Bab 8: Dres Pemberian

1.7K 186 9
                                    

Happy Reading
-
-
-


Hari ini Tania bangun siang karna tidak masuk kuliah, entah untuk alasan apa Tania merasa dirinya berada dalam masalah yang sangat besar. Saat Tania masuk ke ruangan tersebut, bukan hanya sosok itu yang melihatnya melainkan ada orang lain, yaitu Mila. Mila yang selalu mengawasi apa yang Tania lakukan sejak pertama kali bertemu, untuk sesuatu alasan yang penting atau hanya sekedar iseng Tania tidak mengetahuinya.

Seperti biasa kamar mandi akan selalu penuh di atas jam enam pagi, pasti antriannya panjang. Akan ada yang Tania lakukan hari ini, ia akan mengantri untuk mendapatkan informasi mengenai Shafira, gadis pemakai dress sebelum kematiannya.

"Eh, lo tahu gak?" ucap seseorang memulai pembicaraan dan Tania dengan sigap menajamkan pendengarannya.

"Apa-apa?"

"Itu, lho, Shafira. Katanya sebelum jatuh kan ada Ibu kost yang masuk ngasih dress kek Shafira."

"Bukannya memang setiap beberapa bulan sekali Ibu suka ngasih baju-baju ke anak kost perempuan, 'kan?"

"Tapi apa pernah lo tahu? Setiap penghuni yang dikasih dress selalu bernasib sial, ya memang sih ada beberapa yang tetep baik-baik aja."

"Kalo dipikir-pikir, sih emang iya, apa Ibu kost pake pesugihan?"

"Hus, jangan ngomong gitu, deh. Nanti jadi fitnah lho, kalo sampe ke telinga Ibu gimana?" timpal seseorang membuat kedua perempuan itu berhenti berbicara.

Tania akhirnya mendapatkan sedikit informasi, ia akan menanyakan masalah ini pada Mila karna sepertinya dia sudah hapal tentang sejarah gedung ini.

Setelah selesai sarapan Tania langsung mendekati Mila dan ikut ke kamar Mila untuk sekedar berbasa-basi dengan alasan jenuh berada di kamar sendirian, tugas pun sudah tak ada, bukannya tidak ada tetapi sudah Tania selesaikan di kampus kemaren. Tania lalu duduk bersebelahan dengan Mila sambil menonton chanel yang menayangkan film kartun. Kebetulan Tania dan Mila menyukai film kartun itu sampai Tania berucap, "Mil, sejak kapan lo tinggal di sini?"

Mila menoleh ke arah Tania lalu tersenyum simpul, Tania yang melihat senyuman itu merasa sedikit aneh.

"Sekarang udah hampir enam bulan, kenapa?"

"Masih terbilang baru, ya?"

"Iya."

"Perasaan pertama lo masuk sini gimana?"

"Biasa aja, sih soalnya gue suka tekstur-tekstur bangunan tua kek gini."

"Lo gak merasa ada yang mengganjal gitu?"

"Ada, waktu tiga bulan sebelum ngekost di sini katanya ada yang bunuh diri, makannya gue milih tinggal di sini."

"Kenapa? Lo gak takut kalo di sini ada hantunya?"

"Bukan begitu, menarik aja, sih. Sudah tahu ada yang mati di gedung ini, tetapi tetep aja masih banyak yang mau ngekos di sini."

"Kok bisa?"

"Tanya aja sama diri lo sendiri."

"Karna harga sewa kamar murah? Termasuk dapet makan dua kali?"

"Nah, itu tahu."

"Setelah itu apa pernah ada yang meninggal lagi di sini?"

"Ada, sahabatnya Mita."

"Oh, ya. Kenapa?"

"Katanya sih overdosis."

"Kapan?"

"Setelah gue baru tinggal di sini 2 bulanan, empat bulan lalu ada kali."

"Emang Mita sudah lama tinggal di sini?"

"Iya, dia dan sahabatnya udah lama, mungkin udah sekitar dua tahun yang lalu, kenapa?"

"Oh, gitu. Gue duluan ya, ada beberapa hal penting yang harus gue urusin."

"Iya."

Tania pun memilih untuk segera pergi ke kamar Mita tetapi saat pintu di ketuk tidak ada yang menjawab, mungkin sedang keluar. Tania akhirnya memilih untuk pergi ke kamarnya sendiri, berniat untuk istirahat. Saat pintu sudah terbuka Tania merasa sedikit kaget dengan kehadiran Miranda di dalam kamarnya.

"Eh, Ibu, ngapain di sini?"

"Kamu habis dari mana aja, hah? Ibu nungguin di sini."

"Dari kamar Mila, ada apa ya, Bu?"

"Ibu cuman mau ngasih ini dress buat kamu ini baju bekas anak Ibu, bajunya masih bagus sayang kalo gak kepakai, sepertinya cocok untuk kamu."

"Gak usah, Bu. Lagian saya gak suka baju seperti itu."

"Gak papa simpe aja dulu, siapa tahu nanti kepakai 'kan?"

"Tapi, Bu-"

"Gak usah tapi-tapian. Nih, simpen Ibu mau ke luar dulu."

"Iya, Bu. Hati-hati."

Tania yang melihat kepergian Miranda menatap dengan tatapan kosong, apa ia yang akan menjadi korban selanjutnya? Tania harap tidak, karna ia masih menginginkan untuk hidup dan membanggakan kedua orang tua serta dirinya sendiri bahwa ia bisa menjadi apa yang ia mau.

####

Haiii, jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentar.

Misteri Kost Tua [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum