Chapter 10 - Retakan Kecil

4.3K 975 678
                                    

STOP!

Coba scroll lagi ke atas!

Pencet dulu tanda bintangnya, baru deh baca chapter ini hehehe.

Happy reading, sayang!


************************************



Saat ini sudah akhir bulan Maret, bertepatan dengan selesainya minggu UTS. Geng serigala terakhir memutuskan untuk karaoke di Ciwalk. Semua sudah siap di posisi masing-masing. Microphone dipegang Seongwoo sama Jisung, Daehwi siap di kecrekan, Minhyun siap hape buat bikin video, dan Jinyoung dibalik remote untuk pilih lagu.

"Eh, eh, mau lagu apa lagi nih?" teriak Jinyoung.

"Lagunya Marcell aja tuh yang 'cinta memang satu, kita yang tak samaaaa," ujar Jisung yang langsung dilempar tissue sama Seongwoo.

"Salah lirik, woy. Harusnya 'Tuhan memang satu, kita yang tak sama.' Gimana sih?" ucap Seongwoo sambil misuh-misuh.

Jisung tertawa dan melemparkan tatapan meledek yang menyebalkan. "Idiiiih santai aja dong. Kenapa sensitif banget sih? Ini lagu kebangsaan buat lo sama Kak Daniel atau gimana?"

"Sialan lo! Ngeledek ya!" ucap Seongwoo emosi. Minhyun langsung turun tangan mengambil microphone yang ada di tangan Seongwoo. Takut-takut nanti malah dilempar ke Jisung, lebih baik diselamatkan.

Setelah puas selama dua jam bercengkerama di bilik 3x2 meter tersebut, mereka memutuskan untuk makan malam di Mujigae. Mumpung awal bulan masih ada uang berlebih. Boleh lah hedon sekali-sekali.

"Eh udah pada baca selebaran belum? Katanya pendaftaran himpunan HI udah dibuka. Pada mau daftar apa?" tanya Jisung.

"Aku kayaknya mau daftar organisasi aja, gak ikut himpunan inti," ucap Minhyun sambil menyesap green tea miliknya.

"Gue daftar jadi sekretaris kayaknya. Jinyoung juga katanya mau humas tuh," jawab Daehwi yang dibalas anggukan oleh oknum bernama Jinyoung yang lagi asyik main hp.

Jisung mengalihkan perhatiannya ke Seongwoo. "Kalo lo mau daftar apa?" tanya Jisung. Seongwoo menatap sahabatnya dan mengendikkan pundaknya.

"Gak tau. Kayaknya gue gak daftar apa-apa deh," jawab pria itu.

Jisung langsung melemparkan senyum bahagia miliknya. "Gue mau daftar Seni dan Olahraga nih Woo. Barengan sama gue yuuuk!"

Seongwoo mengerutkan dahinya bingung. "Divisinya Kak Daniel? Nggak mau ah." Pria itu tetap menggelengkan kepalanya. Dia tidak tertarik untuk ikut himpunan, apalagi melihat kesibukan Daniel saat ini. Walaupun divisi seni dan olahraga lumayan menyenangkan sepertinya.

Jisung menggoyangkan lengan Seongwoo dan melemparkan tatapan memohon. "Ayolaaaah. Anggep aja nemenin gue daftar. Mau yaaaaa." Pusing mendengar rengekan dari sahabatnya tersebut membuat Seongwoo luluh juga.

"Iya, iya, gue daftar. Bawel lo ah."


*************************


Besoknya Jisung dengan semangat '45 benar-benar menarik Seongwoo ke ruang himpunan demi mengambil formulir. Seongwoo yang pasrah hanya mengikuti jejak sahabatnya. Keduanya mengetuk pintu himpunan dan menyembulkan kepala mereka saat terdengar suara yang mengizinkan masuk.

LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Where stories live. Discover now