33. Fight until Dead

3K 138 20
                                    

Rupanya, tentara yang tadi mengejar kami melalui kabin sudah sampai dibelakang kami. Dan kami kehabisan amunisi.

Terlihat dari senjata yang mereka gunakan sangat berbeda dengan yang tadi kulawan sebelumnya.

Senjata miliknya lebih besar sedikit dan sangat panjang. Kami bertiga sudah kualahan melawan mereka sebelumnya dan muncul lagi mereka dari belakang kami.

Aku, Kelvin, dan Karey diam ditempat karena kami sudah dikepung.

"Well, well. Hebat juga kalian.. tapi percuma, sebentar lagi kalian akan masuk penjara dan mendapat hukuman mati!" kata pemimpin pasukan tersebut.

"Liat saja nanti" balas Kelvin.

Aku hanya menatap Kelvin yang dari tadi menatap mereka tanpa rasa takut.

"Kalau kalian laki-laki, maju 1 per 1! Jangan keroyokan dan menggunakan senjata. Banci!" bentak Kelvin kepada mereka.

Mereka langsung menurunkan senjata mereka dan menendang jauh senjata mereka 1 per 1. Awalnya, pemimpin mereka hanya terdiam dan tertawa.

Akhirnya, mereka sudah tidak bersenjata semua. Kelvin langsung mengambil pistol miliknya dan mengarahkan pistolnya kearah pemimpinnya.

Bam....

Tembakan dari Kelvin tepat mengenai leher pemimpin mereka. Darah mulai bercucuran dan didetik-detik terakhir, sang pemimpin mereka mengisyaratkan untuk menangkap kami.

Rupanya, salah satu dari mereka tidak membuang senjatanya dan menembak salah satu dari kami. Meskipun meleset tapi ini berbeda dengan peluru lainnya.

Bentuknya seperti kapsul dan tajam di depan, seperti obat bius.

Ctus....

Tembakannya mengenai Karey. Karey langsung terjatuh pingsan dan diam. Aku hampir menangis saat itu juga karena paras mukanya yang seperti Mollie.

Untung saja dia bukan Mollie, jika itu benar-benar Mollie, awas mereka. Aku langsung mengepalkan tanganku dan berdiri.

"Kalian! Sudah! Merusak! Hidup saya! Tak ada ampun bagi kalian!" bentakku kepada mereka.

Aku langsung berlari kearah mereka dan mengeluarkan pisau kesayanganku beserta parang dari Kelvin. Tak lupa Kelvin membantuku dari belakang sambil menembakkan peluru terakhirnya.

Srett..
Srett..
Sret....
Bam....
Sret....
Sret...
Bam....

Lagi-lagi perpaduan suara kami membuat sebuah alunan lagu yang cukup merdu untuk didengar.

Dengan suara tebasan dan suara tembakan kami, kami hampir membunuh mereka semua dengan sekejap.

Ctus....

Salah satu dari mereka menembak Kelvin. Kelvin langsung pingsan dan terjatuh. Sekarang tinggal diriku sendiri.

Aku terus membunuh, membunuh, membunuh lebih banyak lagi. Aku sempat terkena pukulan keras di perutku saat aku tengah lengah melihat Kelvin ditembak.

Masih dengan musuhku yang berada di depan mata. Aku mendengar suara langkah kaki yang banyak dibelakangku.

Rupanya, mereka mengepungku. Mereka membawa pergi Kelvin dan Karey yang sudah pingsan pergi dari sana.

Dengan parang dan pisau kecil untuk membunuh semua ini? Rasanya cukup susah bagiku seorang diri bertahan sendirian.

Aku dengan sekuat tenaga bertahan dari semua ini dan memilih untuk terus melawan.

Psychopath Falling In LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin