CHAPTER 23

39 3 0
                                    

"Adam"Laufik menjabat tangan Adam dengan pelukan singkatnya "lama tidak bertemu"

Adam tersenyum "kau glow down ya" Laufik memberi jari tengahnya

Laufik beralih pada Every "yang mulia ratu Every" membungkuk pada Every dengan kedipan sebelah matanya

"Yang mulia Laufik"Every berlutut dengan senyuman manisnya pada Laufik

Laufik berdehem pelan "kau...sangat cantik" mencium kilat bibir Every

BUGHH

Adam yang memukul tentunya "brengsek Fik" mendekap Every

"Aku hanya bercanda"kata Laufik mengangkat kedua tangannya sebagai tanda damai karena dia sungguh hanya bercanda walau bibir Every memang memabukkan "oh iya tentu saja selir barumu, Hanin"

Adam menguatkan dekapannya merasakan Every mencoba untuk pergi "hei" akhirnya dia lepas Every perlahan lahan

Hanin membungkuk "yang mulia Adam" beralih pada Every "yang mulia" dia bahkan tidak membungkuk

Mereka terkekeh melihat itu "sopan ya Dam" kata Laufik memainkan alisnya pada Every

"Aku tidak akan membungkuk untuk seorang Omega"jangankan membungkuk, nada yang dia gunakan saja tidak ada tanda tanda kesopanan

Every menghela nafas besar "kau Alpha??" Hanin mengangguk "oh pantas saja" menatap Hanin atas dan bawah kemudian menatap mereka "hanya karena kau lebih kuat dariku bukan berarti kau bisa merendahkan ku dan yang perlu kau ingat aku juga tidak akan membungkuk pada seorang putri dengan kerajaannya yang sudah hancur, bukan seleraku berteman dengan orang seperti mu" berlutut pada Laufik, mertuanya, pimpinan besar Laxed, suaminya, ipar iparnya dan melangkah pergi begitu saja

"Dasar Omega-"

"Dia ratumu Hanin, sopanlah"Ivan, Karen, Malik dan Risa melangkah pergi ke ruang keluarga bersama Every

"Aku tidak suka dia"kata Owen menyusul Every bersama yang lain juga

Laufik tertawa "aku suka istrimu" dia ini tamu sebenarnya tapi gak punya akhlak jadi ya sudah biarkan dia jalan jalan semaunya "yang mulia Malik, yang mulia Risa"

"Hai Fik"

"Pimpinan besar Laxed"

"Duduklah"

Laufik duduk disamping Every "apa sejauh ini semua memang begitu??"

Malik mengangguk tahu apa yang Laufik bicarakan "entah itu mau keturunan keluarga besar atau kecil jika sudah menghadap Every, mereka tidak ada sopannya" jika dipikir pikir memang benar begitu sampai sejauh ini

Laufik mengangguk angguk "lupakan itu, aku membawakan sesuatu untuk kalian" memberikan gulungan kertas tersebut pada Adam yang baru saja tiba

"Apa ini"Every dihimpit oleh Adam dan Laufik "tanah??"

"Untuk sikembar"senyum Every mengembang entah kenapa "manisnya"

BRUK

Mereka terjengit melihat Adam melempar wajah Laufik dengan bantal sofanya "terus kau goda istri ku, melayang nyawa mu"

"Lah emang manis kok"menunjuk Adam tepat diwajah "orang gila" memuji saja tidak boleh kalau sama Adam ini "tanah itu hadiahku untuknya"

"Terima kasih yang mulia"

"Permisi yang mulia"Hanin membungkuk didepan mereka "yang mulia Every" panggilnya lalu diam membuat mereka bingung "kursi saya"

"Hah??"

The HeartWhere stories live. Discover now