HAAAII!! Ada yang kangen kah? hehe
Aku update buat mengobati rindu Ongniel yang jadi offcam lagi.
Happy reading!
*****************************************************
"WOO! INI AKU NGAPAIN LAGI?" Teriak Daniel yang kini sedang mengaduk tepung dan tahu dalam satu mangkok. Siang ini mama Daniel mengantar sang ayah untuk berobat dan kemoterapi dari pagi. Sebagai kakak yang baik, Daniel berinisiatif buat masakin adiknya makanan yang sehat. Pas mau eksekusi dia baru sadar kalau.... Dia gak bisa masak.
Setengah panik, Daniel langsung menelepon pacarnya buat dateng ke rumah. Seongwoo cuma geleng-geleng kepala pas sampe di rumah Daniel setengah jam yang lalu. Gimana nggak? Belum mulai masak apa-apa aja dapurnya udah kayak kapal pecah. Tepung dimana-mana, sayuran daunnya berceceran di lantai, cangkang telor juga sembarangan ditaruh di atas meja.
"Jangan teriak-teriak Niel. Masak tuh harus tenang, jangan panik," ujar Seongwoo sambil menghapus jejak-jejak tepung yang ada di pipi dan pucuk hidung kekasihnya. Jangan tanya kenapa Daniel belepotan, Seongwoo juga gak ngerti.
Laki-laki yang sekarang pake celemek mencebikkan bibirnya sambil melemparkan tatapan meminta tolong. Seongwoo terkikik geli dan memberikan satu kecupan di bibir Daniel saking gemesnya. "Kamu cek dulu minyaknya udah panas belom. Kalau udah keliatan mendidih tinggal masukkin tahu tepungnya pake sendok. Pelan-pelan aja, gak bakal nyiprat kok. Nih coba, udah mendidih tuh."
Daniel dengan hati-hati menyendok satu potong tahu di mangkok lalu mengarahkan ke atas panci. Keningnya mengernyit dalam, menandakan pria itu sedang berkonsentrasi. Di sampingnya, Seongwoo kembali menahan tawa melihat kelakuan pacarnya.
"Terus sekarang gimana?" tanya Daniel dengan nada sedikit lebih ceria.
"Ya tunggu sampai kecokletan, nanti kamu balik tahunya. Btw, ini sayur sopnya udah jadi. Kamu mau cobain?" Daniel membulatkan matanya dan mengangguk cepat. Dalam hati Seongwoo deg-degan juga karena baru kali ini dia masak buat pacarnya. Kalau gak enak gimana?
Seongwoo menyendok kuah dari panci, meniupnya agar tidak panas dan menyuapkannya ke mulut Daniel. "Gimana?" tanya Seongwoo hati-hati.
"Asin banget!" teriak Daniel.
"Hah? Masa sih?" Seongwoo menyedok lagi dan kali ini menyeruput kuah sop buatannya. Keningnya berkerut. Rasanya gak asin kok, pas bahkan menurut dia. "Bohong ya? Nyebelin banget sih!" teriak Seongwoo sambil melayangkan sendok di tangannya ke kening Daniel.
Pria sipit itu malah tertawa terbahak-bahak sambil menghindari serangan Seongwoo. "Hahahahaha. Enak kok. Enak banget sayangkuuuuu," ucap Daniel sebelum mencuri kecupan di pipi Seongwoo.
YOU ARE READING
LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)
RandomPerkenalkan, Seongwoo dan Daniel sang pejuang LDR. Bukan berbeda jarak antar kota atau negara tetapi LDR yang beda rumah ibadah. Seongwoo di Gereja-nya pada hari Minggu dan Daniel yang ibadah di Masjid pada hari Jumat. Dekat secara fisik, tapi begit...