CHAPTER 18

43 3 0
                                    

"Aku tidak mau pernikahan ku dengan Every ditunda karena apapun itu"

"Yang mulia Adam, yang mulia Every mencari anda di ruangannya"

Adam meninggalkan mereka begitu saja dengan keputusan buatnya. Tiba di kamarnya, Adam duduk di pinggiran ranjang melihat Every masih belum bangun

Menyentuh pelan pipi Every

"Sayang"panggilnya "bangun" Every sudah bangun sebenarnya, dia hanya menutup mata "kenapa??katanya nyari aku"

Every tersenyum "bangunin" merentangkan kedua tangannya

Adam cium bibir calonnya "gak usah bangun, mau di ranjang aja??" Melepas pakaian atasnya membuat Every mengangguk "mau??"

"Tapi aku belum mandi"

Setelah hanya 2 kali mereka lakukan itu dan Adam baru sadar kalau Every itu demam. Pantas dia bangunnya lama ternyata dia demam

Every demam karena dia shock, tertekan dan hal hal yang menyangkut pembunuhan kemarin. Every masihlah Every yang polos dan takut dengan dunia Alpha. Dia membunuh total 2 orang kemarin walau tidak sepenuhnya dia yang membunuh karena mereka campur tangan

Tidak mengejutkan jika Every demam karena itu

Adam dekap calonnya "maaf ya" Interene belum mereka kabari perkara hal ini "ya tuhan"

Malik menyentuh dahi Every "Every mau pulang ke Interene??" mereka kaget tentu saja mendengar Malik menawarkan hal itu "tidak bisa berlanjut begini, terlalu bahaya"

"Dan"Risa menggebrak nakas kamar Adam dan Every "kau pikir di Interene tidak sama saja??mereka malah akan semakin mudah memburu Every di Interene Lik" Risa tidak mau menantunya pergi, Risa mau menantunya tetap disini apapun itu

"Lalu?!membiarkan dia berjuang untuk nyawanya disini?!dia di Interene tak pernah membunuh orang untuk melindungi nyawanya Risa!!serendah apa untuk seorang Alpha membuat Omeganya bertarung?!selemah apa Alpha itu sampai Omeganya berdiri untuk dirinya sendiri?!dimata Interene, Laxed yang sudah buruk menjadi semakin buruk karena hal ini...dan aku tidak mau itu berlanjut"

Every sudah menangis ketakutan di dekapan Adam melihat Risa dan Malik bertengkar

"Adam tidak selemah dan serendah itu hingga Every harus melindungi dirinya sendiri!!kita mana tahu apa yang akan terjadi Lik!!kita juga gak bisa setiap waktu nyuruh bodyguard gak guna itu keliling sana sini!!kau juga kenapa malah ngatain anak sendiri gitu?!"

"Aku gak bilang kalau Adam itu lemah Sa!!aku gak bilang Adam itu rendah!!yang aku bilang itu ini terlalu berbahaya untuk Every dan ini sudah melewati batas!!seorang Omega mana boleh memegang senjata apalagi Omega kerajaan Sa!!...Every sudah melanggar aturan itu karena orang luar Sa bukan karena keluarganya"

"Jadi maksudmu kalau yang membuat Every memegang senjata itu Interene maka dia akan baik baik saja?!Dam-"

"Tutup mulut kalian"lupa kalau Ivan dan Karen masih ada disana bersama mereka "aura kemarahan seorang Alpha bisa membuat Omega didekat mereka tersakiti bodoh, jangan bicara seolah olah kalian ingin menjaganya sementara kalian melakukan itu" Karen usap lembut rambut Every mencoba untuk menenangkannya

"Tanyai"kata Karen meminta Adam untuk bertanya apakah Every mau pulang atau tidak

Adam tatap neneknya cukup lama "sayang" dia kecup pipi Every "mau pulang??kamu lagi sakit loh" Every remas pakaian Adam "hm??" Every menggeleng saja "beneran gak mau??" Every menggeleng lagi

Malik menghela nafas besar "aku akan letakkan 30 Beta didepan kamar kalian" meminta adik adiknya untuk diam karena dia rajanya disini jadi dia yang berkuasa "Bri kalau kau cuma mau menambah masalah saja kau akan mati ditempat" Malik serius dengan ucapannya, lihatlah matanya yang berubah warna itu "jangan ada yang bikin Every luka, ngerti??kau Bri aku bersumpah jika kau cari masalah dengan Every kubuat mayat mu membusuk dengan belatung belatung itu" mengecup pucuk kepala Every benar benar lama karena dia juga menyelipkan doa sebelum melangkah pergi meninggalkan Adam dan Every berdua saja

The HeartWhere stories live. Discover now