Chapter 11 - Kejutan

4.2K 863 883
                                    

Double update! Mana coba sini kasih aku cium.

Happy reading hehehe!


*********************************************



Jalan Ciumbuleuit sore itu terlihat padat. Semua orang berbondong-bondong berusaha untuk kembali ke rumah. Melepas kepenatan setelah seharian belajar maupun bekerja. Sama seperti Seongwoo yang seharian berada di kampus dari pagi hingga pukul lima sore ini.

Pria itu duduk di depan Indomaret sambil meminum teh pucuk dingin yang dibelinya. Memandang kosong mobil-mobil yang lagi mengantre panjang untuk kembali ke garasi masing-masing. "Woo! Sendirian aja?" sebuah suara mengagetkan pria itu.

"Eh Kak Jonghyun. Iya nih kak. Duduk sini," ujar Seongwoo sambil menepuk kursi kosong di sebelahnya.

Tanpa pikir panjang, pria itu duduk dan mengeluarkan bungkus rokok dari kantong celananya. "Woo kakak boleh ngerokok gak?" tanya Jonghyun yang dibalas anggukkan dari pria di sebelahnya.

"Asalkan asepnya gak ke aku ya kak," ujar Seongwoo. Keduanya terlarut dalam diam, sampai puntung rokok Jonghyun sudah terbakar setengah.

Seongwoo melirik ke arah senior idaman sejuta umat tersebut. Kak Jonghyun baik, mengayomi, senyumnya adem, pinter juga, dan ketua himpunan. Pokoknya tidak ada cela, tapi kenapa Seongwoo tidak deg-degan ya kalau duduk atau ngobrol sama Kak Jonghyun?

Bisa-bisanya hatinya bereaksi diluar nalar kalau sebelahan sama beruang macem Daniel. "Kak Jonghyun kok ngerokok sih? Padahal udah sempurna banget loh kak. Calon menantu idaman mama aku nih yang kayak kakak."

Jonghyun tertawa lepas setelah menghembuskan kepulan asap terakhirnya. Ia mengusak rambut Seongwoo dengan tangan yang terbebas dari puntung rokok. "Lucu banget sih. Gak ada yang sempurna di dunia ini, Seongwoo sayang."

Pria itu mematikan rokoknya di asbak. "Aku ngerokok setelah ngontrak di Bandung bareng anak-anak. Awalnya iseng, tapi karena banyak kesibukan dan pikiran akhirnya terjerumus walaupun gak pernah lebih dari sebungkus dalam satu minggu. Daniel tuh yang hebat, masih tahan gak ngerokok sampe sekarang."

Seongwoo mencebikkan bibirnya. "Iya sih gak ngerokok, tapi minumnya itu loooh. Minum bir kayak minum air putih. Doyan banget. Pusing aku."

"Oh iya. Tumben kamu sendirian di sini? Yang lain kemana?" tanya Jonghyun yang dibalas muka suram oleh Seongwoo. Ia menghembuskan nafasnya pelan, teringat kembali dengan pertengkaran dirinya dengan Jisung yang belum bertemu di titik akhir.

Entah dapat pencerahan darimana, Seongwoo menceritakan semua keluh kesah yang terjadi dalam hidupnya perihal pemilihan himpunan HI kemarin. Juga dengan Jisung yang marah dan menyangkut-pautkan semua hal dengan hubungannya bersama Daniel.

"Udah ceritanya?" tanya Jonghyun setelah Seongwoo yang kini wajahnya memerah karena terlalu bersemangat cerita mulai terdiam. Senior itu menyodorkan botol aqua miliknya ke arah junior tersebut.

"Aku ngerti sih permasalahan kalian. Memang kuncinya cuma komunikasi. Jelasin semuanya ke Jisung secara pelan-pelan. Jangan pake emosi. Minta maaf juga karena kamu pernah bohongin dia dan ngebatalin janji-janji kalian. Jisung anak yang baik kok. Aku juga kenal sama dia. Aku yakin dia sekarang juga pasti merasa bersalah dan gak enak sama kamu." Jonghyun membelai halus kepala Seongwoo.

Seongwoo terdiam dan merenungkan perkataan seniornya tersebut. "Eh, tapi bukannya Jisung juga keterima himpunan ya?" tanya Jonghyun.

LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Where stories live. Discover now