Riset dalam Menulis Fiksi

6.4K 650 81
                                    

The difference between fiction and reality? Fiction has to make sense (Perbedaan antara fiksi dan kenyataan? Fiksi harus masuk akal)--Tom Clancy

Fiksi berdasarkan KBBI didefinisikan sebagai cerita rekaan, khayalan dan tidak berdasarkan kenyataan. Definisi ini berarti setiap penulis fiksi diberikan hak untuk berkhayal sesuka hatinya dalam menulis ceritanya. Apakah ini berarti seseorang berhak mengarang sebebas-bebasnya tanpa menghiraukan fakta yang sudah ada sebelumnya? Ya, tapi itu sama sekali tidak menjadi dasar bahwa pembaca akan menyukainya.


Tom Clancy, satu dari tiga penulis yang menjual dua juta cetakan pertamanya di tahun 1990-an (yang lainnya adalah John Grisham dan J.K Rowling) mengatakan bahwa perbedaan antara fiksi dan kenyataan adalah fiksi haruslah masuk akal.

Cerita fiksi haruslah dapat diterima oleh pembaca sebagai sesuatu yang masuk akal. Cerita fantasi sekalipun--yang memberi kebebasan yang cukup luas pada penulis dalam menulis ceritanya--harus dapat diterima oleh pembaca sebagai sesuatu yang masuk akal, karena jika tidak demikian cerita tersebut akan kehilangan unsur nyatanya, atau sesuatu yang mengaburkan batasan antara dunia fiksi dan dunia nyata di mata pembaca. Hal ini dalam bahasa inggris disebut verisimilitude, dan inilah yang membuat banyak orang mencoba untuk menembus peron 9 3/4 di stasiun King Cross, London (Yup, ini benar-benar terjadi).
Jadi bagaimana cara kita sebagai penulis membuat cerita kita memiliki verisimilitude? Sederhana, yang diperlukan adalah melakukan riset sebelum menulis.

Ah, ya, riset. Mendengarnya saja sudah membuat sebagian besar penulis mengantuk, tapi percayalah tanpa riset, ketimbang menciptakan suatu karya yang menarik di mata pembaca, jika tidak berhati-hati, maka penulis justru akan dicap sebagai orang bodoh yang tidak tahu apa yang menjadi dasar tulisannya (kita jelas tak ingin lagi mengulang kesalahan yang sama dengan penulis setanah air kita yang berinisial TL--let's not talk about it). Pada zaman yang seolah dikuasai oleh informasi ini, seorang penulis akan dianggap sangat tidak kompeten bila pembaca menyadari kesalahan dalam tulisannya, dan karena itulah riset menjadi salah satu hal penting dalam dunia kepenulisan.

Ada banyak cara meriset karya fiksi kalian, beberapa diantaranya:

1. Internet (cara tercepat, tapi juga harus dilakukan dengan bijaksana karena, banyak hal dari internet yang harus dipertanyakan kebenarannya)

2. Ke Perpustakaan (jika perpustakaan di tempatmu cukup lengkap dan memadai)

3. Traveling ke tempat dimana ceritamu akan berlokasi (cara yang dilakukan oleh Hemingway, tapi yah harus didukung dengan modal yang cukup besar)

4. Mewawancarai orang yang mengetahui hal yang akan kau jadikan bahan tulisanmu (sedikit ekstrim tapi sangat-sangat membantu).

Cara apapun yang kau gunakan, usahakanlah untuk selalu mengklarifikasi fakta dibalik subjek, karakter, seting dan lain sebagainya yang digunakan dalam tulisanmu.
Berhati-hatilah juga dalam menggunakan hasil risetmu dalam tulisan, karena beberapa fakta mungkin akan menarik untuk dinikmati pembaca, tapi fakta yang terlalu berlebihan akan membuat pembaca merasa terbanjiri informasi.

Akhir kata, jangan lupa Cogito et Scribo!

Cogito et Scribo: Kumpulan Ilmu Menulis KreatifWhere stories live. Discover now