RINGKASAN CERITA

751 61 0
                                    


Di negeri Surgaloka, terdapat makhluk metafisika yang biasa dipanggil "Pendamping". Jumlahnya ratusan dan tidak satupun memiliki nama. Makhluk tak kasat mata itu diciptakan kaum peramal Kahyangan sebagai solusi untuk menjawab keresahan penghuni langit atas maraknya aksi pembuangan bayi dewa ke dunia manusia yang dikhawatirkan mampu mengakibatkan musnahnya kaum keturunan dewa. 

Dalam mengemban tugas, Pendamping diutus melalui media hujan. Sosok itu akan membawa anak dewa yang tak diinginkan dari Kahyangan untuk dititiskan ke dalam janin seorang ibu hamil di bumi. Sebuah aksi penyelamatan yang sebenarnya tidak cukup sempurna, karena bayi-bayi dewa hanya bisa mereka titiskan ke dalam tubuh anak manusia agar tetap bisa hidup dan tumbuh, tetapi tak mampu dihantarkan kembali ke negeri Kahyangan.

Aksi Pendamping tersebut telah dijalankan dari beberapa tingkatan generasi. Anak-anak dewa yang berhasil dititiskan ke bumi lalu tumbuh menjadi orang berguna dan berpengaruh di dalam golongan manusia. Bumi pun yang awalnya hanya sebagai tempat pembuangan keturunan Kahyangan akhirnya dapat dirubah menjadi tempat hidup bayi-bayi dewa 'tersisih' dengan adanya peran Pendamping.

Ratusan kasus telah ditangani Pendamping. Tidak ada kasus yang istimewa, semua hanya cerita tentang pasangan dewa-dewi yang tidak menginginkan buah hatinya dan menitipkan bayi tersebut pada Pendamping agar dikirim ke bumi untuk dipelihara manusia.

Hingga, Dewa Balakosa selaku putera mahkota Negeri Surgaloka lahir, Pendamping sebagai pendamping terbaik dari sekian pendamping ditetapkan oleh Raja Dewa Astula sebagai sosok yang terpilih untuk mengemban tugas mulia mendampingi puteranya ke dunia manusia dan membawa titik balik dalam karier pendampingannya. Pertualangan baru Pendamping pun di mulai, dari semula hanya sekedar menitiskan bayi dewa dalam janin anak manusia menjadi mendampingi perjuangan seorang putera mahkota kerajaan langit yang sedang diincar untuk dimusnahkan musuh Kerajaan.

Dewi Aruna yang telah merancang usaha perebutan kekuasaan atas Negeri Surgaloka telah menyusun taktik yang sangat baik. Dia berhasil menghasut para peramal Kahyangan untuk menurunkan Dewa Balakosa ke dunia manusia dengan alasan penyelamatan masa depan kerajaan. Padahal Dewi Aruna mempunyai maksud licik menyingkirkan putera mahkota dan melanjutkan rencana busuknya dengan mempengaruhi panglima dan balatentara kerajaan Kahyangan untuk mendukungnya merebut tampuk kekuasaan di Negeri Surgaloka dengan cara yang mudah.

Pertualangan Balakosa sebagai dewa yang menitis dalam tubuh manusia mempertemukannya dengan banyak sosok menarik, di antaranya Hasna. Gadis melayu yang sangat mempunyai peran besar membantunya melawan sang bibi dan merebut kembali Surgaloka. Sosok Pendamping sebagai makhluk metafisika dan Hasna sebagai anak manusia melengkapi rangkaian perjalanan pertualangan Balakosa. Terselip kisah persahabatan yang berkelindan dengan kisah percintaan remaja di antara Balakosa dan Hasna. Literasi sastra menjadi bumbu penyedap dalam kisah pertualangan ini yang diharapkan mampu membawa rasa baru dari sebuah kisah fantasi remaja.

Selamat menikmati Balakosa.

Balakosa [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang