Part 29 - The Win or Lose

1.9K 116 3
                                    

Author’s POV

Sekali lagi, duel antar Alpha. Duel yang menentukan kemenangan dari perang antar pack ini. Kondisi kedua belah pihak sama-sama dalam kondisi yang tidak baik. Hanya tekad yang membuat mereka masih bisa berdiri saling menantang.

Edward memukul perut Jack. Jack yang memang sudah tak punya tenaga menerima serangan itu dengan telak. Jack terdorong ke belakang. Luka di perutnya kembali terbuka, membuat baju yang dipakainya berubah warna menjadi merah darah.

“Haha, kau kalah, Alpha Rommy.” Ejek Edward

“Mungkin.” Jawab Jack yang membuat Edward kebingungan.

“Mungkin benar. Rommy kalah. Tapi. Aku tidak akan kalah.”

“Omong kosong.”

Edward terus menyerang Jack. Jack hanya diam menerima setiap serangan dari Edward. Luka di tubuhnya terlihat semakin banyak. Entah apa yang dipikirkan oleh Jack, ia terus menerima serangan tanpa melawan.

“Aku akan akhiri dengan ini.” Teriak Edward.

Jack mengepalkan tinju kanannya sekuat tenaganya. Jack dengan sisa melayangkan pukulannya ke depan yang tepat telak mengenai wajah dari Edward. Edward yang terkena pukulan itu terpental jauh dan pingsan seketika.
(haha, one punch man)

“Alpha!” Arnold berhenti bertarung dengan Jon dan Ronny saat melihat Edward kalah.

“Kalian. Jika kalian masih di sini, akan ku bunuh semuanya.” Ucap Jack dingin yang tertuju pada Crisant Moon Pack, meski pandangannya tak mengarah ke siapapun.

Cih. Semuanya, kita mundur.’ Mindlink Arnold ke seluruh anggota packnya.

Crisant Moon Pack kembali dengan kekalahan. Pasukan yang gugur dan tak bisa bergerak menjadi tawanan pack. Sudah pasti. Jack masih berdiri ditempat tanpa bergerak sedikitpun. Alby mendekatinya karena senang perang berakhir. Tapi, sesuatu yang tak terduga, Jack jatuh.

“JACK!” Alby mendekati Jack dan duduk di sampingnya.

“Sayang, ma— maafkan aku.”

“Diamlah. Kau jangan banyak bicara. Kak Rhe, tolong bantu Jack.” Rheva mendekati Jack. Ia mencoba menyembuhkan Jack dengan sihir penyembuhnya.

“Tetaplah di sini.” Pinta Jack.

“Aku di sini. Aku tidak akan ke mana-mana.” Alby sudah tak bisa menahan air matanya lagi.

“Bolehkah aku— meminta sesuatu?” ucap Jack terbata-bata.

“A-apa itu?”

“Peluk aku. Aku kedinginan.” Tangisan Alby semakin tak tertahankan. Ia juga tak bisa mempungkiri bahwa tubuh Jack terasa semakin dingin.

“Aku mau tidur.”

“Tidak, tidak, tidak tidak. Kau tidak boleh tertidur. Kau harus terus bersamaku” Alby semakin panik.

Alby menggoyang-goyangkan tubuh Jack, mencoba untuk membuat Jack tetap terjaga. Teriakan Alby. Tangisannya. Semua cara ia lakukan agar Jack tetap terjaga bersamanya.

“Jangan berisik— sayang. Aku— sangat mengantuk.”

“Tidak boleh. JAAAACKKKKK!!”

***

Perang antara Snow Moon Pack dengan Crisant Moon Pack telah berakhir. Kemenangan diraih oleh Snow Moon Pack. Tapi, apakah itu bisa disebut kemenangan? Entahlah. Hal itu seakan tidak bisa dipastikan.

Seorang gadis terlihat mengurung dirinya di sebuah kamar. Ia enggan untuk keluar dan bertemu orang-orang. Lebih tepatnya, Ia enggan untuk menghadapi apa yang telah terjadi padanya.

TOK TOK TOK

“Luna, permisi. Bisakah kita berbicara?” ucap Jon

Hening. Tidak ada jawaban. Cukup lama Jon berdiri di depan pintu untuk menunggu sang pemilik kamar untuk keluar. Tapi tidak ada tanda-tanda hal itu akan terjadi. Saat Jon hendak pergi terdengar sura pintu terbuka secara perlahan. Wendy, Ia menunjukkan wajah murungnya.

“Ada apa? Kak Jon” Jawab Wendy dengan pandangan kosongnya.

“Luna, anda tak bisa terus menerus seperti ini.”

“…”

Pandangan Wendey masih kosong. Tak bisa digambarkan apa yang sedang ia pikirkan. Jon menepuk kedua pipi Wendy sedikit keras, menyisakan warna merah di kedua pipinya. Wendy seketika terkejut dan mulai tersadar. Ia menatap wajah serius Jon.

“Wendy, dengar. Kau seorang Luna sekarang. Kau tidak akan mendapatkan apa-apa jika kau terus seperti ini. Kau harus bangkit. Demi Packmu. Demi Rommy juga.”

“A— aku,”

“Aku tau perasaanmu. Kau sedang terpuruk. Tapi yang merasakan hal itu bukan kau saja. Aku juga. Seluruh pack ini juga. Kita butuh seorang pemimpin di saat keadaan seperti ini, dan kaulah pemimpinnya. Kaulah Luna dari pack ini.”

Wendy mulai meresapi kata-kata Jon. Ia sedikit tersadar. Tapi hal itu masih belum membuat Wendy terbuka. Hanya satu yang Ia inginkan. Rommy. Ia menginginkan Rommy berada disampingnya.

“Hey, Little Princess. Kau terlihat baik. Mungkin tidak juga.” Seseorang yang tak lain adalah Daniel datang atas permintaan Jon.

“Kak Nail? Hiks, WAAAAAAAA”

Wendy langsung menangis dan memeluk Daniel. Daniel tentu saja sudah mengetahui masalah ini. Ia datang untuk menenangkan Wendy. Untuk saat ini, yang Ia butuhkan sekarang adalah seseorang dan Daniel datang untuk itu.

Daniel memberi kode kepada Jon untuk meninggalkan mereka berdua. Jon sangat berharap dengan kedatangan Daniel bisa membuat Wendy lebih stabil. Wendy mencurahkan segalanya. Mencurahkan segala kesedihannya kepada Daniel.

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Huft, maaf ya jika pertempurannya berakhir begitu saja..
Gak ada "ngeh" nya gitu..
Semoga di cerita Mighty Wolf bisa lebih baik..
Aku kan berusaha sekuat tenaga..
Oh iya, sebenarnya Jack mengakhiri pertempuran ini aku adopsi dari one piece saat melawan belamy, gak papa gak ya??

Wendy : Kak Nail. Bagaimana ini, Rommy~ Rommy~
Daniel : Hush, tenang saja. Kau akan baik" saja. Aku sudah mendengar semua ceritanya.
Wendy : A~ Aku harus bagaimana?
Daniel : Kau harus kuat. Aku yakin kau bisa melewati semua ini.
Wendy : Ta~ tapi..
Daniel : Hush, tenang saja. Aku tau kau kuat. Aku tau kau bisa. Keluarga Thomson, semuanya bisa melewati masa" sulit mereka. Aku yakin kau pasti bisa.
(Wendy terdiam dan memeluk Daniel lebih kuat)

Aku merasa aku lebih banyak diabaikan di mini dialog cerita ini..
Well, itu bagus..
Aku jadi tidak seeing babak belur..
Oke ini spoiler last part..
Hope you like..

Part 30
“Ini sungguh sangat enak, mate. Aku sangat bangga padamu.” Ucap seseorang dibelakangku.
“Ro—Ro—”

Hmmm..
Apa ya komentarku..
No comment dah,,
Sebenarnya awalnya aku gak mau kasih spoiler karena last part, tapi ya udah lah kasih aja gak papa..

No olvides votar y comentar
Don't forget to vote and comment

Wendy : Biarkan seperti ini dulu, Kak Nail..
Daniel : Ta~pi, kau ter~lalu kencang. Ugh.
(Wendy memeluk Daniel lebih kencang)

Protective Wolf [Complete]Where stories live. Discover now