|20

629 87 5
                                    

Seminggu setelah UAS acara yang akan diadakan oleh para anggota BEM di Anyer dilaksanakan. Pagi itu para anggota bersiap untuk berangkat dengan bus milik universitas. Cukup ramai mahasiswa yang ikut, mewakili dari berbagai fakultas.

Salah satunya Kanara dan Seno yang mewakili fakultas mereka dan beberapa teman mahasiswa lainnya. Sedangkan Saga mewakili fakultasnya, sekaligus dirinya yang di gadang-gadang akan menjadi calon ketua BEM selanjutnya. Begitu juga dengan Bara yang menjadi seksi konsumsi untuk acara tersebut.

Mood Kanara yang memang sedang tidak baik, mengingat kejadian beberapa waktu lalu, saat dirinya menyatakan perasaannya kepada Saga, dan kini ia harus bertemu dengan Saga.

Kanara memilih untuk berada di bus yang berbeda dengan Saga dan Bara.
Seno yang berkumpul bersama teman-temannya di bangku bus paling belakang dengan masih satu bus yang sama dengan Kanara, tahu Kanara sedang dalam keadaan yang tidak baik dengan hanya melihat.

Saat bus berhenti di tempat pemberhentian, beberapa mahasiswa ada yang turun dan keluar dari bus untuk pergi ke toilet atau hanya untuk sekadar merenggangkan pinggang dan kaki.

"Ra, you ok?"

Saat Kanara ikut turun dan keluar dari bus, Seno mengikutinya. Menanyakan keadaan Kanara yang sedari tadi membuatnya khawatir.

"Hm, gak apa-apa. Kenapa emang gue?"

Kanara tertawa menanggapi Seno, berusaha untuk tidak memperlihatkan kemurungannya.

"Abis, dari tadi itu muka ketekuk mulu."

"Hahah... ngantuk No, ngantuk gue."

"Tidur jam berapa emang semalem?"

"Cepet kok... jam dua-an."

"Jam dua-an... cepet yaa?"

"Hahahhah, kok gitu sih mukanya. Ngeselin banget!"

"Yaa lagian tidur jam dua dibilang cepet."

"Itu udah termasuk cepet, No."

"Lu pake waktu bagian mana. Ra..."

"Apaan?"

"Gue bau rokok."

"Emang. Jauh-jauh lo!"

"Baru mau request duduk disamping lo."

"Ih, orang ada si Gita. Mau ngapain lo duduk samping gue? Mau modus lu ya?!"

"Iyalah! Namanya juga usaha. Gita!!!"

Seno yang melihat Gita berjalan hendak memasuki bus, berteriak memanggilnya.

"Apaan?"

"Tukeran bangku, gua mau curhat sama Kanara..."

"Lenjeh amat lu pake curhat-curhat segala. Bilang aja mau PDKT."

"Nah! Tuh tau. Ya! Tukeran okeh!"

"Iyeee!"

"Yes!!!"

Saat berbalik badan, Seno melihat Kanara memasang muka datar dengan mata yang mengernyit karena sinar matahari.

Supir bus sudah bersiap, para mahasiswa pun diminta untuk segera kembali ke dalam bus. Dengan gaya mempersilahkan, Seno membiarkan Kanara menaiki bus terlebih dulu. Tidak tahan dengan perlakuan Seno, satu pukulan ringan mendarat di lengan Seno.

Dari pemandangan bus yang berbeda, ada seseorang yang memperhatikan interaksi diantara Kanara dan Seno. Matanya masih terus memperhatikan saat Kanara berjalan di depan Seno memasuki lorong bus menuju kursinya. Dan senyum bahagia terlihat jelas diwajah Seno yang mengekori Kanara. Hingga sampai dikursi tempat Kanara, Seno pun duduk disampingnya.

S A G ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang