GARANCA | 16

4.3K 608 104
                                    

Hallo Shay apa kabar....

Sebelum lanjut baca yuk vote dulu.
.
..
....

Udahhh??

|_____ HAPPY READING!!_____|

|_____ HAPPY READING!!_____|

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.



Lelaki berkaos putih yang di baluti jaket kulit hitam itu melangkah masuk kedalam rumah tua yang begitu besar. Aura menyeramkan berkobar di mana-mana. Hentakan sepatu yang begitu santai menggema di tempat itu. Tidak ada sedikit pun rasa takut di dalam diri lelaki sekalipun ada cahaya kematian sudah menunggunya di depan sana.

Lelaki itu berhenti melangkah. Satu sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyum miring yang menyeramkan. Mata elang miliknya menyorot tajam kearah depan di mana beberapa orang tampak terkejut akan kedatangan nya.

Entah tak terhitung ada berapa orang yang sedang duduk di ruang tengah bangunan tua itu. Tetapi mereka semua kompak berdiri. Raut terkejut dengan mulut sedikit terbuka terpampang jelas di bagian wajahnya.

   "L_lo masih hidup?" pertanyaan pertama yang terlontar dari salah seorang membuat laki-laki tadi menoleh. Ia tidak langsung menjawab. Laki-laki itu justru mengedarkan pandangannya, menatap satu persatu wajah-wajah di depannya.

    "Ini setan atau manusia?"

    "Ini bukan gombel gentayangan kan?"

   "Tabok kepala gue! Ini mimpi atau bukan?!"

BUGH!

Suara bogeman itu terdengar. Laki-laki berambut ikal baru saja melayangkan bogeman mentah kepada teman nya. Hal itu menyebabkan si penerima langsung jatuh ke kursi.

    "Sialan! Gue nyuruh tabok! Bukan bogem!" sorotan marah menyeruak di matanya.

   "Kelamaan," balas nya cuek. Laki-laki itu melangkah dan berhenti di hadapan laki-laki dengan tubuh tinggi dan kulit putih itu. Tanpa ba-bi-bu ia langsung meninju rahang laki-laki itu.

   "Shit!" laki-laki itu mengumpat kasar. Tatapannya berubah marah. Tidak terima ia langsung membalas nya. Laki-laki berambut ikal itu tersungkur ke lantai berdebu.

Semua yang ada di sana di buat terkejut. Sementara aki-laki berambut ikal itu terkekeh pelan. "Lo beneran selamat?" laki-laki itu bangun ketika sebuah tangan terulur ke arahnya. "Lo kemana aja Bangs**t!" laki-laki itu langsung menghamburkan pelukannya. Menumpahkan segala kerinduannya.

    "Garvano taik! Garvano gila! Lo kemana dua tahun ini!" pekik teman-teman nya.

Laki-laki yang di panggil dengan nama Garvano itu terkekeh pelan. Laki-laki itu mengambil duduk di kursi yang sedikit rusak. Ia mengangkat pandangannya menatap laki-laki berambut ikal yang sempat membogemnya lalu beralih ke laki-laki dengan kulit sawo matang yang menatap Garvano dengan rasa terkejut yang luar biasa.

GARANCADonde viven las historias. Descúbrelo ahora