POV 101 - I am 1st Person

1.5K 157 18
                                    

Sebelum saya melangkah lebih jauh dalam membahas persoalan sudut pandang, ada baiknya saya memperkenalkan sosok penting yang harus dikenal baik oleh penulis. Sosok ini adalah "Narator."

Narator didefinisikan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai, orang yang bercerita atau pencerita. Secara seni, masih dari KBBI, Narator adalah pencerita atau tokoh dalam naskah yang bercerita kepada penonton tentang kejadian-kejadian dalam cerita dramatik.

Penting untuk mengenal sosok Narator karena ialah yang memegang peran sebagai penyampai narasi, yang jika digambarkan dalam pengambilan gambar pembuatan film, Narator adalah pemegang kamera dalam cerita yang akan disampaikannya.

Baiklah, selesai berkenalan dengan Narator, kita akan langsung melompat ke Sudut Pandang Orang Pertama (POV - 1), atau jika digambarkan sebagai pengambilan gambar film, maka kamera dalam hal ini beperan sebagai mata dari tokoh utama.

Sudut pandang orang pertama, jika masih kurang jelas, adalah sudut pandang di mana, cerita disampaikan oleh tokoh utama. Sudut pandang ini paling mudah dikenali dengan munculnya kata "Aku" dalam narasi cerita (lebih tepatnya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang pertama dalam narasi, maka kata seperti: Aku, Saya, Kami dan Kita dapat muncul dalam narasi).

Cerita dengan sudut pandang ini dapat terasa bagai cerita yang disampaikan langsung dari dalam kepala tokoh utama--di mana pembaca dapat mendengarkan secara langsung isi pikiran tokoh utama, atau cerita yang seolah disampaikan dari luar isi kepala--tokoh utama seolah duduk bersebrangan dengan pembaca dan menceritakan secara langsung cerita mereka.

===

Contoh cerita dari sudut pandang orang pertama yang bagaikan disampaikan dari dalam kepalanya:

Contoh cerita dari sudut pandang orang pertama yang bagaikan disampaikan dari dalam kepalanya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cuplikan Novel Twilight, ditulis oleh Stephenie Meyer--diterjemahkan oleh: Lily Devita Sari).

===

Cara termudah untuk mengidentifikasikan POV - 1 yang disampaikan langsung dari dalam kepala tokoh utama adalah bagaimana tokoh utama tidak memperhitungkan adanya eksistensi pembaca sama sekali. Tokoh utama sangat-sangat memikirkan segala sesuatu dari sudut pandang dirinya, dan setiap pikiran pembaca lebih banyak muncul sebagai dialog ketimbang sesuatu yang diberitahukan pada pembaca.

Cth Novel yang menggunakan gaya POV - 1 tipe ini:

Hunger Game Trilogy oleh Suzanne Collins, Me Before You dan After You oleh Jojo Moyes, The Fault in Our Stars oleh John Green.

POV 1 tipe ini dikenal sebagai 1st Person Immidiate.

===

Contoh cerita dari sudut pandang orang pertama yang bagaikan disampaikan dari luar kepalanya:

Contoh cerita dari sudut pandang orang pertama yang bagaikan disampaikan dari luar kepalanya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cuplikan Novel Dilan - Dia adalah Dilanku Tahun 1990, ditulis oleh Pidi Baiq)

===

Ciri khas dari POV - 1 yang bagaikan disampaikan dari luar kepala adalah bagaimana penulis mengakui bahwa cerita yang sedang ditulisnya sedang dibaca atau untuk dibaca. Ciri khas lain dari gaya POV ini adalah bagaimana gaya bahasa yang digunakan dalam menyampaikan cerita merupakan gaya bahasa yang memang digunakan tokoh utama untuk berbicara dengan teman-teman atau orang disekitarnya, atau tergantung apa yang sedang ditulis oleh tokoh utama dari cerita, dengan bahasa yang memang disesuaikan dengan nuansa buku yang sedang ditulis (dalam kasus Sherlock Holmes, catatan yang ditulis oleh John Watson lebih menyerupai jurnal pengamatan sehingga cerita lebih dipandang sebagai suatu pengamatan dengan bahasa yang cukup kaku, sebagaimana catatan seorang pengamat).

Cth Novel yang menggunakan gaya POV - 1 tipe ini:

Percy Jackson and the Olympians series oleh Rick Riordan, The Princess Diaries series oleh Meg Cabot, Sherlock Holmes oleh Sir Arthur Conan Doyle.

POV - 1 Tipe ini biasanya dikenal sebagai 1st Person Epistolary.

(Saya, secara pribadi, lebih menyukai buku-buku yang ditulis dengan menggunakan gaya POV - 1 seperti ini karena ini membebaskan saya dari pemaksaan yang seolah menempatkan saya--pembaca, sebagai tokoh utama, tapi lebih ke arah, saya--pembaca, sebagai pembaca/penikmat cerita).

POV - 1 memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri, karena itu sebelum memilih untuk menyampaikan cerita dari POV - 1, ada baiknya penulis mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari POV - 1.

Kelebihan sekaligus kekurangan dari POV - 1 adalah kenyataan bahwa POV -  1 menciptakan hubungan langsung antara narator dengan pembaca. Pembaca cerita dengan pov ini akan "hidup" dalam pikiran sang narator selama cerita berjalan sampai ke titik akhirnya. Kenyataan ini berarti, pembaca dapat mengenal secara langsung dan secara intim, karakter narator yang menyampaikan cerita. Kenyataan yang juga berarti kalau POV - 1 mengikat pembaca ke sosok narator. Hal ini artinya:

- Cerita menawarkan informasi secara terbatas. Hal yang harus diingat terus dalam menyampaikan cerita menggunakan POV ini adalah, segala sesuatu yang dapat diketahui pembaca hanyalah sesuatu yang memang dialami narator itu sendiri. Hal penting apa pun yang terjadi saat narator tidak hadir di TKP, atau tidak didengarkan secara langsung oleh narator, tidak dapat diketahui oleh narator (yang juga berarti pembaca). Kecuali, kejadian itu diceritakan oleh orang lain kepada narator (Penulis punya cara curang untuk mengelabuhi hal ini, teknik ini dikenal sebagai Multiple POV, yang sayangnya adalah materi untuk lain waktu hehe).

- Narasi yang disampaikan cerita sangat subjektif. Cerita yang disampaikan dengan menggunakan POV - 1, membatasi ruang bagi pembaca untuk mengevaluasi situasi dan karakter dari sudut pandang pribadinya, karena perasaan pribadi pembaca akan terus-terusan dipengaruhi perasaan narator.

- Cerita dengan POV - 1 lebih mudah disampaikan ketimbang ditunjukkan. Cerita dengan POV - 1 akan lebih banyak diceritakan ketimbang ditunjukkan (Kelemah dari hal ini akan dibicarakan di topik lain: Show dan Tell, yang akan dibahas setelah permasalahan POV selesai dibahas).

- Cerita dengan POV - 1 melibatkan terlalu banyak introspeksi diri. Ketika pembaca membaca cerita dari POV - 1, pembaca mau tak mau terperangkap dalam pikiran narator saat mereka memikirkan setiap permasalahan mereka atau memikirkan arti dari kehidupan mereka. Terkadang hal-hal ini cendrung tidak berpengaruh dalam berjalannya cerita, tapi ini cukup baik untuk perkembangan karakter (character development), permasalahannya, pendalaman pikiran seperti ini cendrung memperlambat berjalannya cerita dan cendrung mengalihkan fokus dari cerita utama.

Terlepas dari kekurangan-kekurangannya, POV - 1 tetap adalah cara penyampaian cerita yang menyenangkan. Terutama jika:

- Narator, sebagai tokoh utama cerita, memiliki pendapat atau cara pandang yang unik.

- Pikiran dan perasaan narator penting dan esensial untuk disampaikan.

- Penulis menginginkan hubungan yang mendalam antara pembaca dan narator.

- Penulis ingin menggunakan gaya bahasa yang kurang baku, dan lebih santai sehingga dapat membantu dalam penetapan tema dan nuansa dalam cerita.

- Penulis ingin ceritanya lebih terasa nyata, ketimbang hanya dianggap sebagai sebuah  fiksi belaka.

- Penulis ingin menggunakan POV - 1 untuk mempermainkan pembaca (pembahasan yang juga disimpan untuk lain waktu).

- Penulis ingin pembaca melihat pembenaran dan bias narator terhadap hal yang dialaminya dalam cerita.

- Penulis dapat menyembunyikan pandangan dan pendapat pribadinya dalam kepribadian narator.

Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, POV - 1 tetap adalah alat yang dapat digunakan penulis dalam menyampaikan cerita mereka. Selalu ingat untuk menggunakan alat tersebut dengan bijaksana.

Semoga ini dapat membantu. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar.

Salam

Cogito et Scribo

Cogito et Scribo: Kumpulan Ilmu Menulis KreatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang