10. Rencana

6.2K 296 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu. Sekolah kami tidak mengadakan KBM. Jadi, aku dan Mollie berencana untuk menghabiskan hari ini berduaan di Mall.

"Mollie sayang!" teriakku "Ayo jalan... nanti kita telat loh" lanjutku.

"Iya... dikit lagi selesai" balasnya di lantai 2.

Sekitar 5 menit aku menunggu Mollie, aku langsung menggandeng tangan Mollie dan pergi ke mall dengan motor yang baruku beli.

"Jangan cepet-cepet say" katanya sambil memelukku.

"Iya beb" kataku sambil menurunkan kecepatan motorku.

Sekitar 20 menit di perjalanan kita memasuki tempat parkir Mall tersebut.

"Oke, tujuan pertama kita kemana" tanyaku kepada Mollie.

"Hm... kita makan dulu yuk, kita kan belum makan dari pagi" balasnya sambil mengelus perutnya.

"Mau makan apa?" tanyaku kepadanya.

"Kita cari yuk" balasnya sambil tersenyum. Aku mengangguk dan kita berjalan bersama sambil bergandengan.

Sekitar 5 menit kita mengitari mall ini, akhirnya kita menemui FoodCourt dan kami langsung mencari makanan kesukaan kita masing-masing. Aku memesan 2 Nasi goreng, yang satu untukku dan yang satu lagi untuk Mollie.

"Kamu ada bawa uang say?" tanya Mollie kepadaku.

"Ada dong" balasku.

"Ngomong-ngomong habis ini kita mau kemana?" tanyaku kepadanya yang memakan nasi gorengnya dengan lahap.

"Nonton bioskop" balasnya dengan cepat.

"Oke deh" kataku.

Setelah kami membayar Bill kami mencari bioskop yang terdekat.

Sekitar 5 menit kita berjalan, akhirnya kita menemukan bioskop terdekat.

Kami memesan 2 tiket untuk film apa saja yang menurut kita paling bagus bergenre horor dan tentunya, kita mencari tempat duduk yang paling oke viewnya menurut kita.

Sekitar 1 jam kita menonton film horor tersebut, aku melihat muka Mollie yang mulai pucat.

"Say, kamu gak apa-apa?" tanyaku membisik kepadanya.

"Gak apa-apa kok say" balasnya.

"Habis ini kita pulang ya" kataku sambil memegang tangan Mollie.

Ia hanya mengangguk. Setelah film tersebut telah usai, kami langsung menuju parkiran motor dengan Lift.

Beberapa hari ini Mollie terlihat sangat pucat, entah apa yang sedang terjadi dengannya.

Aku memakaikan helmnya dan aku mulai panik dengan keadaannya.

Sekitar 30 menit kita berkendara, akhirnya kita sudah berada di rumah kita. Aku mengendong mollie masuk ke kamar dan aku membantunya untuk merasa lebih rileks.

"Kamu sakit ya?" tanyaku sambil memegang jidatnya.

"Enggak kok" balasnya.

"Kamu istirahat ya" kataku padanya.

"Iya deh" katanya "Aku nurut aja" lanjutnya sambil memelukku.

Aku sebagai pacarnya, aku harus menjaganya seperti yang aku janjikan padanya.

Setelah aku liat Mollie sudah tertidur, aku pergi ke kamar mandi untuk membilas badanku.

Seusai aku mandi, aku memakai celana selutut dan sebuah kaos biasa.

Aku melihat ke jam dinding dan jarum jam sudah menunjuk ke arah angka 4.

"Sudah 2 jam mollie tidur. Apa dia tidak apa-apa?" tanyaku dalam batin.

Aku naik ke lantai 2 dan aku memasuki kamar Mollie.

"Say" kataku padanya.

"I...Iya" balasnya sedikit merasa mengantuk.

"Kamu mandi ya" kataku sambil mengelus kepalanya.

Ia mengangguk dan langsung melompat dari kasurnya.

Sesaat ia mandi, aku turun ke lantai 1 untuk memasak makan malam. Bisa dibilang aku cukup handal dalam hal memasak.

Aku mendengar suara pintu kamar mandi terbuka dan aku melanjutkan memasakku.

Tap... Tap... Tap...

Suara langkah kaki itu mulai terdengar jelas.

"Halo cantik" sapaku padanya.

"Iya sayang." balasnya "Kita makan apa?" tanyanya kepadaku.

"Kepo deh kamu" balas aku sambil melanjutkan memasak.

Tidak ada balasan tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang hangat melinggkari perutku.

"Aku lagi masak sayang" kataku sambil melepas pelukannya.

"Gak apa-apa kan" balasnya.

"Nanti kalo makanannya enggak enak gimana?" tanyaku mencoba melepas pelukannya.

"Gak apa-apa kok." katanya.

Aku hanya menghiraukan apa yang ia lakukan padaku.

Makananpun sudah siap. Aku menghidangkan makanan itu di meja makan dan kami memakan makan malam kami dengan lahap.

Setelah kami selesai makan, kami menonton TV yang tidak jauh dari ruang makan tempat kami makan tadi.

Aku menarik tangannya dan merangkulnya.

"Kamu tau enggak say?" tanyaku kepada Mollie.

"Tau apa?" tanyanya lagi kepadaku.

"Temen aku daniel, dia putus sama pacarnya waktu itu" kataku.

"Terus?" tanyanya kepadaku.

"Gimana kalo kita cariin pengganti buat temen aku?" tanyaku kepadanya.

"Hm.... Aku sih enggak punya temen banyak" katanya "Tapi kamu yakin kalau dia akan suka?" tanyanya kepadaku.

"Emang cewenya siapa?" tanyaku kepadanya.

"Clara aja" katanya "Dia kan pinter, tinggi, ya... intinya oke deh kayanya" lanjutnya.

"Hm... Boleh juga sih" kataku "Bantu aku jodohin mereka ya" lanjutku.

"Oke deh beb" balasnya dan mencium pipiku.

Aku pun mencium pipinya balik. Kami akhirnya tidur sekitar jam 9 malam sambil merencanakan rencana perjodohan Daniel dengan Clara.

"Aku yakin perjodohan ini akan berjalan dengan lancar" kataku dalam batin.




Oke....

Hayati capek :v otak mau pecah 1 minggu kg dapet topik :v

Thank you ya guys udah mau baca ^_^

Vote and Comment = Spirit for me




Psychopath Falling In LoveWhere stories live. Discover now