2. One Down

22.2K 1K 27
                                    

"Besok gua bawa pisau gua aja kali yak? jadi gua bisa beli hoodie Hatsune miku gua" lanjut Awin dengan senyum yang cukup menyeramkan.

Sesampainya Awin di rumah ia mulai merencanakan rencana jahatnya untuk membunuh gurunya tersebut. Dengan cepat Awin naik ke lantai 2 dan mengunci pintu kamarnya.

"Besok gua perlu pisau aja kali ya? lawan guru tua gitu mah gampang banget kayanya" dengan percaya diri Awin mulai membersihkan pisaunya.

----------------------------------

Keesokan harinya Awin berangkat ke sekolah lebih awal untuk melaksanakan rencana kejinya. Dengan hoodie merah polosnya itu, ia dengan perlahan menghampiri pak Djoko yang memparkir motornya di tempat parkir. Awin mencek lokasi tersebut supaya tidak ada saksi mata yang melihat ia beraksi. Dengan cepat Awin mengeluarkan pisau kesayangannya itu dari saku celana dan berlari ke arah pak Djoko. Lalu, Awin membekap mulut pak Djoko dengan tangannya dan menikam perut pak Djoko dengan pisaunya itu.

"Mati kau guru sialan" kata Awin dengan tatapan tajamnya dan senyuman sinisnya sambil menusuk-nusuk dada pak Djoko dengan cepat.

Darah bercucuran di mana-mana. Awin menyeret Pak Djoko brengsek itu dengan kasar ke WC yang sudah lama dan jarang dipakai. Bel telah berbunyi menandakan kelas akan dimulai.

"Dari tadi gua kok ga liat Daniel ya... " gumam Awin sambil berjalan ke kelas Daniel. " Ada yang liat Daniel ga?!" tanya Awin kepada teman-teman sekelas Daniel.

"Daniel tadi ke kelas lu, Win" jawab salah satu anak di kelas Daniel.

"Oh.. oke makasih ya" Dengan cepat Awin berlari ke kelasnya dan ternyata benar apa yang di katakan oleh teman sekelas Daniel.

"Niel, kok lu nggak ada di kelas lu, Niel?" tanya Awin kepada Daniel yang dari tadi bengong keluar arah jendela.

"Nggak ada apa-apa kok, Win. Btw kok lo bau anyir ya?" tanya Daniel sambil mengendus-endus ke hoodie merah polos milik Awin.

"Niel lu kagak ke kelas lu? udah mau bel loh" jawab Awin dengan gugup.

"Oh iya deh gua balik ke kelas du--"

Kring...........................................
Suara  bel yang menandakan bahwa pelajaran pertama akan dimulai ini langsung membuat Daniel lari dengan sangat cepat ke kelasnya sendiri.

"Hampir aja ketahuan" kata Awin dalam hati sambil mengelus-elus dadanya.

Setelah bel yang menandakan jamnya istirahat, Daniel membawa bekalnya dan duduk di depan Awin.

"Win. Lu tahu nggak kalo di kelas X3 ada murid pindahan? gosip-gosipnya sih anaknya pinter trus cantik dan seksi" kata Daniel sambil mengancungkan jempolnya kepada Awin.

"Nggak salah lu, Niel?" Awin membalas daniel dengan nada penasaran.

"Iye, Win gua kagak bohong" sambil mengangkat kedua jarinya.

"Sumpeh?"

"Iye"

"Yakin lu Niel? kalau gua liat kagak cantik dan seksi gimana?" tanya Awin kepada daniel sambil melotot.

"Kalau kagak cantik dan seksi gua traktir lo bakso deh, Deal?" jawab Daniel tidak mau kalah.

"Oke" jawab Awin sambil menjabat tangan Daniel.

"Ayok kita abisin makanan kita, gua mau liat cewe yang lu bilang itu, Niel," sambil memasukan sendok yang penuh dengan nasi ke dalam mulutnya.

Setelah Awin dan Daniel menghabiskan makanannya mereka langsung menuju ke kelas X3 untuk melihat cewe tersebut.

Awin's POV

Aku dengan cepat berjalan ke kelas X3 dengan temanku Daniel. Sesampainya disana aku tidak melihat keberadaan murid baru tersebut.

"Niel mana cewenya?" tanyaku sedikit kesal kepada Daniel.

"Bentar lagi, Win. Mungkin dia lagi ke kantin." jawab Daniel padaku.

Tiba-tiba, Daniel mulai menunjuk ke arah kanan sambil membisik kepadaku.

"Tuh, Win anaknya, gimana cakep kagak?" kata Daniel sambil memegang pundakku.

Dengan cepat aku melihat ke arah yang di tunjuk Daniel kepadaku. Dan, ketika aku melihat perempuan yang tingginya sekitar 150cm dengan rambut sebahu itu, waktu terasa berhenti begitu saja. Apakah ini yang di sebut dengan cinta pada pandangan pertama? atau aku hanya bermimpi?

"Win! woi Win!" kata Daniel memberhentikan lamunanku.

"Apa Niel? ganggu orang lagi berimajinasi saja" jawabku kepada Daniel.

"Palalu berimajinasi!! udah bel woi!" bentak Daniel di depanku.

"Hah???" aku langsung cepat-cepat berlari ke kelasku sambil memikirkan perempuan yang tadi aku liat.

Apakah aku bisa mendapatkan dia? aku ini tidak pernah berpacaran sebelumnya. Tapi... jantungku berdetak dengan cepat ketika melihat dia.

"Mungkin jika aku belajar lebih giat lagi aku bisa mendapatkan cintanya" Kataku dalam hati sambil melihat ke langit-langit kelas.

Aku bersumpah akan mendapatkan cintanya. Aku berjanji akan hal itu.

Setelah sekolah hari ini selesai, aku langsung menunggu di lantai 1 dan ingin membuntuti perempuan tersebut sampai rumahnya. Sekitar 20 menit aku membuntuti dia ternyata rumah dia
 berada di sebelah rumahku.

Aku mulai berpikir apakah ini yang namanya Pacar 5 langkah?

Sampai sini dulu ya para readers... Semoga para reader senang akan hasil saya :D

Thank you for Reading.
Your comment and vote = Spirit for me.

Psychopath Falling In LoveWhere stories live. Discover now