|SW 74| Datang Lalu Pergi

6.5K 326 235
                                    

Halo besti, bertemu lagi dengan Arum di sini. Gimana kabar kalian? Semoga selalu baik-baik aja ya guys. Maaf kemarin cuman up satu part, info aja guys untuk menjawab pertanyaan kenapa author sekarang up nya satu part atau bahkan gak up? Aku gak up cuman kemarin doang guys 😭 selebihnya aku bela-belain di jam istirahat aku nulis demi kalian 🥰😭

Jujur pingin up dua part, tapi kondisi gak memungkinkan jadi mohon maaf jika membuat kalian kecewa karena kemarin hanya satu part aja 😭 tapi aku juga sedih karena gak tembus komen guys 🥰 komen dari kalian tuh penghibur banget buat aku dan tentunya semangat juga 😭😩

DIPART KALI INI GIVE ME 1000 KOMENTAR GUYS. GAS LAH TEMBUS. JANJI KALAU PART INI TEMBUS KOMEN 1K KE DEPANNYA AKU USAHAKAN KEMBALI SEPERTI SEMULA UP 1 PART 1 HARI DAN AKAN AKU USAHAKAN BIAR UPDATE TERUS GUYS.🥰💜

GAS LAH TEMBUS KOMEN 💜

×××××××××××××××××××

Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, entah sudah tahu kapan, atau datang tanpa bisa di prediksikan. Selain meninggalkan harta berharga, kematian juga meninggalkan sebuah duka untuk sanak keluarga, menimbulkan rasa sakit, dan penyesalan yang tiada kira terlebih lagi jika hubungannya tak baik-baik saja.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜

Pakaian serba hitam menghiasi rumah Angga. Satu persatu sanak keluarga dan tetangga tampak hadir untuk membacakan sebuah doa. Tak ada lagi ekspresi bahagia yang terpancar di wajah mereka, yang ada hanya tundukan kepala seraya menahan isakan tangis kala membaca surat Yasin untuk mengantarkan kepergiannya. Akan tiba saatnya semua umat manusia merasakannya, hanya saja yang membedakan adalah waktunya. Kematian itu akan tiba, tapi tidak bisa diprediksi kehadirannya. Jangan tanya rasa sakit seperti apa yang Angga torehkan bagi keluarganya, bahkan sang mama sudah pingsan berulangkali, menangis histeris hingga hanya bisa bersandar pada anggota keluarga yang lainnya.

Jenazah Angga sudah terbujur kaku dihadapan mereka, kain jarik menjadi penutup sempurna untuk mengantarkan kepulangannya. Isakan tangis yang terus lolos, kehilangan yang tak lagi bisa digambarkan oleh kata-kata menjadi pelengkap rasa sakit dan kehilangan bagi keluarganya. Bahkan seorang pria paruh baya yang duduk diatas kursi roda mencoba untuk lebih dekat dengan anaknya. Ia terlihat menangis tanpa bisa berkata-kata, dengan satu tangan yang masih berfungsi untuk menggenggam tangan sang anak yang tidak lagi bernyawa. Hancur sudah. 6 tahun menahan kerinduan, kini kembali pulang dengan napas yang tak sampai.

"Yang sabar, ini ujian," ucap Baskara seraya menepuk-nepuk bahu Wicaksana yang bahkan hanya menganggukkan kepalanya tanpa bisa berkata-kata.

"Mungkin Allah mengembalikan Angga pada kamu lagi, tapi dalam bentuk jiwa yang sudah hilang. Kamu harus ambil hikmah dari kejadian ini. Relakan Angga, dia sudah bahagia di atas sana," ucap Baskara lagi yang merasa sedih dengan pertemuan ayah dan anak yang berbeda alam seperti ini.

Seluruh keluarga Angga sudah hadir untuk mengantarkan kepergiannya, seharusnya Angga sudah dikuburkan dan di shalat kan dari tadi, namun permintaan Arsa lah yang membuat Angga harus terhenti. Ya, saat ini seluruh keluarga Angga dan Anindya tengah menunggu kepulangan Arsa dan Anindya ke Jakarta. Tatapan seluruh pelayat kini tertuju pada seorang pria yang bahkan masih mengenakan baju tidurnya, namun dengan peci yang sudah singgah diatas kepala. Awak media yang begitu banyak di depan, membuat Arsa kesulitan masuk ke dalam. Bahkan bisa dipastikan beritanya akan muncul kemudian, karena ia marah pada awak media yang tak memberikan jalan.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta Where stories live. Discover now