41

1.2K 63 1
                                    

assalamualaikum
holaa, sory up nya lama

TANDAIN KALAU ADA YANG SALAH

follow ig: tulisan.niwa

Bersihkan dirimu dari mencari-cari aib (kesalahan) orang lain, karena hal itu tanda paling besarnya aib yang ada pada dirimu.

*⚊ Habib Umar Bin Hafidz*

*اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*

HAPPY READING

pukul 8 malam di indonesia, kini ciya tengah meminum teh buatan suaminya di dalam kamar. ciya duduk di tepi ranjang begitu pula dengan raka.

ciya belum memberi tahu pada raka soal mual mual nya tadi siang. entah mengapa ciya saat ini kepingin minum teh buatan suaminya, mau tak mau raka harus membuatkannya.

"tadi kata umi, kamu siang siang muntah muntah?" raka bertanya melihat ciya tengah meminum teh

ciya mengangguk, lalu menaruh teh nya di meja kecil dekat ranjang nya. "sekarang udah mendingan?" raka bertanya lagi

"iya ba.."

"syukurlah" raka tersenyum

"ba anter ciya beli roti bakar yuk?" ciya mengajak matanya berbinar

raka melihat jam di tangan nya, "udah malam"

ciya mengerutkan dahi nya, "ih baaa, ini baru jam 8 loh"

"Udah malam, nanti besok aja ya beli nya"

ciya menggeleng cepat, "ba aku mau hari ini, ini baru jam 8. aku aja dulu sering keluar malam, malah keluarnya jam 9 atau ga jam 10" ujar ciya mengerucut kan bibir nya

raka terkejut mendengar nya, "astagfirullah, kamu ngapain keluar jam segitu?"

"ya aku pengen keluar aja si ba, menikmati kesejukan di malam hari"

raka menggeleng gelengkan kepala, "ayo ba kita beli roti!!" pinta ciya menggenggam tangan raka satu nya

"nanti besok saja zauzati"

ciya menghela nafasnya, "ya udah kalau gak mau anter aku, aku pergi sendiri aja"

raka membulatkan matanya, wajah nya begitu panik saat ciya berdiri dari duduk nya. "saya ga izinin kamu keluar" ucap raka menatap ciya

"aaaaa, masa ga boleh si?" ciya berdecak sebal mendengarnya

"ga baik keluar malam sendirian"

"ya makanya anter ciya loh.." bibir ciya mengerucut

lagi lagi raka menggeleng tak mau, ciya keluar dari kamar untuk mencari keberadaan umi. Sementara raka memperhatikan ciya dari jauh, apakah ciya nekat untuk pergi sendirian?.

ciya menemukan umi tengah duduk membaca buku di kursi depan rumah nya. "umii..." ciya merengek seperti anak kecil yang ingin di belikan mainan

RASHEL Där berättelser lever. Upptäck nu