🥀 Naya Bukan Pelayan!

48.8K 1.5K 118
                                    

Hai semuanya! Aku kembali lagi.

Semoga semuanya terhibur dengan cerita ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

Tandai kalau ada yang typo:)







~Happy Reading~










Naya terbangun dari tidurnya dengan wajah yang berseri-seri. Tidur wanita itu tadi malam sangat nyenyak. Ia menapakkan kedua kakinya ke lantai marmer yang terasa dingin di telapak kaki. Namun, baru hendak bangkit Naya tertegun sejenak, ia baru ingat tadi malam ia tertidur di mobil karna rasa kantuk yang tak tertahankan. Tapi sekarang ia sudah berada di kamar. Siapa yang membawanya ke kamar dan membaringkan di kasur?

"Nona Naya ..."

Suara Merry membuat lamunan Naya buyar. Wanita yang mengenakan dress bermotif bunga itu tersenyum hangat pada pelayan pribadinya tersebut.

"Ada apa, Bi?" tanya Naya ketika Merry menghampirinya.

"Hanya ingin menyampaikan perintah tuan Argio untuk menyuruh Nona Naya segera bersiap-siap untuk ikut pergi bersama. Tapi sebelumnya Nona sarapan terlebih dahulu."

Merry melangkah mendekati meja lalu meletakkan nampan berisi susu hangat dan roti panggang di sana.

"Memangnya tuan Argio ingin mengajak ke mana?" Naya kembali bertanya.

"Kalau tidak salah untuk ikut menemani nona Chelsea membeli gaun di butik. Karna sebentar lagi pertunangan  tuan Argio dan nona Chelsea akan segera digelar. Dan hari ini saya juga akan membantu-bantu pelayan lain menyiapkan dekorasi untuk pesta pertunangan nanti, Nona."

Naya terdiam. Untuk apa ia diajak membeli gaun sedangkan ia bukan siapa-siapa dari keluarga ini.

"Nona."

Panggilan Merry kembali membuat Naya tersentak.

"Iya, ada apa, Bi?"

"Jangan lupa diminum dan dihabiskan sarapannya. Oh ya, tuan Argio juga mengatakan Nona Naya harus habis minum susunya. Karna itu susu khusus untuk ibu hamil."

Naya langsung melirik ke arah segelas susu di atas meja. Ia tidak heran dengan perhatian yang diberikan, karna pria itu baik padanya karna ia sedang hamil.


Setengah jam berlalu akhirnya Naya sudah rapi dengan dress merah polos setelah sarapan pagi dan mandi. Wanita itu membiarkan rambut panjangnya sebatas bahu tergerai. Tak lupa mengolesi wajahnya dengan bedak dan lipstik setidaknya wajahnya tidak terlihat pucat. Naya segera keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu.

Saat sudah sampai di lantai bawah Naya sudah melihat pemandangan di mana Argio dan Chelsea duduk di sofa ruang tamu. Chelsea tampak menyandarkan kepalanya mesra dibahu kokoh Argio yang tengah sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Tuan ..."

Suara lembut Naya membuat Argio mengalihkan pandangannya. Pria tersebut menatap sejenak Naya. Wanita itu menundukkan kepalanya ragu untuk bertatapan dengan Argio. Chelsea mendengus melihat Naya.

"Kenapa kalian belum pergi ke butik?"

Pertanyaan Caesa yang datang bersama suaminya membuat ketiganya menatap ke arah sepasang suami-istri itu. Wajah Chelsea yang terlihat masam kini berubah berseri-seri.

"Ini, kami bertiga akan berangkat Tante," ucap Chelsea dengan semangat.

Kening Caesa mengkerut. Ia bertukar pandang dengan suaminya, Arga. Lalu kembali menatap Chelsea.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaWhere stories live. Discover now