Types of Writers - Architects and Gardeners

2K 250 85
                                    

"Saya merasa ada dua jenis penulis, sang arsitek dan sang tukang kebun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saya merasa ada dua jenis penulis, sang arsitek dan sang tukang kebun. Sang arsitek merencanakan segala sesuatu sebelum memulai apapun, sebagaimana seorang arsitek membangun rumah. Mereka tahu berapa kamar yang akan berad di rumah tersebut, bagaimana atap yang akan dimiliki, di mana kabel akan dipasang, dan jenis ledeng apa yang akan dipakai. Mereka merancang segala sesuatu dan mencetakknya dalam cetak biru sebelum mereka memakukan paku pertama. Sang tukang kebun menggali lubang, menanam benih dan menyiramnya. Mereka bisa memperkirakan benih apa yang kira-kira sedang ditanam, mereka tahu apa itu benih fantasi, benih misteri atau apapun itu. Tapi saat tanaman bertumbuh dan mereka siram, mereka tidak tahu berapa banyak cabang yang akan dimiliki tumbuhan itu, mereka mengetahuinya sebagaimana tumbuhan itu tumbuh. Dan aku lebih merupakan seorang tukang kebun ketimbang seorang arsitek."--George R. R. Martin.

Sebagaimana yang telah dijabarkan oleh George R. R. Martin di atas, dalam dunia kepenulisan, berdasarkan alat yang digunakannnya, penulis dibagi menjadi dua kelompok besar. Para "Outliners" atau yang G. R. R. Martin sebut sebagai "Arsitek," atau "Discovery Writer" atau yang disebut G. R. R. Martin sebut sebagai "Tukang Kebun." Mari kita pelajari apa yang termasuk dalam Arsitek dan Tukang kebun, dan apa alat yang digunakan oleh kedua jenis penulis ini.

Sebelum kita membahas lebih jauh, pahamilah bahwa setiap penulis menggunakan alat yang berbeda dan tidak ada "satu" cara pasti dalam menulis buku.

1. The Architect a.k.a Outliners

Ada banyak perdebatan yang mengatakan bahwa menjadi seorang arsitek adalah cara menulis yang paling baik. Sebagian besar karena menciptakan sebuah cerita tak jarang membutuhkan perencanaan yang panjang. John Truby dalam bukunya "The Anatomy of Story: 22 Steps to Becoming a Master Storyteller," menjelaskan secara rinci 22 hal yang harus dipahami sebelum membuat cerita, dan tak jarang dalam pelajaran kelas menulis pun banyak penulis yang menyarankan teman-temannya untuk membuat perencanaan detil sebelum memulai cerita.

Secara gamblang seorang arsitek adalah seseorang yang merencanakan segala sesuatu sebelum memulai ceritanya. Mereka harus tahu garis besar cerita, skema cerita, perkembangan karakter yang mendetil, mereka harus mengetahui plot cerita dan memiliki kerangka. Alat terbesar penulis arsitek adalah "kerangka cerita" dan tanpa kerangka penulis arsitek akan kehilangan arah dalam menulis cerita.

Para penulis arsitek biasanya memiliki gambaran berapa panjang cerita yang akan mereka tulis, dan berapa lama cerita itu akan ditulis. Mereka bekerja paling baik saat mereka sudah mengetahui kemana tujuan cerita mereka. Mereka menyusun sebuah peta perjalanan cerita mereka dengan baik, dan kemudian menggunakan peta tersebut sebagai dasar cerita mereka, dan cara ini membuahkan hasil yang benar-benar baik. Penulis arsitek biasa dapat mengeksekusi cerita sampai menuju akhir yang memuaskan dengan cerita yang tersusun rapi. Cerita dari penulis arsitek biasanya berakhir tanpa meninggalkan terlalu banyak pertanyaan di kepala pembacanya.

Salah satu keuntungan dari menjadi seorang penulis arsitek adalah, kelompok penulis ini lebih jarang berhadapan dengan "Writer's block," yang disebut sebagai musuh utama seluruh penulis. Hal ini disebabkan penulis arsitek biasa telah memfokuskan jalan cerita mereka tanpa tergoda untuk memasukkan hal-hal yang tak terencanakan sebelumnya ke dalam cerita. Hal-hal yang menghadang penulis arsitek biasanya hanyalah pemilihan kata yang tepat, hilangnya mood menulis, dan kejenuhan, tapi biasanya hal ini tak akan berlangsung lama karena mereka tetap dapat melanjutkan cerita mereka sesuai dengan rancangan setelah mereka mengatasi hal-hal yang menjadi penghalang mereka menulis.

Cogito et Scribo: Kumpulan Ilmu Menulis KreatifWhere stories live. Discover now