahnya. Namun Arsa yang baru saja masuk memberikan kode agar dirinya duduk di kursi belakang membiarkan Arsa duduk di samping Bianca.

"Kok pembantu kamu satu mobil sama kita? Kalau dia kasih tahu tempat kencan kita gimana?" tanya Bianca seraya menatap Arsa yang juga menolehkan kepalanya.

"Tenang aja sayang. Dia gak bakal bocorin apartemen kita kok," sahut Arsa seraya tersenyum lalu meraih tangan Bianca. "Aku janji."

Bianca pun menganggukkan kepalanya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Arsa seraya tangan Arsa yang membelai lembut rambutnya. Sementara Anindya yang melihat hal tersebut seolah kegerahan di tempatnya. Apa ini? Bisa-bisanya mereka berduaan di hadapan dirinya. Ia juga punya hati kali. Entah kenapa melihat hal seperti ini membuat dirinya sesak.

Terutama saat mengetahui kencan mereka di apartemen. Melakukan apa saja mereka di sana? Eh, tapi kenapa ia memedulikan itu? Harusnya ia tidak ikut campur bukan? Jujur ketika bersama Arsa ia bingung menempatkan dirinya seperti apa. Ia ingin dianggap istri, tapi ia belum bisa melepaskan Riko. Sementara ketika berhadapan dengan orang tuanya, entah kenapa ia senang saat Arsa menganggap dirinya sebagai seorang istri. Rasanya seolah dianggap ada.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now