Nappeun Namja

871 33 4
                                    


Bagai bintang di langit, kau bersinar menerangi gelapnya hidup orang di sekitarmu. Tapi pada akhirnya bintang itu jatuh ketika masa merenggutnya. Ketika semua orang berpikir bintang itu jatuh dan tidak bisa bersinar kembali aku terus memandangmu sebagai Adromeda yang ada kalanya pergi tapi akan tetap kembali ketika Persus membutuhkannya.

_Cho Kyuhyun_

Bagai sihir takdir kembali mempertemukan kita, aku yang benci gelapnya malam karenamu, kembali mencintai malam karenamu. Ketika kau memutuskan menjadikanku Adromedamu saat itu juga aku tidak menyesal menunggumu lebih awal, karena aku tahu kau akan datang kepadaku.

_Park Hyunmie_

Gelap aku benci gelap sekalipun gelapnya malam hari

Yang tak terlihat belum tentu tak ada, kadang kita perlu usaha untuk menemukannya

Ketika kita mati roh kita akan menjadi bintang di langit mengamati setiap orang yang kita sayangi dari jauh

Cintaku bagai bintang di langit yang tak terhitung jumlahnya

Jadilah andromedaku kita terangi kegelapan malam dengan cinta kita

Kau tau kisah dewi andromeda? tragis tapi indah

****

Hari ini Kyunghae University membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru, sejak pagi loket pendaftaran sudah panjang karena bulan ini matahari sangat tak bersahabat, panas. Seorang yeoja dengan kecepatan tinggi berlari dari gerbang kampus, menabrak siapapun yang menghalangi, hanya teriakan minta maaf yang terlontar dari mulut mungilnya.

Sesaat yeoja itu berhenti menarik nafas lalu kembali berlari. Tepat setelah ada di depan loket pendaftaran yeoja itu mendesah lelah.

"Ya tuhan panjang sekali antriannya." yeoja itu mengerang frustasi menatap antrian panjang di hadapannya, jika di hitung mungkin dia di nomor urut 50.

"Siap-siap menjadi daging panggang." gerutu yeoja itu sambil tetap melangkah menuju antrian, dengan malas dia memasang headseat ketelinga untuk mengusir jenuh, apa salahnya bukan karena yeoja itu tidak tau kapan antrian ini selesai.

Lagu Celen dion lagu favoritnya mengalun indah, my heart will go on. Tanpa terasa barisan hampir selesai, tapi dengan tidak bersalah seorang namja masuk keantrian tepat di hadapan yeoja itu.

"Ya, apa kau tidak tahu cara mengantri?." bentak yeoja itu sambil mendorong namja di hadapnnya. Namja itu menatap yeoja di belakangnya binggung, sejak tadi dia memang ada di depan yeoja ini, hanya saja dia tadi sedikit keluar barisan ketika beberapa senior yang ia kenal di kampus itu mengajaknya bicara itupun tidak lebih dari satu menit.

"Aku sudah dari tadi di depanmu." Yeoja itu memutar matanya sebal, apa namja ini mau main-main dengannya?

"Kau pikir aku bodoh eoh, jelas-jelas namja di depanku orang lain." Yeoja itu terus bersikukuh jika bukan namja di hadapnnyalah yang sejak tadi ikut mengantri.

"Mana? mana namja yang kau maksud?" tanya namja itu sambil berkacak pinggang, emosinya sedikit tersulut karena kekeras kepalaan gadis di hadapnnya.Yeoja itu celingkukan karena di hadapannya sudah tak ada siapapun, membuat yeoja itu kebingungan.

"Yeoja pabo." ucap namja itu sambil menyerahkan berkas pada penjaga loket, tak terima yeoja itu kembali mendorong namja itu, walhasil rebutan dan dorong mendorong terjadi. Sepertinya kedua orang ini tidak menyadari suasana disana. Mana panas,antrian yang masih sangat panjang membuat pengantri lain yang sejak tadi menonton keduannya marah melihat sepasang remaja yang tak ubahnya anak kecil yang tak mau kalah, penjaga loket yang juga ikut kesal akhirnya mengeluarkan jurus andalannya.

Love 1000 Star (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora