Hottest. 17

74.8K 982 44
                                    

JANGAN LUPA CINTAHH
SPAM VOTE AND KOMENNYA

"Putar balik antar saya ke apartemen"

"Ya?" pak bagas kembali bertanya, takut salah dengar.

Raut jayden terlihat dingin sekali, matanya menajam seiring pergerakan pak bagas yang mulai gugup "Perlu saya mengulangnya?"

"Ti-tidak perlu tuan muda! saya mengerti anda ingin diantar keapartemen" pak bagas sampai jumpalitan jantungnya kentara sekali dengan ucapannya yang terbata bata, kenapa tuan mudanya ini cepat sekali perubahan moodnya perasaan tadi baik baik saja.

Setibanya digedung apartemen jayden tidak langsung keluar dari mobilnya, tubuhnya menyandar santai dengan kaki saling menopang menatap tajam pada supir pribadi orang tuanya yang kini mulai ketar ketir.

"Pak bagas"

"y-ya tuan muda"

"Saya sangat suka jika pak bagas tutup mulut tentang saya yang kembali keapartemen ini"

"Tentu saya tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun tuan muda"

"Bagus, jika mereka menanyakan keberadaan saya pak bagas harus bisa menanganinya"

Pak bagas segera mengangguk mengerti. Jayden pun akhirnya keluar dari mobil membuat pak bagas akhirnya bisa bernafas lega.

"Bukannya tuan muda amnesia, lalu kenapa masih mengingat apartemennya.. " gumam pak bagas namun ketika menyadari sesuatu mata pak bagas melebar dengan membekap mulutnya "Astaga! aku berada ditengah bahaya, harus memihak siapa agar hidupku aman"

Jayden menekan satu persatu sandi apartemennya, setelah terbuka lantas jayden masuk. Semuanya masih terasa sama, tidak ada yang berubah dan jayden pun tidak akan membiarkannya berubah dulu maupun sekarang.

***

Syerra menyapa galen yang datang menjemputnya dengan sebuah mobil.

"Kita mau makan dimana gal?" tanya syerra setelah sudah duduk manis disamping galen.

"Tentunya ditempat yang lo suka makanannya"

"Uuuhh kamu terbaik galen" puji syerra dengan mengacungkan dua jempolnya, itu saja sudah membuat galen tertawa merasa gemas dengan tingkah syerra.

Tidak menyita terlalu lama waktu diperjalanan, mobil yang dikendarai galen pun tiba disebuah restoran jepang.

"Wah kamu bawa aku kesini?" ucap syerra senang.

Galen tersenyum, keluar mobil dan membuka pintu untuk syerra "Gue gak lupa kalo lo demen banget sama makanan jepang, apalagi sama sushi"

Syerra cengengesan "Tapi aku gak boleh makan banyak gal, nanti gendutan"

"Mau gendutan atau gak dimata gue syerra tetap cantik"

"Dih ngegombal" ledek syerra menciptakan tawa dikeduanya.

Sebuah mobil mewah berhenti tidak jauh dari tempat galen dan syerra berdiri, mereka masih tertawa saling meledek.

"Kok berhenti disini sih sayang? kan parkirannya disana" tunjuk agatha, tadi agatha masih kesal atas kejadian jayden yang enggan membawanya kemansion namun malamnya jayden mengajaknya kencan direstoran agatha pun jadi senang menganggap jayden pastinya merasa bersalah setelah memperlakukannya dengan buruk.

Jayden menjalankan kembali mobilnya kearah parkiran setelah galen dan syerra sudah masuk kedalam restoran itu.

"Sayang aku seneng banget loh kamu ngajak kencan malam ini, duh kamu sweet banget kalo lagi ngebujuk aku" celoteh agatha dengan merangkul lengan kekar jayden "Aku udah gak marah lagi"

"Hmm"

Keduanya masuk dan duduk dimeja yang memang sudah jayden pesan. Meja mereka berdekatan dengan meja syerra.

Bahkan syerra tepat berada dibelakang jayden. Obrolan mereka pun terdengar jelas ditelinga jayden.

"Sayang kamu mau pesan apa?"

"Terserah"

"Ih kok terserah" agatha mengambek lagi, dan jayden tidak peduli akan hal itu.

Syerra mendadak kaku sampai tidak melanjutkan obrolannya lagi, suara itu nampak familiar ditelinga syerra.

Ingin memastikan tapi syerra takut. Semoga ketakutannya tidak berdasar, bisa saja ia salah prasangka. Suara seperti itu bukan cuma dia saja kan.

"Kenapa?" galen bertanya ketika menangkap gelagat aneh dari syerra, bahkan gadis itu tiba tiba diam disaat mereka tengah mengobrol.

"Gak papa gal, aku mau ketoilet dulu ya"

"Oke" galen menangkap lengan syerra sebelum benar benar pergi "Tapi beneran gpp kan?"

Syerra tersenyum meyakinkan galen yang terlihat cemas, ia melepaskan cekalan galen ditangannya.

Ditoilet syerra menatap pantulannya dicermin. Ia mendesah kasar, sudah bertahun tahun tapi wajah bahkan suaranya masih tercetak jelas diingatannya.

"Sialan!" umpat syerra menendang tempat sampah didekatnya. Kenapa syerra susah sekali untuk melupakannya meski sudah tidak bertemu bertahun tahun lamanya "Cukup syerra! lupain dia, lo bukan syerra yang dulu lagi"

Setelah merasa baik. Syerra pun keluar dari toilet dan tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. 

DEG

"Mati gue!" umpat syerra dalam hatinya. 

Ayooo tebak jayden amnesia atau enggakkk nih??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayooo tebak jayden amnesia atau enggakkk nih??

HottestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang