37 - Pemimpin Baru

36.6K 2.5K 49
                                    

Dalam balutan yang membuat standar kecantikannya meningkat, bersama wibawa, tegas, dan sikap anggunnya. Rene berjalan melewati para karyawan yang menyambut kedatangannya, dia menaiki sebuah podium yang sudah mereka semua siapkan. Di pandanginya satu persatu, mereka yang datang dengan raut berbeda-beda.

Tidak lama, di susul Harry Jossi yang naik ke podium mendampingi Rene dengan tongkat setianya, tongkat yang telah menjadi sahabatnya. "Usia saya sudah terlalu tua, saya juga bosan berbasa-basi untuk pidato panjang. Jadi singkat saja, mari kita sambut, Irene Jossi! Pemimpin Jossi Company yang baru!"

Rene membungkuk sekilas, "Saya Irene Jossi. Saya harap kita semua bisa bekerja sama dengan baik,"

Riuh penyambutan menerbitkan senyum tipis di wajah Rene, wanita itu turun dari podium. Mengantar Ayahnya ke lobby, "Hati-hati, Pah. Maaf karena aku tidak bisa mengantar sampai rumah,"

"Hais, tidak masalah. Bekerja yang baik oke? Jika merasa lelah, katakan pada Papa. Papa masih mampu mengurus perusahaan!"

Rene meraih tangan Papanya, menggenggamnya erat. "Papa jangan khawatir, selain menjalankan peran sebagai istri dan Ibu, aku juga tidak pernah lupa pada peranku sebagai anak yang patuh pada orang tuanya."

"Papa tidak gagal mendidikmu ternyata, baiklah, Papa pergi ya. Love you, sayang."

"Love you too, Pah!" Tatapan Rene beralih pada sopir Papanya, "Saya titip Papa ya. Kendarai mobil dengan hati-hati,"

"Baik, Nyonya."

Rene tersenyum dan melambaikan tangannya melepas kepergian mobil Papa yang semakin menjauh. Tidak lama, seorang wanita dan pria mendatanginya. "Nyonya, perkenalkan, saya Lily Cornell, sekretaris Anda."

"Dan saya Luke Simon, tangan kanan Anda juga asisten Anda. Anda bisa menghubungi saya, saya terhubung," asisten Luke menunjuk earphone di telinganya yang memang akan selalu terpasang, Rene pun tersenyum tipis mendengarnya.

"Baik, kita harus bekerja sama dengan baik ya!"

"Siap, Nyonya."

Rene masuk ke dalam ruangan barunya, bukan ruangan Papa tapi ruangan khusus yang sengaja Papa buat untuk putrinya jika sewaktu-waktu mood ingin menjadi CEO di perusahaan. Rene membuka laptop, dia melihat berkas yang baru saja di antar oleh sekretaris Lily tadi padanya.

"Okei Irene, mari jadi wanita karir! Gunakan keahlian ragamu di dimensi ini dengan baik," Rene berbicara pada dirinya sendiri, dia pun mulai larut dengan segala pekerjaan yang sangat menumpuk.

***

Pukul 12.30, pintu ruangannya di ketuk, Rene mempersilahkan asisten Luke masuk. "Nyonya, sesuai permintaan Anda. Sekarang sudah pukul setengah satu siang,"

Rene pun mendongak, "Baiklah. Tolong minta Lily bawakan makanan yang tadi aku pesan ke mobil, kamu antar aku ke perusahaan suamiku untuk mengantar makan siang."

"Silakan, Nyonya."

Rene memakai mantelnya dan berjalan keluar ruangan dengan asisten Luke yang berjalan di depan. Rene yang sengaja memintanya, Rene tidak suka berjalan diikuti jadi biarkan dia yang mengikuti, karena asisten Luke juga menolak berjalan beriringan.

Tok .... Tok .... Tok ....

Rene menurunkan kaca jendela mobilnya, dia tersenyum ke arah sekretaris Lily sembari berucap terima kasih karena telah menyiapkan makan siang yang akan dia bawa. "Hati-hati di jalan, Nyonya!"

"Terima kasih, Lily."

Mobil yang di kendarai asisten Luke melaju menuju Elguerro Enterprise, Rene turun seorang diri dengan membawa papper bag berisi makan siang. Dia mengetuk pintu ruangan suaminya dan masuk, tersenyum saat melihat Lucas begitu sibuk dengan laptopnya. "Aku tahu, kau kalau sudah berpacaran dengan laptop pasti lupa makan. Jadi aku bawakan makan siang,"

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now