Chapter 3: Something (Sesuatu)

9.2K 1.1K 564
                                    


Author's note:

Jiejie berarti kakak perempuan. Di konteks modern ini, WWX akan memanggil JYL dengan Jiejie, bukannya Shijie.



--



Meski mereka adalah keluarga dan WangJi bersikeras tidak perlu dibayar, Lan QiRen tetap saja menawarkan banyak uang untuk pelajaran musik JingYi. WangJi adalah harapan terakhir supaya JingYi bisa tumbuh menjadi lelaki terhormat yang pantas dengan nama Lan, atau begitulah menurut sang paman. Di saat seulurh dunia seperti mengabaikan sejarah kultivator, keluarga Lan justru masih berpegang erat pada hal itu.

Setidaknya Lan QiRen-lah yang begitu. Selama bertahun-tahun ini, WangJi dan XiChen sudah memberitahu semua reinkarnasi Lan QiRen tentang identitas mereka yang sebenarnya, dan setiap reinkarnasinya menerima berita itu dengan baik. Terlalu baik, bahkan. Mereka semua terlalu senang untuk memelihara kebanggaan keluarga, meskipun itu tidak berarti banyak bagi si Giok Kembar sekarang.

Mengesampingkan itu semua, WangJi jadi penasaran jika pamannya akan senang pada fakta bahwa JingYi sudah menghabiskan pelajaran musik hari ini untuk membuatkan akun Timber untuk WangJi, bukannya duduk di depan piano dan memainkan sesuatu. Apa pun itu.

Mereka semua duduk di sofa, menonton JingYi menuliskan profil WangJi dengan kecepatan tak manusiawi. Remaja itu terdengar lebih gembira dari biasanya. Menurut tulisan JingYi, WangJi senang berjalan-jalan mengelilingi kota, meminum kopi dengan kawan-kawannya dan sangat, sangat kaya.

WangJi nyaris tidak peduli tentang menjelajahi kota dan dia memang tidak punya teman. Yah, walaupun dia memang kaya.

"Apa perlu mengatakan kalau dia kaya?" tanya SiZhui.

JingYi mengangkat bahu. "Eh, semua orang kan suka sugar daddy."

"Sugar daddy?" tanya WangJi. Secara teknis dia memang seorang ayah, tapi dia bukanlah penggemar makanan manis. XiChen-lah yang suka makanan manis, bukan dirinya.

XiChen tertawa kecil di atas mereka. Saat ini dia sedang berdiri di depan sofa, menonton layar ponsel WangJi dengan segelintir kekhawatiran di matanya.

"Mungkin hapus saja kalimat tentang kekayaannya, JingYi," XiChen menyarankan.

JingYi mengerang tapi tetap menuruti sarannya. "Oke, oke. Sekarang kita hanya perlu mengedit preferensimu. Paman, berapa kisaran umur wanita yang ingin kaulihat? Dan juga sampai seberapa jauh jarak yang kauinginkan?"

Bukannya menjawab, WangJi malah menyambar ponselnya dari tangan JingYi dan menatap pilihan-pilihan itu sendiri.

Berapa umur Wei Ying sekarang? Dia terlihat sedikit lebih tua dari saat menjadi Yiling Laozu tapi WangJi ragu kalau dia sudah menginjak tiga puluhan. Mencari aman saja, dia pun memindahkan rentang usia di akhir dua puluhan ke awal tiga puluhan. Dia mengerutkan kening dan mengganti preferensinya dari perempuan ke laki-laki.

"Tunggu," ujar JingYi. "Laki-laki?"

Matanya membelalak dan memandangi mereka bergantian.

"Oh. Oh." JingYi menyenggol SiZhui yang mulai menunduk ke arah tangannya. "Kau sudah tahu?"

"Selama Ayah bahagia, itu tidak masalah."

"Yeah, tapi apa kau sudah tahu?"

SiZhui menggeleng. Dia mendongak menatap WangJi dan tersenyum kecil.

monotone (terjemahan)Where stories live. Discover now