Dialogue 101-Dialogue Tag

4.5K 420 63
                                    

Skip the lecture by pressing CTRL+F = THE DIALOGUE TAGS

Bagi seorang penulis, dialog jelas adalah makanan harian yang tak akan pernah dapat ditinggalkan. Sayangnya, tak jarang penulis gagal mengeksekusi dialog karena mereka tidak dapat menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan emosi yang sedang disampaikan karakter. Hasilnya, dialog yang ditulis sama sekali tak memiliki nyawa, atau hanya sekedar kalimat kosong tanpa adanya emosi. Hal ini sayangnya disebabkan oleh kurang banyaknya paparan label dialog (Dialogue tag) yang dihadapi oleh penulis tersebut.

Keragaman kosa kata atau dalam bahasa Inggris, vocabulary adalah salah satu kunci dalam menghidupkan suatu cerita, dan tak ada cara lain untuk memperkaya kosa kata selain dengan membaca lebih banyak. Semakin banyak membaca maka seseorang akan dapat mengetahui lebih banyak kata dan memahami artinya. Kebanyakan penulis sayangnya terlalu fokus untuk menyampaikan cerita mereka, tanpa terlebih dahulu memperkaya kosa kata mereka, sehingga eksekusi cerita mereka tidak sempurna akibat kemiskinan kosa kata yang mereka miliki.

Hal ini tak jarang ditunjukkan pada dialog yang mereka tuliskan. Kemiskinan kosa kata yang mereka miliki dapat terlihat jelas saat kita menemukan label dialog yang sama, yang digunakan berulang-ulang untuk dialog dengan latar emosi yang seharusnya berbeda.

Tapi, apa itu label dialog?

Berhubung latar pendidikan saya bukan sastra, jadi saat ini saya tidak tahu apa kata yang tepat untuk mengartikan "Dialogue Tag" dalam bahasa Indonesia, dan saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan frasa "Label Dialog" sebagai gantinya (mohon maaf kepada para pembaca berlatar sastra yang membaca tulisan ini, tapi saya sangat mengharapkan jika kalian tau kata yang tepat untuk mengartikan frasa di atas, jangan sungkan-sungkan untuk membetulkan saya di kolom komentar). 

Label Dialog, atau tepatnya dialogue tag, merupakan kata yang memiliki sifat atribusi atau suatu penjelas. Label dialog merupakan kata yang menjelaskan bahwa dialog kita tulis adalah sebuah dialog, dan biasa diletakan setelah atau sebelum dialog tersebut.

cth:

"Ini hanyalah sebuah contoh!" seru Faye.

kata "seru" dalam kalimat di atas adalah label dialog.

seperti yang kita ketahui, susunan kata terdiri dari subjek, predikat dan objek. Dalam dialog yang saya tulis di atas, label dialog berperan sebagai predikat; karakter yang menjadi penyuara dialog adalah subjek  dan dialog itu sendiri adalah objek (untuk penjelasan lebih jauh sebaiknya hal ini ditanyakan langsung pada guru bahasa Indonesia masing-masing. Saya cukup beruntung karena mendapat kesempatan berlatih di bengkel sastra di masa saya SMA dulu, tapi ini sama sekali bukan berarti kalau saya bisa mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar).

Tentu saja label dialog memiliki fungsi yang berbeda bergantung dengan penggunaannya. Dalam kebanyakan kasus (berbeda dengan yang kita yakini) label dialog berperan sebagai kata benda (noun) yang bersifat sebagai penjelas (silahkan cek langsung ke KBBI), tapi fungsi label dialog sebagai kata kerja (verb), dapat kita lihat hanya dengan melihat penempatan dan penulisannya.

Pada pembahasan saya mengenai "Format Dialog" sebelum ini, saya membahas posisi titik dan koma pada dialog, dan hal ini jugalah yang menjadi salah satu penentu fungsi label dialog.

cth:

"Aku rasa ini merupakan contoh yang baik," ucap Faye. (Dalam kalimat ini kata "ucap" berperan sebagai kata benda (noun) dan karena itu dialog dipisahkan dengan koma (,))

"Aku rasa ini merupakan contoh yang baik." Faye berucap. (Dalam kalimat ini kata "ucap" berperan sebagai kata kerja (verb), yang merupakan tindakan sehingga dialog dipisahkan dengan titik (.))

Cogito et Scribo: Kumpulan Ilmu Menulis KreatifWo Geschichten leben. Entdecke jetzt