POV 101 - You are 2nd Person

1.2K 131 31
                                    

Sudut pandang orang kedua (POV - 2) adalah sudut pandang yang dapat dikatakan paling sering dilupakan. Bukan hanya karena sudut pandang ini adalah sudut pandang yang paling jarang digunakan, tapi juga karena sudut pandang ini adalah sudut pandang yang sangat susah dimengerti dan juga sulit untuk dikuasai.

Jika dianalogikan sebagai pengambilan gambar film, maka narator dalam gaya sudut pandang ini cendrung mengarahkan kamera pada tokoh utama yang memandang balik ke arah kamera. Sudut pandang orang kedua adalah sudut pandang yang seolah memaksa pembaca menjadi sosok tokoh utama (bukan menjadi "Aku" yang merupakan orang lain, seperti ditawarkan POV - 1).  POV - 2 secara gamblang menunjuk pembaca sebagai sosok tokoh utama dan memaksa pembaca bertanggung jawab atas semua yang dilakukan sosok tersebut. Bingung? Jangan takut, kalian tidak sendirian. Sudut pandang ini, di dunia fiksi, memang terkenal membingungkan.

POV - 2 adalah sudut pandang yang menunjuk sosok tokoh utama dengan penggunaan kata ganti (pronomina) orang kedua: "Engkau, Kau, Kamu, Anda, dan Kalian (Jamak)."

Sudut pandang ini biasanya lebih sering digunakan untuk mengajar, membimbing, atau mengarahkan pembacanya. Karena itu, sudut pandang ini memang lebih sering digunakan dalam literasi non-fiksi (buku masak, peta dan berbagai macam literasi non-fiksi lainnya). 

Penggunaan sudut pandang ini di dunia fiksi, lebih sering digunakan dalam cerita bertipe Choose Your Own Adventure (CYOA)--buku dimana pembaca diajak berinteraksi dalam cerita dan diminta memilih tindakan-tindakan yang akan dilakukannya untuk mencapai berbagai akhir yang berbeda. 

Terlepas dari kenyataan ini, tidak sedikit juga penulis yang merasa tertantang untuk menggunakan sudut pandang ini dalam ceritanya. Salah satu penulis yang menggunakan sudut pandang ini dengan baik adalah pemenang lomba cerpen CBC (Canadian Broadcasting Corporation) di tahun 2015, D. W. Wilson.

===

(Sebagai pengingat, karena sedikitnya refrensi dari sudut pandang POV - 2, saya hanya akan mengambil contoh dari cerita-cerita berbahasa Inggris yang saya tahu menggunakan POV - 2. Cerita-cerita ini saya terjemahkan sendiri untuk kalian, jadi saya mohon jika kalian ingin mengutip tulisan saya ini, tolong cantumkan nama saya sebagai penerjemahnya).

 Cerita-cerita ini saya terjemahkan sendiri untuk kalian, jadi saya mohon jika kalian ingin mengutip tulisan saya ini, tolong cantumkan nama saya sebagai penerjemahnya)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dalam pub di jalan St. Martin, kau menegak Broklyn Lager sementara Iggy mengunggah foto ke internet. Perjalanan Inggris dengan Dad--Hari Satu, ia menamai mereka, dan ia menambahkanmu dalam tiap: Bandara Heathrow London! Makan fish 'n' chips! Janggut leher Dad, lol! Di satu tangan ia membuai ponsel dan di tangan yang lain gelas sampanye panjang yang berdenyut dengan prosecco, yang kau pelajari, adalah istilah Eropa untuk anggur berkilau. Iggy memiliki iris segelap kopi tubruk dan kulit sewarna sumbat botol. Tiap kecapan gelembung, bibirnya meninggalkan jejak forensik pada gelas itu. Delapan belas tahun, putrimu, tak cukup tua untuk minum alkohol secara legal di British Columbia dan terlalu muda untuk ikut pemilu--walaupun ia akan mengikutinya, ia mengingatkanmu kalau ia akan memilih Liberal brengsek. Ia akan pergi ke universitas di Toronto, merencanakan perjalanan ini bersama pacar masa kecilnya, suatu kehebohan terakhir. Lalu pemuda itu menggantung dirinya dengan kabel komputer. Iggy menemukannya, melihat kabel tersimpul di pintu kamar. Ketika ia mendorong kayu itu, ia dapat merasakan beban mengayun, bagai permainan tertahan. Kuat bagai kawat cincin, putrimu itu, tapi kau tahu apa yang harus dilihat, kau melihat bagaimana ia merobek kuku jempol dengan giginya.

Cogito et Scribo: Kumpulan Ilmu Menulis KreatifWhere stories live. Discover now