9. Ketahuan

7.4K 340 16
                                    

Seperti kataku kemarin, besok aku akan bermain dengan Steven. Aku berharap hari ini baik-baik saja. Dan aku tidak lupa mempersiapkan tempat bermainku, karena teman bermainku kali ini sangat jahat kepada sahabatku.

------- Keesokan harinya (Waktu Istirahat) -------

Aku dengan cepat pergi ke kelas 12-IPA. Ya, aku ingin menjemput teman bermainku kali ini.

Setelah aku sudah berada di depan pintu kela 12-IPA, aku bertanya kepada kakak kelasku. Karena aku tidak tahu jelas muka Steven ini.

"Permisi kak, apa kau tahu dimana Steven?" tanyaku kepada salah satu murid kelas 12-IPA.

"Mari saya antarkan kepada dia" balas murid itu kepadaku.

"Yes... rencanaku berjalan dengan lancar. Selepas ini aku akan meminta bantuan selayaknya adek kelas yang ingin di ajarkan oleh kakak kelas" kataku dalam hati.

Murid yang tadi menolongku akhirnya menunjuk ke salah satu orang yang sedang melihat ke luar jendela. Aku perlahan menghampiri dia dan tiba-tiba ia menatapku dengan horror.

"Pe.. permisi kak" kataku pura-pura ketakutan "bisakah kakak menolong saya membuat PR matematika?" tanyaku kepadanya.

"Saya sih bisa aja, tapi sehabis pulang saya ada Pelajaran Tambahan (PelTam)" katanya sedikit tersenyum.

"Kira-kira selesai jam berapa kak?" tanyaku lagi kepadanya.

"Kita hitung dulu ya" katanya "Kita pulang jam 2, istirahat 30 menit, Waktu Peltam 1 jam" sambungnya sambil melirikkan matanya ke atas.

"Berarti kakak selesai jam setengah 4" kataku kepadanya.

"Yap" katanya mantap.

"Bagaimana kalau aku menunggu kakak sampai selesai peltam?" tanyaku kepadanya.

"Baiklah" balasnya.

Setelah aku selesai berbicara dengannya, aku dengan cepat pergi kekelas Daniel.

"Niel" kataku " tumben lu kagak kekelas gua lagi?" tanyaku sedikit mengejek.

"Suka-suka gua monyong" katanya " Gua lagi bad Mood" lanjutnya lagi.

"Aduh.... Cacian deh lo" kataku sedikit mengejek.

"Asem... gua geplak pinter lu" katanya sedikit marah.

"Nih geplak siapa tau gua tambah pinter" kataku sambil memberikan kepalaku kepadanya.

Bukk...

"Anj*ng lu" kataku sedikit marah.

"Haha... tadi minta di geplak, kok sekarang marah" katanya sambil mengelus kepalaku.

"Gua becanda jir" kataku "Udah-udah jgn ngelus-ngelus kepala gua. Lu kira gua peliharaan lu?" tanyaku sambil melepaskan tangannya dari kepalaku.

"Cacian deh lo" ejek daniel kepadaku.

"What the F*ck... kata-kata gua monyong" kataku sedikit kesal.

"Suka-suka gua" katanya sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah ah, gua mau balik aja Niel" kataku sedikit marah

"Oh... ya udah. Hati-hati ya Bebz" katanya sambil tertawa geli.

"Homo dasar" kataku sambil memalingkan muka.

Aku berjalan dari kelas daniel ke kelasku. Tiba-tiba saja ada sesuatu memegang tangan kiriku. Rupanya itu Mollie.

"Ada apa beb?" tanyaku kepadanya.

"Aku mau kenalin kamu sama teman aku" katanya sambil tersenyum.

Aku mengangguk sebelum ia menarikku ke kelasnya. Sesampai di kelasnya ternyata ada salah satu temannya yang melihat kami berjalan.

Psychopath Falling In LoveWhere stories live. Discover now