Epigraph - What is it?

2.8K 276 12
                                    


"The one thing that you have that nobody else has is you. Your voice, your mind, your story, your vision. So write and draw and build and play and dance and live as only you can--Satu-satunya hal yang dimiliki oleh dirimu satu-satunya dan bukan orang lain adalah dirimu. Suaramu, pikiranmu, ceritamu, pandanganmu. Jadi tulis, gambar dan bangun dan main dan tari dan hiduplah sebagaimana hanya dirimu yang dapat melakukannya"--Neil Gaiman.

Membaca kutipan di atas, nuansa apakah yang anda harapkan diangkat dalam pembahasan ini? Motivasi? Perjuangan? Ajakan?

Penggemar dan pengikut karya saya tahu bahwa saya adalah maniak kutipan. Dalam karya saya yang berjudul, "The Healer," saya bahkan langsung meletakkan dua kutipan sebagai awal ceritanya, Kutipan dari Hippocrates yang saya cantumkan di sampul cerita, dan kutipan berupa puisi "Dark Sonnet" dari Neil Gaiman, tapi apa fungsi kutipan-kutipan ini? Apa maksudnya? Apa fungsinya?

Interpretasi kutipan tentunya bergantung sepenuhnya pada pembaca, dan interpretasi tersebut dapat berupa apa saja. Tapi, satu hal yang pasti, saat kutipan tersebut diletakkan pada permulaan suatu tulisan atau cerita, kutipan tersebut seketika memberi janji ambigu berkenaan isi literasi yang akan dibaca. Kutipan seperti ini, dalam dunia kepenulisan disebut epigraf.

Epigraf dalam kamus besar bahasa Indonesia, tentu saja berarti, kalimat atau bagian kalimat pada awal karya sastra yang menggambarkan tema; dan seperti artinya, epigraf biasanya diletakkan pada awal karya sastra (kebanyakan penulis meletakkannya di halaman pertama buku mereka, penyair tak jarang meletakkannya di bawah judul puisi mereka), tapi epigraf tak sepenuhnya harus diletakkan pada awalan cerita. Epigraf paling umum diletakkan di awal cerita karena, epigraf tersebut menentukan suasana yang seolah dijanjikan dalam seluruh isi cerita. Tentu saja setiap buku memiliki sampul dan judul masing-masing yang memancing pembaca untuk menyentuh buku tersebut, tapi epigraf adalah kutipan yang membuat pembaca tergelitik untuk membaca isi buku tersebut. Secara tidak langsung epigraf adalah bagian dari kemasan suatu karya. Tapi berbeda dengan judul dan sampul yang juga merupakan kemasan suatu karya, epigraf tak harus serta merta berhubungan dengan isi karya yang disajikan. Suatu epigraf dapat memancing harapan pembaca mengenai akhir suatu cerita, sementara isi cerita dengan tanpa rasa bersalah menghancurkan harapan tersebut.

Sumber kutipan untuk epigraf pun dapat datang dari mana saja. Lagu, puisi, ayat kitab keagamaan, kutipan buku, film atau bahkan moto aneh yang diucapkan berulang kali oleh guru di depan kelas. Sesuatu yang harus dipikirkan berkenaan dengan epigraf adalah bahwa tulisan yang dipilih haruslah kembali dihubungkan dengan hal yang ingin disampaikan dalam cerita, apakah sebagai pertanda kejadian yang akan muncul dalam cerita, menyoroti poin penting yang ingin disampaikan penulis,a tau memperkenalkan tema baru dalam bab baru suatu pekerjaan.

Novel seperti, "Confeito" oleh Windhy Puspitadewi, dan "Inkheart" yang ditulis oleh Cornelia Funke adalah dua novel yang bagi saya memanfaatkan epigraf dengan baik. Keduanya memang cukup berani, dengan meletakkan epigraf tidak hanya di awal cerita, tapi di awal setiap bab buku mereka, tapi keduanya juga berhasil membuat pembaca membaca tuntas setiap bab dari buku mereka.

Tentu saja epigraf bukanlah suatu keharusan dalam sebuah karya. Epigraf hanyalah sebuah kemasan tambahan yang membantu pembaca terus mengikuti cerita yang disampaikan dalam karya tersebut, tapi ingat, Sebuah epigraf yang dipilih dengan baik dapat menetapkan harapan pembaca atau menumbangkan harapan tersebut sepenuhnya. Pilihlah kutipan yang akan digunakan dengan baik dan bijaksana.

Cogito et Scribo: Kumpulan Ilmu Menulis KreatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang