34

1.2K 76 0
                                    

assalamualaikum
.
TANDAIN kalau ada yang salah ok??
.
sory up nya lama.hehe:^
.
hidup itu bukan tentang siapa yang paling baik, namun hidup itu tentang siapa yang mau berbuat baik dengan ikhlas.

HAPPY READING!!

Ciya tengah bersih bersih di kamar raka, memang raka dan ciya belum pindah ke rumah mereka berdua. di karenakan masih tahap pembangunan.

Tak sengaja ciya menemukan sebuah buku berwarna hitam dan tertulis inisial A di buku tersebut. Ciya yang terheran dengan buku itu, akhirnya ia buka. Ciya terkejut membaca semua tulisan nya, air matanya jatuh membasahi pipi.

Ciya memasukan kembali buku tersebut ke dalam laci, dan melanjutkan bersih bersih lagi. sementara raka, ia tengah mengajar di pesantren.

"gak nyangka.." gumam ciya melihat ke arah jendela

beberapa jam kemudian raka ingin menemui sang istri nya di rumah, akan tetapi raka tak menemukan keberadaan istrinya. sudah mencari ke kamar,  tidak ada. bertanya kepada umi abi pun, mereka tak tahu.

alhasil raka bertanya dengan santriwati santriwati di sekitar rumahnya. "Jia" panggil raka kepada salah satu santriwati yang sudah ia kenal

jia menghampiri raka, wajah raka begitu cemas sehingga jia terheran. "kenapa gus?" tanyanya

"kamu liat ning ciya ga?" raka bertanya

jia berpikir sejenak,"hmmm, kalau ga salah tadi ana nemuin ning ciya di taman asrama gus" jawab jia

raka mengangguk, "syukron"

raka bergegas menghampiri ciya, tidak seperti biasanya sikap ciya seperti ini. makanya raka begitu cemas, apa ada yang salah dengan sikap raka?.

raka melihat ciya yang tengah duduk bersama santriwati dengan saling mengobrol, membuat perasaan nya tenang.

sementara santriwati yang duduk bersama ciya, langsung pamit karna mereka melihat gus raka di sekitar sana.

Ciya melihat raka merasa terheran, mengapa raka senyum senyum tak jelas melihat ciya. Raka menghampiri istrinya dan mendudukan tubuh nya di kursi dekat sang istri.

"Kamu ko tumben ke sini?" tanya raka terheran

"hmmm, soal nya ciya bosen di rumah"

raka mengangguk paham, "gimana nanti sore kita jalan?"

ciya menggeleng cepat membuat raka dua kali terheran dengan istri nya.

"kenapa ga mau?" raka bertanya

ciya diam sejenak, ia tak mau menjawab. "ba, aku pengen ngomong sesuatu sama kamu"

"ngomong aja.."

ciya mengehela nafas nya, "gak mau ngomong di sini, aku mau ngomong sama baba di kamar." ucap nya

raka mengangguk, lalu menggandeng istri nya untuk pulang ke rumah. santriwati yang melihat gus menggandeng istri nya merasa baper.

sesampai nya di kamar ciya mendudukan tubuh nya di tepi ranjang begitu pula dengan raka. " Ba, aku mau nanya"

"tanya apa?"

"Kamu masih memendam perasaan dengan perempuan lain?" ucap ciya membuat raka terkejut

raka menggeleng, "jangan bohong ba.." lirih ciya menatap sendu raka

"Beneran saya ga bohong"

ciya langsung mengambil buku hitam yang tadi ia temui.
"ini apa?, kamu suka sama ashel kan ba?.." ujar ciya tak terasa air matanya jatuh

RASHEL Where stories live. Discover now