Hottest. 27

34.8K 837 69
                                    

JANGAN LUPA CINTAHH
VOTE AND KOMENNYA

Beberapa mobil melaju melewati jalanan yang penuh dengan pepohonan rindang hampir menyerupai hutan.

Mobil tersebut terus melaju. Makin masuk kedalam kawasan yang suasana nya cukup mencekam bagi siapapun yang melihatnya.

Namun bagi pria paruh baya itu perjalanan ini cukup menyenangkan, apalagi kini mobil yang dikendarai oleh anak buahnya mulai mendekat pada sebuah rumah minimalis yang setiap sisinya dijaga oleh orang orang berpakaian hitam.

"Selamat datang tuan william"

Pria paruh baya yang kita ketahui adalah william, tersenyum miring melihat semua anak buahnya yang membungkuk menyambut kedatangannya.

"Udara disini sangat segar, bagaimana keadaan kakak ku apa kalian merawatnya dengan baik" ucap william mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah, beberapa orang yang memang kaki tangannya mengikuti dari belakang.

"Kami merawatnya dengan baik tuan"

William mangut mangut dengan menatap sekeliling "Dimana dia?"

"Dikamar tuan"

"Antarkan saya kekamar itu"

Sesampainya william didepan kamar kakaknya, senyumannya mulai muncul, tanpa permisi langsung membukanya.

Surprise!! Sesuatu yang mengejutkan sekaligus menyenangkan bagi william sehingga membuatnya tertawa dengan mendekati sang kakak yang terjatuh dari kursi rodanya.

"Halo kakak apa kabar mu, apa kaki mu masih lumpuh hm? ck ck sayang sekali"

Tangan william ditepis begitu saja ketika ingin menyentuh tangan kakaknya "Oho lihat lah kakak ku ini meskipun sudah cacat masih saja pemarah"

"Untuk apa lagi kamu kesini winarta! apa tidak cukup bagi mu mengambil identitas dan keluarga ku!"

"Jangan berani lagi memanggil nama itu sialan!" winarta menjambak rambut william kakak kembarnya yang berpuluh puluh tahun yang lalu ia ambil identitasnya dengan menyabotase kematian winarta "Nama ku william! winarta sudah mati! ingat itu jika tidak ingin aku bunuh"

William meneteskan air matanya meratapi nasib keluarganya yang sudah ditipu oleh adik kembarnya.

"Tolong winarta jangan seperti ini, aku benar benar merindukan istri dan putraku. Kembalikan mereka. Terserah kamu mengambil harta ku sebanyak apapun"

Winarta tertawa hambar mendengar ucapan william "Mengembalikan istri dan putra mu? tidak akan! lagipula jika putra mu yang pembangkang itu tau aku bukan daddy nya pasti dia akan menggila dan bisa saja langsung membunuh ku"

William menggelengkan kepalanya "Jayden tidak akan melakukannya, aku menjamin itu"

"No no no! keadaannya sudah tepat seperti ini, kamu tinggal dirumah ini dan aku mengurus keluarga dan perusahaan mu. Seharusnya kamu berterima kasih kakak karena aku berbaik hati membantu mu"

William tidak punya daya untuk menyelamatkan keluarganya dari tipuan winarta. Winarta yang awalnya sosok yang hangat berubah jahat setelah tau ayahnya memberikan perusahaan kepada william bukan untuknya, kejahatannya makin bertambah setelah jennifer gadis yang amat disukainya malah memilih william dan menolak cintanya.

"Dari awal perusahaan itu milikku, begitupun keluarga mu. Kamu merebutnya dari ku william"

"Kamu menipu dirimu sendiri winarta. Perusahaan itu kenapa ayah memilihku untuk mengurusnya karena ayah tidak mempercayai mu melihat kamu yang suka menghambur hambur kan uang dan bermain perempuan, apa menurut kamu itu pantas dijadikan pemimpin perusahaan?! Lalu jennifer. Aku sudah mengenalnya sejak dulu sebelum kamu menyukainya, apa salah jika kami memutuskan untuk menikah?"

"Tutup mulut mu william! kamu kakak terburuk yang aku punya. Sudah seharusnya tempat mu disini, dipisahkan dari keluargamu dengan keadaan lumpuh dan menyedihkan"

Winarta melenggang pergi setelah mengucapkan kata kata untuk menyakiti hati william.

***

Jayden keluar dari kamarnya dan mendapati mansionnya yang sepi. 

"Bibi"

"Iya tuan muda" 

"Dimana daddy? mommy?"

"Tuan besar tadi pagi pergi dan bibi gak tau kemana kalo nyonya sedang menyiram tanaman bunganya dihalaman belakang"

Jayden mengangguk dan membiarkan pembantunya pergi setelah berpamitan. Lalu langkah jayden mengarah kehalaman belakang dimana jennifer berada. 

"Mom"

Jennifer menoleh dan tersenyum mendapati kehadiran putranya "Jayden kamu sudah bangun?"

Jayden mengangguk dan mendekati jennifer, berdiri disebelahnya. 

"Mommy jay penasaran, mau menanyakan ini dari dulu"

"Tanya apa mommy siap jawab"

"Kenapa daddy berubah gak kayak jay waktu lima tahun. Jay ingat daddy waktu itu sangat hangat dan penyayang kenapa sekarang seperti iblis gak punya perasaan"

"Heh mulut kamu!" jennifer bahkan menghentikan kegiatannya karena ucapan jayden yang nyeleneh namun sedikit masuk akal "Jangan seperti itu jay, bagaimana jika daddy kamu dengar? dia bisa marah"

"Memangnya mommy gak merasa ada perbedaan disifat daddy? atau mommy sengaja mengabaikannya"

Jennifer mengangkat bahunya "Entahlah mommy juga bingung. Mungkin sifat daddy kamu memang seperti itu. Suka berubah rubah"

"Yaudah lah jay mau pergi dulu"

"Eh mau kemana? jika daddy kamu tau kamu keluar nanti dia marah. Mommy gak mau ya kamu kena pukul lagi seperti waktu itu"

"Pukulan daddy gak buat jay mati kok. Lagian jay bosan dirumah terus"

"Alasan kamu aja, pasti mau nemuin syerra kan?"

Melihat gelagat jayden yang gugup, jennifer tertawa pelan "Mommy heran kenapa kamu sangat mencintai syerra, apa dia semenarik itu sampai agatha saja kalah"

Jayden merotasikan matanya "Jangan samakan syerra dengan agatha mom, mereka beda jauh"

"Ya.. ya.. " jennifer sebaiknya mengalah saja, bicara dengan orang yang bucin tidak akan bisa menang "Pergi lah, nanti mommy yang akan menghadapi daddy mu jika dia bertanya"

Jayden tersenyum lebar, memeluk erat jennifer "Makasih mom"

Diluar mansion memang tidak ada penjagaan lagi melihat jayden yang anteng dikamarnya tidak mencoba kabur atau memberontak. Ditambah hari ini winarta yang pergi otomatis anak buahnya ikut. 

Jayden mengendarai motor karena tidak mau ribet mengeluarkan mobilnya dari basement. Lantas melaju dijalanan menuju apartemennya yang satu gedung dengan syerra.

"Syer gue harap lo ada diapartemen hari ini. Gue gak tau kapan lagi bisa ketemu lo" gumam jayden dibalik helm full facenya. 

# Saatnya menghujat william palsu alias winarta hohoho

# Chap ini emang membosankan tapi memberi penjelasan kenapa daddy jayden selalu bersikap kasar? selalu memaksa kehendaknya, itu karena dia william palsu

# Chap selanjutnya bakal spesial deh, nantikan terus hottest

HottestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang