03: Her Photographic Memory

3.3K 556 1
                                    

Laura terbangun di mejanya karena getaran ponselnya. Lehernya terasa kaku dan tangannya terasa kebas.

Entah sudah berapa lama dia tertidur di atas meja dengan kepala menindih punggung tangannya. Niatnya hanya memejamkan mata dan beristirahat sejenak saja, namun saat membuka mata tahu-tahu matahari sudah tinggi.

Getaran ponsel yang ada di sebelah kepalanya menunjukkan ada satu notifikasi dari Instagram. @aimeetandiono telah menyebut akun Laura di salah satu fotonya.

Laura membuka notifikasi itu. Ternyata Aimee baru saja memuat sebuah sketsa.

"Terima kasih buku sketsanya ya, Ci @laurasudibyo. Aku suka sekali."

Yang digambarkan Aimee dalam sketsanya lagi-lagi tokoh seorang dokter, kali ini seorang wanita. Dia berparas cantik, berambut pendek, mengenakan jas dokter dan stetoskop melingkar di lehernya.

Tokoh dokter itu sedang tidur di atas sofa. Sebagian poni rambutnya menutupi salah satu matanya. Satu tangannya diletakkan di atas kening dan satunya lagi terkulai menjuntai dari sofa.

Selimut tipis menutupi tubuh tokoh dokter itu hingga sedikit di bawah perut. Digambarkannya tokoh dokter itu berwajah lelah namun tengah tidur lelap.

Sudut bibir Laura sedikit terangkat, menyunggingkan senyum kecil. Tiba-tiba dia sadar akan sesuatu ketika lebih detil mengamati sketsa monokrom itu.

Di satu sisi sebelah sofa ada sebuah bean bag berwarna gelap yang melesak ke dalam. Di sisi lain mendekati pintu balkon terdapat tanaman lidah mertua dalam pot berukuran sedang.

Tepat di atas sofa bergantung sebuah pigura di dinding berisi puzzle. Puzzle itu sudah jadi, bermotif kotak telepon umum dengan latar belakang papan bertuliskan "Underground" khas kota London.

Di atas meja ruang tamu yang hanya terlukis separuhnya, tergeletak sebuah tempat CD musisi jazz Herbie Hancock dengan sampul album Takin' Off.

Sebuah buku 1Q84 jilid ketiga yang ditulis oleh Haruki Murakami menimpa tempat CD tersebut. Di atas buku itu tergeletak sebuah kacamata dengan bingkai berwarna cokelat tua dan di sebelahnya sebuah ponsel.

Aimee melukiskan interior ruang tamu apartemen Laura dalam sketsanya sedemikian rinci, dengan adegan yang sama persis dilakukan Laura saat Aimee menginap di apartemennya dulu.

Laura begitu takjub Aimee masih ingat setiap detilnya. Sungguh dia tidak menyangka, satu malam yang dihabiskan Aimee di tempatnya membekas begitu dalam di ingatan Aimee.

Tokoh dokter dalam sketsa itu ternyata adalah dirinya.

~

JAGA MALAM [Wattys 2018 Winner]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang