Hottest. 14

91.4K 876 24
                                    

Syerra menapakkan kakinya diluar gedung apart, seketika itu juga hujan turun dengan derasnya. 

Tidak mempedulikan tubuhnya yang mungkin nanti basah dan kedinginan syerra nekat menerobos hujan dengan memayungi kepalanya dengan kedua tangannya. 

Namun nampaknya seseorang sengaja menghalangi langkah syerra sehingga syerra terpaksa berhenti. 

Sebuah payung menutupi wajahnya, ketika payung itu terangkat syerra terkejut karena galen lah orangnya. 

"Galen?"

Galen tersenyum dan melangkah maju sehingga syerra berada dibawah payung yang sama dengannya. 

"Syer gue sebenarnya gak berhak ngomong ini tapi please tinggalin dia, udah cukup lo rasain sakit ini"

Air mata syerra meluruh. Syerra bingung harus apa, kadang jayden memang jahat padanya tapi kadang jayden juga sangat amat baik.

Apa syerra memang tidak punya harapan sedikit pun? Apa jayden memang tidak ditakdirkan untuknya. 

"Syerra liat gue" galen menangkup pipi syerra mengelusnya pelan "Apa yang lo harapin sama jayden? dia gak suka sama lo! gue harap lo sadar dia cuma anggep lo mainannya"

"Aku tau gal aku cuma mainan jayden tapi aku gak bisa hidup tanpa jayden. Kamu tau aku cinta banget sama dia"

Galen pun menurunkan tangannya dari pipi syerra, kepalanya menunduk namun cuma sebentar karena setelah itu jayden mengangguk dengan senyumannya "Oke, lupain dulu tentang jayden. Sekarang ayo pulang gue anter"

"Makasih gal kamu udah ngertiin aku"

"Hmm"

Dimobil, galen kadang melirik syerra diam-diam. Syerra tidak banyak bicara seperti biasanya, terlihat murung membuat galen menghela nafasnya. 

***

Agatha sangat bersemangat memamerkan masakannya pada jayden dan juga calon mertuanya. 

"Om tante silahkan dimakan, maaf kalo masakan agatha kurang enak"

Orang tua jayden nampak saling tatap-tatapan setelah mencoba masakan agatha, mereka terlihat senang karena makanannya enak. 

Melihat jayden yang banyak diam, agatha pun menyendokan tumis kangkung dan meletakannya dipiring jayden "Makan kak, nanti keburu dingin"

Jayden sebenarnya sangat gelisah ditempat duduknya, memikirkan syerra yang ditinggalkannya sendirian di apart cukup membuatnya kepikiran. 

"Kak hallow" agatha menggoncang bahu jayden menyadarkannya. 

Brak. Kursi yang diduduki jayden bergeser sampai menimbulkan bunyi, jayden berdiri dengan tatapan datarnya.

"Jayden duduk!"

"Maaf saya tidak bisa meneruskan hubungan ini, saya tidak mau mengecewakan pacar saya"

Jayden pergi menghiraukan teriakan orang tuanya. Tekad jayden sudah bulat untuk mengakhiri perjodohan gila itu, terserah nanti jika ia tidak kebagian warisan yang penting syerra tidak meninggalkannya. 

"Syer maaf.. maafin gue" ucap jayden berulang ulang dimobil, kesalahannya sudah cukup banyak pada syerra jangan sampai syerra menyerah ketika tau ia berhubungan dengan gadis lain. 

"Arghhh sial!! sialan!"

Kecepatan mobil jayden terus bertambah. Lebatnya hujan cukup membuat jayden susah melihat keadaan sekitar. 

Sebuah cahaya nampak mendekati mobil jayden tanpa dapat dihindari sebuah truk menerjang mobil jayden sampai terlempar dan berguling guling dijalanan yang licin.

HottestDonde viven las historias. Descúbrelo ahora