Bagian 14: KRISTAL BIRU

387 38 3
                                    

Pendamping,

Hanya aku awalnya yang menyadari bahwa Kerajaan Surgaloka sedang menghadapi ancaman kudeta dari pihak paling dicintai kerajaan. Selama ini seisi Surgaloka menjadikannya panutan. Para peramal Kahyangan pun selalu menjadikannya kiblat keputusan.

Dewi Aruna adalah satu-satunya adikku. Sungguh aku tidak pernah menyangka bahwa nafsu telah mengalahkan segalanya. Dia rela mengorbankan hubungan darah demi tahta.

Para Peramal lambat laun menyadari ambisi Dewi Aruna, tetapi sudah terlambat. Putra Mahkota telah diturunkan ke dunia dan tidak tahu lagi jalan pulang.

Dewi Aruna tidak pernah bermaksud untuk memenuhi janjinya menjemput Dewa Balakosa karena ia memang menginginkannya musnah di alam manusia. Bahkan sangking kejamnya Dewi Aruna, ia telah berencana meniadakan rahim tempat bersemayam untuk putraku. Dia ingin melihat Dewa Balakosa musnah di dalam gelembung ekormu dan menjadikanmu kambing hitam. 

Namun Dewi Aruna melupakan sesuatu, Dewa Balakosa bukanlah sembarang dewa. Dia dianugerahi kelebihan yang tidak dimiliki keturunan dewa lainnya.  Dia mampu bereinkarnasi apabila tidak menemukan rahim manusia untuk tempat bernaung. Dewa Balakosa akan terlahir kembali melalui rahim permaisuri.

Ketika Dewi Aruna mengetahui bahwa Dewa Balakosa hanya dapat dibunuh setelah menitis ke tubuh anak manusia, dia pun bergegas mendatangimu untuk memperbaiki kesalahannya.

Dewi Aruna telah mempengaruhi para panglima. Tidak ada lagi yang berpihak padaku. Semua telah menjadi pemberontak. Aku, permaisuri, dan para putri telah mendekam di dalam penjara kerajaan langit sekarang.

Setelah Para Peramal menyadari kesalahannya berpihak pada Dewi Aruna, mereka berbalik mendukungku. Mereka bekerja keras mencari cara menyelamatkan Dewa Balakosa. Para Peramal kemudian berhasil menciptakan Penjemput dan Pengirim Mantera.

Atas kerjasama Peramal dan Pengirim Mantera, Dewa Balakosa yang terlahir menitis sebagai anak manusia selalu berhasil dilindungi dari gangguan roh jahat dan pandangan Dewi Aruna.

Namun, malang tidak dapat dihindari. Dewi Aruna menemukan persembunyian para Peramal dan Pengirim Mantera. Dia telah membunuh semuanya tanpa tersisa satupun beberapa hari lalu. Kini, sosok kalian kembali dapat dilacak Dewi Aruna dengan mudah.

Pendamping,

Aku memperkirakan usia Dewa Balakosa saat ini telah menginjak 18 tahun sebagai anak manusia. Walaupun tidak ada lagi Peramal dan Pengirim Mantera yang menjalankan tugas untuk melindungi kalian dari Surgaloka. Aku percaya kau akan mampu melindungi Dewa Balakosa. Selain itu, aku sangat yakin atas kesaktian Dewa Balakosa.

Kesaktian  itulah yang sangat ditakuti Dewi Aruna akan mengancam keberhasilan rencana jahatnya menguasai Surgaloka, tapi Dewa Balakosa belum mampu memahami kekuatannya tersebut. Dia harus dipandu.

Aku titahkan padamu, Pendamping. Carilah Penjemput. Pertemuan dengan Penjemput akan membuat Dewa Balakosa mampu memaksimalkan kekuatannya dan menemukan jalan kembali ke Kahyangan.

Dewa Balakosa harus pulang. Hanya dia yang mampu menghancurkan rencana Dewi Aruna merebut tahta Kahyangan.

Pendamping,

Aku minta kepadamu untuk lebih waspada terhadap musuh yang akan datang. Jangan pernah kau lepas mengawasi Dewa Balakosa dan jangan lupa pula untuk mencari Penjemput. Temukan petunjuknya di antara anak manusia. Penjemput adalah dewi yang mempunyai kekuatan meniti pelangi.

Balakosa [Telah Terbit]Where stories live. Discover now