Hottest. 24

64.9K 1.1K 58
                                    

JANGAN LUPA CINTAHH
VOTE AND KOMENNYA

Jayden membawa syerra masuk keapartemennya, menggandeng tangan itu dengan lembut sesekali mengecupnya.

"Mau langsung kekamar?" tanya jayden dengan senyum menggoda.

Syerra tidak mau kalah juga ikut menggoda jayden, mendorong dada bidang tersebut untuk mencipta jarak.

Dimulai melepas sepatu dan melemparnya asal, syerra pun berbalik sengaja memunggungi jayden dengan tangan menarik resleting dressnya kebawah memperlihatkan betapa mulusnya punggung seksi itu.

Jayden yang tak tahan dengan godaan syerra langsung saja menggendongnya kekamar dan melemparnya diatas kasur.

"Sexy girl" puji jayden dengan senyuman miringnya.

"Oh benarkah?" syerra menarik baju jayden membuatnya terdorong kedepan "Ku rasa saatnya gadis seksi ini memperlihatkan keahliannya"

"Wow" jayden sudah terbaring pasrah dengan syerra diatasnya "Aku suka kamu seperti ini sayang"

Jayden membantu syerra untuk membuka bajunya, dan kini tubuh atletis hasil olahraga tersebut terpampang nyata dan sayang untuk diabaikan.

"Begitu keras" komentar syerra saat tangannya menyusuri perut jayden yang memiliki beberapa kotak.

"Huum tapi gak sekeras yang dibawah" balas jayden dengan mengedipkan sebelah matanya.

Syerra tersenyum penuh arti, jari lentik itu mulai turun dan....

ARGGHHHHHHHHH

Agatha mau gila rasanya membayangkan jayden dan syerra akan melakukan hal itu.

Pikiran pikiran kotornya terus berputar layaknya kaset rusak "Gak! gak mungkin! mereka gak bakal ngelakuin itu?!"

Namun bagaimana pun agatha menampiknya, matanya tidak bisa berbohong, air mata itu turun "Jayy aku mohon kembali sama aku, aku bakal lakuin apapun yang kamu mau"

Otak agatha sialnya kembali membayangkan jayden dan syerra bermesraan dikasur membuatnya amat kesal dan menghancurkan apapun dimeja riasnya "Siall!!!" matanya menangkap pantulan wajahnya dicermin, tapi kemudian tergantikan dengan syerra yang tengah tersenyum kemenangan "Arghh pergi lo dari otak gue sialan!!" agatha melempar botol parfumnya sampai cermin itu pecah dan pecahannya agatha ambil.

***

Kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan agatha. Boro boro jayden bermesraan dengan syerra, lah syerra nya aja udah kabur setelah mobilnya sampai digedung apartemen.

Syerra bersandar di pintu apartemennya setelah berhasil lari dari kejaran jayden. Nafasnya masih tersenggal, syerra tidak yakin hidupnya akan aman setelah ini.

Gedoran dipintu membuat syerra berjengit kaget. Astaga! apa takdirnya semenyebalkan ini terus berurusan dengan pria keparat seperti jayden.

"Syerra buka pintunya!"

"Gak mau!"

"Kita harus bicara"

"Gak ada lagi yang mesti dibicarain"

Jayden meremas rambutnya kasar, ternyata menghadapi syerra yang sekarang memang tidak semudah dulu.

"Aku bisa aja masuk apartemen kamu jika aku mau tapi aku menghargai privasi kamu, jadi tolong keluar dan kita bicara baik baik"

"Dcih omong kosong! sebaiknya kamu pergi dari depan apartemen aku jay sebelum aku laporin ke security"

Jayden pun mengalah dan pergi tapi sebelum itu.. "Istirahat lah aku pergi, tapi besok jangan harap kamu lolos dari aku"

"Terserah kamu jayden tapi satu yang harus kamu tau kesempatan buat kamu gak ada lagi. Kita benar benar udah berakhir"

Syerra mengintip dari pintu apartemennya dan jayden benar benar pergi barulah ia bisa bernafas lega.

"Maaf jay aku gak mau lagi ngerasain sakit hati" lirih syerra dengan raut sedih.

Sedangkan jayden yang baru ingin memegang handel pintu seketika pandangannya gelap, kepalanya sengaja ditutupi oleh beberapa orang berpakaian hitam dan membawanya pergi. 

Disinilah jayden, dimansion Adithama dengan tubuh bersimpuh dilantai, kedua sisi bahunya dipegang erat agar tidak bisa kemana mana. 

William menuruni tangga dengan raut datar, tangannya memainkan tongkat bisbol sembari langkah itu kian mendekat pada jayden. 

"Berikan alasan yang tepat kenapa kamu berani membohongi daddy"

Satu bodyguard dengan sigap meletakan kursi untuk william duduki. Pria baruh baya itu duduk tepat didepan putranya dengan mengacungkan tongkat bisbolnya. 

Jayden mengepalkan kedua tangannya. Muak dan marah menjadi satu, kenapa dia harus dilahirkan dari keluarga ini. 

"William mau kamu apakan putraku?"

Salah satu tangan william terangkat menandakan istrinya untuk diam "Kenapa diam? kamu bisu mendadak?"

Jayden mendongakan kepalanya menatap langsung kearah william dengan raut tak kalah datarnya "Ku rasa daddy sudah tau semuanya, jadi tidak ada lagi alasan untuk aku jelasinnya"

"Anak sialan!" tongkat bisbol itu terayun dan mengenai bahu jayden, william sepertinya sudah murka "Apa yang kamu harapkan dari gadis murahan itu! saya sudah menyiapkan gadis seperti agatha dan kamu malah mengabaikannya. Dimana otak kamu hah?!"

Jennifer hanya bisa diam melihat bagaimana suaminya memukul dan memarahi jayden. Dia tidak punya kuasa untuk membela jayden.

Sudut bibir jayden sudah mengeluarkan darah segar, pukulan ditubuhnya sungguh sakit. William benar benar mengerahkan kekuatannya untuk mengayunkan tongkat bisboll itu. 

Merasa puas melihat putranya kesakitan. William berhenti memukul "Setelah ini giliran gadis itu"

Jayden melebarkan matanya "Jangan berani menyentuhnya! dia sama sekali tidak bersalah"

"Saya tidak akan menyentuhnya asal kamu mau kembali bersama agatha. Bagaimana?"

Jayden dengan anggukan pelan sudah membuat william puas "Sekarang masuk kekamar mu, daddy akan panggilkan dokter untuk mengobati luka itu"

Jayden dibantu beberapa bodyguard membawanya kekamar, sepanjang jalan otaknya memikirkan berbagai macam cara untuk menghancurkan william.

HottestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang