Chapter 3 - Bakti Desa Part 1

5.3K 1K 771
                                    

Hai! Rekor nih 3 hari beruntun aku update 3 cerita yang berbeda hehe.

Semoga kalian gak bosen yaaa.

Untuk menemani malam takbir kalian semua dan juga Van mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi teman teman yang merayakan. Semoga berat badan kita tetap di angka yang sama abis Lebaran 😂😂

Happy reading!

******************************************


Hampir sebulan Seongwoo menjadi mahasiswa baru. Hari-harinya masih dihabiskan dengan meminta tanda tangan senior dan belajar di kampus. Selama sebulan ini juga Seongwoo masih menghindari seniornya yang bernama Daniel. Ternyata kabar bahwa FISIP sebagai gudang dan supplier gosip memang tidak main-main. Buktinya sudah banyak senior maupun teman satu angkatan Seongwoo yang mengetahui insiden siang hari tersebut.

Mulai lah setiap dia jalan di letter T maupun di taman fisip banyak senior yang nunjuk Seongwoo sambil bisik-bisik "Eh, itu yang kemaren digodain Daniel. Namanya Seongwoo," atau "Ah, biasa aja. Gue kira ganteng banget sampe diinget sama kak Daniel."

Malas menanggapi, pria manis itu hanya diam dan pura-pura tidak mendengar. Dibalik semua kesamaan yang dia alami setiap hari, ada satu hal yang berubah juga. Lingkungan pertemanan Seongwoo, Minhyun, dan Jisung kini kedatangan orang baru bernama Daehwi dan Jinyoung. Berawal dari minta tanda tangan bareng hingga berlanjut kepada makan siang dan makan malam bersama, jalan-jalan bersama, sampai nongkrong di kampus juga sama-sama.

Seperti sekarang mereka berlima lagi makan di depan kampus. Terdiri dari tenda-tenda makanan yang berjejer di depan kampus setiap malam. Menunya macam-macam, ada yang jual pecel, indomie, sate ayam, dadar telor, gorengan, dan masih banyak lagi. Di sini juga tempat Seongwoo dan Jisung bertemu Jonghyun waktu itu. Memang banyak anak-anak kampus yang setiap malam makan di sini atau sekedar duduk-duduk sambil minum kopi menghabiskan malam.

"Ji, bagi dong." Seongwoo saat ini sedang melemparkan tatapan memohon ke arah Jisung yang sedang menyuap indomie tabrak miliknya.

"Beli sendiri kenapa sih," jawab Jisung sewot sambil menjauhkan mangkuknya dari Seongwoo. Kini pria itu cuma bisa memanyunkan bibirnya. Tadi Seongwoo laper banget makanya dia pesan ayam sambal ijo, kalau indomie tidak akan bisa membuat perutnya kenyang. Tapi bau dari mangkuk Jisung menggoda iman sekali, Seongwoo kan jadi pengen.

"Ini nyuap punya aku aja, Woo." Minhyun menyodorkan piringnya yang tentu saja disambut Seongwoo dengan tatapan berbinar.

"Beneran? Makasih ya Minyon kesayangan aku!" teriak Seongwoo sambil mengambil satu suapan besar.

"Eh, kira-kira kita satu wilayah gak ya pas bakdes nanti?" tanya Daehwi disela-sela makan. Keempat  pasang mata lainnya saling mengedarkan pandangan. Bakdes adalah rangkaian terakhir dari ospek fakultas mereka. Dari pemberitahuan kemarin, Bakti Desa akan diadakan di daerah Pengalengan selama empat hari tiga malam. Semua maba dan panitia osfak akan dibagi ke dalam empat wilayah. Di setiap desa juga akan dibagi ke dalam beberapa rumah. Tugas mereka di sana adalah untuk membangun desa. Desas-desusnya mereka nanti bisa disuruh benerin jalan, bangun masjid, dll. Tergantung dari kebutuhan per desa.

"Maunya satu wilayah sama kalian. Satu rumah kalau perlu," jawab Jinyoung. Empat orang lainnya mengangguk setuju.

"Gue sih sama siapa aja terserah. Asalkan jangan sama Sanggyun. Males banget sumpah," ujar Seongwoo. Seorang Sanggyun, dari hari pertama sudah terkenal sebagai pembuat onar. Bahkan menjadi sasaran para senior karena sikapnya yang tidak sopan dan tingkahnya yang menyebalkan. Pokoknya, Seongwoo aja yang satu angkatan sama dia tidak betah dekat-dekat. Kelimanya melanjutkan obrolan dan pulang ke kosan masing-masing saat jam menunjukkan pukul sebelas malam.

LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz