Bab 13: Mencari Solusi

1.5K 166 17
                                    

Happy Reading🦋
-
-

Langit sudah gelap, senja yang indah sudah tergantikan oleh bintang yang menghiasi gelapnya malam. Riyan melihat Tania yang sedari tadi hanya diam dan menemukannya dalam keadaan sudah tertidur. Riyan yang tidak tega membangunkannya memilih untuk menggendong Tania masuk ke dalam kost.

Sampainya di atas Riyan berjalan dengan mengendap-endap, untungnya keadaan kamar perempuan selalu sepi sehingga Riyan bisa masuk ke kamar Tania tanpa diketahui oleh orang lain. Riyan membaringkan tubuh Tania di atas tempat tidur, membukakan sepatu dan menyelimuti tubuh Tania dengan selimbut lalu menyimpan tas yang ia pegang. Untungnya tadi Riyan tidak sengaja melihat kunci kamar Tania sehingga ia tahu di mana letak kamar Tania tanpa bertanya pada orang lain.

Entah kenapa semenjak naik ke atas Riyan selalu merasa ada seseoran yang sedang mengawasinya, Riyan memilih tak ambil pusing, toh sudah ada yang pernah tertangkap basah naik ke atas dan hanya ditegur tanpa ada hukuman yang keras.

Saat hendak ke luar Riyan di hadapkan dengan keberadaan Mita dan Azah yang sedang mencari keberadaan Tania yang belum melihat kepulangannya.

"Lo!" ucap Mita kaget, semuanya saling bertatapan satu sama lain. Sampai sebuah suara membuyarkan lamunan mereka bertiga.

"Riyan? Lo ngapain di sini?" ucap seseorang dari lorong sebelah. Semuanya menoleh lalu melihat Mila dengan kaget, Riyan yang pertama kali sadar akan situasi langsung menarik ketiga gadis tersebut ke dalam dan menutup pintunya.

"Lo ngapain di sini?" ucap Mila sekali lagi.

"Gue ... gue nganterin Tania."

"Tania di mana dia? Gue nyariin dia dari tadi!" Mita bertanya.

"Syuttt ... tuh, Tania udah tidur. Apa kalian deket sama Tania?"

"Ya, gue sama Azah deket tapi kalo sama dia gue enggak tahu dan lo siapa?" ucap Mita yang diangguki oleh Azah.

"Gue?" tanya Mila pada dirinya sendiri, "Gue deket kok, bahkan beberapa kali Tania sering curhat sama tanya-tanya asal usul gedung ini dan sikapnya sedikit berbeda akhir-akhir ini."

"Nah, iya. Gue sekarang khawatir banget sama dia," jawab Azah pelan, Azah sudah tahu semuanya dari Mita.

"Gue mau minta bantuan sama kalian."

"Apa?" jawab ketiga perempuan itu dengan serempak.

"Tolong jagain Tania, nyawanya dalam bahaya. Kalo ada apa-apa sama Tania kalian bisa hubungi nomor gue. Nama gue Riyan."

"Ada hubungan apa lo sama Tania?" tanya Mita tanpa basa-basi.

"Gue sahabatnya."

"Serius?" tanya Azah tak percaya.

"Iya. Mana minjem ponsel kalian dong," ucap Riyan sambil meminta satu persatu ponsel mereka.

"Buat apa?" tanya Azah heran, mereka bahkan tidak saling mengenal dan baru kali ini bertemu.

"Ini nomor gue biar kalian gampang kalo mau hubungin gue," ucap Riyan setelah mengetik nomornya di ponsel mereka masing-masing.

Mita dan Azah hanya mengangguk mengerti sampai tiba-tiba Mila bertanya, "Emangnya ada apa dengan Tania? Sampai kalian begitu khawatir sama dia?"

"Lo. Katanya lo deket sama Tania kok gak tahu, sih?" tanya Azah polos.

"Yang gue cuman tahu kalo Tania tertarik sama asal muasal gedung ini. Waktu itu dia nanya soal dres dan malamnya gue lihat dia di kasih dress sama Ibu? Oh astaga, kok gue gak kepikiran sampe situ ya?"

"Terus kita harus gimana?" tanya Mita setelah keheningan yang cukup lama.

"Gue pernah denger tentang ritual buat batalin kutukan atau apalah itu namanya," ucap Mila.

"Apa?" ucap mereka serempak.

"Tapi gue udah lupa, hehe."

"Lah ...."

"Gini, kita tanya aja sama orang pinter." Azah berucap dengan bangga seakan itu adalah ide paling cemerlang diantara keheningan yang menghampiri mereka.

"Boleh juga, besok gue ajak Tania ketempat orang yang katanya pinter dan sekarang gue mau ke bawah dulu takut ketahuan sama yang lain."

"Iya, hati-hati."

Riyan ke luar terlebih dahulu sambil mengendap-endap, keadaan di luar masih sama sepinya seperti tadi seperti gedung tidak berpenghuni. Sesampainya di tangga, ia merasakan ada seseorang yang menubruknya dari atas sehingga ia terpeleset dan jatuh ke bawah, untunglah tangganya tidak terlalu tinggi sehingga Riyan tidak terluka.

Riyan merasa heran saat ia melihat ke atas maupun sekeliling tetapi tidak menemukan siapa-siapa, lalu siapa yang sudah menabraknya dengan begitu keras? Perasaannya berubah gelisah Riyan pun memilih untuk segera pergi ke kamar, memejamkan matanya dan tertidur dengan nyenyak.

#####

Haii, jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentar.

Misteri Kost Tua [END]Where stories live. Discover now