Part 2 - The Pain

4.5K 249 3
                                    

“Dimana Rheva sekarang?” tanya Alpha Rafael yang tiba-tiba masuk.

“Kakak sedang tidur di kamar.” Jawab Ronny.

“Kenapa kau lama sekali?” tanyaku datar.

“Yah, waktu itu ia marah padaku. Aku baru saja akan menjelaskan semuanya tapi Rheva telah memukulku hingga pingsan.” Ucap Alpha Rafael santai sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Aku bergidik ngeri. Pasti itu sakit sekali. Aku tak bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya. Maksudku, bahkan Alpha Rafael sampai pingsan. Sudah dipastikan pasti ia terbang tinggi.

Dengan cepat aku dan Ronny langsung mempersilahkan Alpha Rafael.  “Kalian ini..”

Alpha Rafael langsung pergi ke kamar. Akhirnya bencana telah pergi. Aku dan Ronny tersenyum puas melihat Kak Rheva yang dibawa Alpha Rafael pergi. Dapat ku lihat wajah datar Alpha Rafael yang tidak mengenakkan. Sepertinya Ia marah. Peduli amat.

“Aku akan pulang.” Ucap Alpha Rafael dingin.

“Hati-hati kak, semoga selamat sampai tujuan.” Aku dan Ronny melambaikan tangan ke arah malapetaka di rumah ini.

Dapat ku lihat Alpha Rafael sedikit kesal. Haha. Sungguh sial kau jadi mate kakakku, Alpha Rafael.

***

Alicia’s POV

Alexandra Alicia Amberland. Itulah namaku. Aku hidup sebatang kara di sebuah pack bernama Crisant Moon Pack. Aku entah mengapa kehilangan segala memoriku. Aku ditemukan oleh luna pack ini dan dibawa ke sini dalam kondisi yang mengerikan.

Aku tinggal di salah satu pack house di pack ini. meskipun buruk tapi paling tidak aku bisa tidur. Saat ini, pack ini dipimpin oleh Dandy Steward, anak dari Richard Steward dan Stevani Steward, Alpha dan Luna yang menolongku. Mereka tinggal sendiri yang letaknya cukup jauh dari mansion untuk menikmati masa tua mereka.

Hidupku disini tak seindah yang dibayangkan. Aku selalu dibully. Hanya karena aku tak pernah berganti shift. Sebenarnya aku bisa, tapi karena wolfku, Alby, memiliki kecacatan pada penciumannya. Bagaimana bisa seorang werewolf tidak bisa mencium apapun.

Karena hal itu, aku diperlakukan seperti omega. Tidak. Bahkan omega pun menyuruh-nyuruhku. Tentu saja itu saat Alpha Richard dan Luna Stevani tidak ada di sini. Yah, mau bagaimana lagi. Aku lemah, cacat, tidak berguna.

“Alicia, cepat siapkan makan malam.” Bentak salah satu omega.

“I-iya, akan segera saya siapkan.” Jawabku setengah ketakutan. Aku tak mau disiksa lagi.

Aku menyiapkan makan malam seorang diri. Bagaimana tidak? Para omega yang lain justru bersantai-santai. Dengan gesit aku memasak makan malam dan menatanya ke meja makan.

“Cepatlah, Alicia. Sebelum Alpha datang.” Bentak kepala omega yang tiba-tiba datang.

“Ba-baik nyonya.”

Aku masih sibuk menyiapkan makanan, sampai tiba-tiba Alpha Dandy datang dan mendekatiku dengan aura yang tidak mengenakkan.

“Alicia. Kenapa kau lama sekali? Cepat kau selesaikan dan segeralah mandi. Mom dan Dad akan datang. Jaga sikapmu. Dan jangan sampai mereka tau apa yang kau alami di sini.” Ucap Alpha Dandy mengintimidasi dan langsung meninggalkan tempatnya.

Aku dengan cepat menyelesaikan pekerjaan ini. Jam berapa sekarang? 7.45. oke cukup. 15 menit lagi waktu makan malam. Aku dengan cepat pergi ke kamar mandi di belakang mansión. Kamar mandi ini tidak ada yang menggunakan, hanya aku.

Aku dengan cepat membersihkan badanku. Apakah masih bau dapur? Akh, percuma. Aku tak bisa mencium apapun. Selesai mandi aku langsung masuk. Oh tidak. Aku lupa dengan baju gantiku. Aku harus segera kembali ke pack house dan berganti baju.

***

Author’s POV

“Mom, Dad. Akhirnya kalian sampai.”

“Dandy. Bagaimana keadaan pack?” tanya Alpha Richard

“Tentu saja baik, Dad. Kenapa kau tak percaya pada ku?” jawab Dandy dengan wajah datar.

“Aku hanya bertanya. Dan lagi, dilihat pun sudah ketahuan hasilnya.” Dandy terlihat tersenyum bangga.

“Kalau begitu ayo kita makan dulu.”

Mereka masuk menuju ruang makan. Tanpa basa-basi, mereka duduk di tempat duduk yang tersedia. Para anggota mansion telah menanti sang Alpha dan Luna di kursi masing-masing. Terlihat meja makan penuh dengan makanan.

“Dimana Alicia?” tanya sang Luna saat melihat kursi disebrangnya kosong.

“Eeemmm..”

“Di sini” Alicia memotong kebingungan Dandy dan langsung berlari duduk di kursinya.

Dandy melirik tajam ke arah Alicia. Alicia menelan salivanya dengan susah payah. Dengan cepat ia menetralkan ketakutannya saat sang Luna memperhatikannya. Meskipun ia tetap merasa takut.

“Kau kenapa, Alicia? Dari mana saja kau?” Dandy menatap Alicia semakin tajam. Tatapan membunuh.

“Ah, itu Luna, saya tidak kenapa kenapa. Saya hanya dari toilet.”

Luna hanya ber oh paham. Alicia menghembuskan nafas lega. Meski ia tetap tak merasa tenang. Tatapan Dandy sangat membunuh membuatnya semakin merinding. Ia harus bersikap sewajarnya, atau jika tidak ia akan dihukum.

Makan malam selesai. Alpha dan Luna perrgi menuju ke kamar. Malam ini Alicia mendapat keringanan untuk tidak membereskan meja makan. Tentu saja karena ada Alpha dan Luna. Saat ini ia sedang berada di ruang Alpha. Dandy memindlinknya untuk datang. Ia sangat takut dengan apa yang akan terjadi.

“Alicia. Kenapa kau terlambat” tanya Dandy dingin.

“Ma-mafkan saya Alpha. Saya tidak sengaja.” Jujur, Alicia ketakutan setengah mati sekarang.

“Tidak ada ampun bagimu, Alicia. Kau telah mempermalukan diriku.” Alicia semakin takut saat ia melihat cambuk di tangan Dandy.

“Diam disitu!” perintah Dandy dengan Alpha tone nya

CTAR CTAR CTAR

Suara cambukan menggema begitu saja. Alicia terjatuh ke lantai. Ia ingin berteriak sekeras-kerasnya. Namun jika suaranya keluar sedikit saja, ia akan dihukum lagi. Dandy mencambuknya dengan keras. Berkali-kali. Menimbulkan luka yang cukup banyak pada tubuhnya.

Alicia hanya pasrah. Air matanya mengalir tanpa henti. Ia hanya berharap pada Moon Goddess agar penderitaan ini segera berakhir.

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Lama?? Enggak kan ya..
Karena banyak yg mau ada mini dialog sama spoiler, maka aku buatin..

Author : Alicia, bagaimana kesan pertamamu tampil di sini.
Alicia : Tersiksa
Author : 😶 oke, selanjutnya. Dandy, kenapa kau "jahat" terhadap Alicia?
Dandy : Cih, dia hanyalah werewolf yang cacat. Selain itu, ada alasan lain, selagi masih bisa berguna maka harus digunakan dengan baik.
Alicia : 😭
Author : 😅 Baiklah.. Rommy, ini ceritamu, bagaimana perasaanmu.
Rommy : ...
Author : ...
Rommy : ...
.
.
.
Rommy : b aja😒
Author : O-ke? Baiklah, itulah tanggapan dari 3 tokoh yang ada di sini. Untuk spoiler, Silahkan dinikmati. (Makanan Kali ya dinikmati)

Part 3
Oh demi Moon Goddess. Siapa gadis didepanku ini? ia sangat cantik. Bahkan aku tak bisa melukiskan kecantikannya. Aku jadi iri dengan nya. Ah tidak-tidak. Aku masih normal. Aku masih punya mate. Entah dimana ia sekarang.

Siapa bertemu siapa hayo..😏
Wkwk.. Silahkan tebak..

No olvides votar y comentar..
Don't forget to vote and comment..

Protective Wolf [Complete]Where stories live. Discover now